Cara Perolehan Aktiva Tetap
Cara Perolehan Aktiva Tetap ✓ Setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam mendapatkan atau memperoleh aktiva tetap. Cara tersebut akan mempengaruhi terhadap harga perolehannya. Aktiva tetap merupakan bagian dari aset yang pemakaiannya relatif lama yaitu lebih dari satu tahun, dipakai untuk operasional perusahaan dan dapat disusutkan. Berikut merupakan ulasan tentang cara memperoleh aktiva tetap tersebut masing-masing.
Daftar Isi
1. Pembelian tunai
2. Pembelian angsuran
3. Ditukar dengan surat berharga
4. Ditukar dengan aktiva tetap lainnya
PT.AANWIJZING.COM membeli mesih dengan harga RP.10 juta. Pada tanggal 1 Januari 2016 pembayaran pertamanya adalah 4 juta dan sisanya akan diangsur setiap tanggal 31 Desember selama waktu 3 tahun dengan bunga 12% per tahun. Pencatatan harga perolehan mesin dan pembayaran angsurannya adalah sebagai berikut:
1 Januari 2016
Mesin 10.000.000
Utang 6.000.000
Kas 4.000.000
(Jurnal pembelian mesin)
31 Desember 2016
Utang 2.000.000
Biaya bunga 720.000
Kas 2.720.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran I 2.000.000
Bunga:
12% x 6.000.000 720.000 +
2.720.000
31 Desember 2017
Utang 2.000.000
Biaya bunga 480.000
Kas 2.480.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran II 2.000.000
Bunga:
12% x 4.000.000 480.000 +
2.480.000
31 Desember 2018
Utang 2.000.000
Biaya bunga 240.000
Kas 2.240.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran II 2.000.000
Bunga:
12% x 2.000.000 240.000 +
2.240.000
Pertukaran antara aktiva tetap dengan surat berharga akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sebasar nilai nominalnya, dan untuk selisih nilai pertukaran dengan nilai nominalnya dicatat dalam rekening agio/disagio.
Misalnya PT.AANWIJZING .COM menukarkan masin dengan 2.000 lembar saham biasa dengan nominal @Rp.10.000, pada saat melakukan pertukaran harga saham sebesar Rp.12.000 per lembarnya. Jurnal untuk mencatat pertukaran mesin (aktiva tetap) dengan saham (surat berharga) adalah sebagai berikut:
Mesin Rp. 24.000.000
Modal saham bisa Rp.20.000.000
Agio saham Rp. 4.000.000
Yang dimaksud dengan harga pasar surat berharga adalah harga yang terjadi dalam bursa surat-surat berharga atau dalam transaksi dengan pihak lain yang bebas.
Contoh pertukaran aktiva tetap tidak sejenis adalah sebagai berikut:
PT. AANWIJZING.COM pada tahun 2018 menukar mesin dengan truk baru. Diketahui bahwa harga mesinnya adalah Rp.4.000.000 dengan akumulasi penyusutannya sampai pertuakaran sebesar Rp.3.000.000 sehingga nilai bukunya sebesar Rp.1.000.000. Harga pasar mesin tersebut adalah Rp.1.600.000 dan PT.COM harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan aktiva tatap tersebut sebesar Rp.3.400.000. Sedangkan untuk harga perolehan truk adalah Rp.5.000.000 yang perhitungannya adalah sebagai berikut:
Harga pasar mesin Rp. 1.600.000
Uang tunai Rp. 3.400.000 +
Harga perolehan truk Rp. 5.000.000
Jurnal pertukaran aktiva tetap tidak sejenis tersebut dapat dilihat seperti yang berikut ini.
Truk Rp.5.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp. 3.000.000
Kas Rp.3.400.000
Mesin Rp.4.000.000
Laba pertukaran mesin Rp. 600.000
Perhitungan laba pertukaran mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Harga pasar mesin Rp.1.600.000
Harga perolehan mesin Rp.4.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp.3.000.000 -
Rp.1.000.000 –
Laba pertukaran mesin Rp. 600.000
Sebagai contoh pertukaran aktiva tetap seperti di bawah ini.
PT.AANWIJZING.COM menukarkan truk A dengan truk baru B. Harga perolehan truk A Rp.60.000.000 dengan akumulasi penyusutan 24.000.000. Harga perolehan truk B Rp.150.000.000. Pada pertukaran tersebut truk A dihargai 30.000.000 (sesuai harga pasar). Kemudian PT.AANWIJZING.COM membayar tunai Rp.120.000.000. Jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tetap yang sejenis yang menyebabkan kerugian pertukaran tersebut adalah sebagi berikut:
Truk B Rp.150.000.000
Akumulasi penyusutan truk A Rp.24.000.000
Rugi pertukaran truk Rp. 6.000.000
Truk A Rp. 60.000.000
Kas Rp.120.000.000
Perhitungan nya adalah sebagai berikut:
Harga truk B Rp.150juta
Harga truk A (pertukaran) Rp. 30juta -
Uang yang dibayar Rp.120juta
Harga pasar truk A Rp. 30juta +
Harga perolehan truk B Rp.150juta
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000 +
Total Rp.65.000.000
Jurnal PT.Com dlam mencatat hadiah yang diterima adalah sebagai berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000
Modal-hadiah Rp.65.000.000
Jika dalam mendapatkan aktiva hadiah tersebut PT.COM mengeluarkan biaya Rp.10.000.000, maka jurnalnya sebagai berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000
Modal-hadiah Rp.65.000.000
Kas Rp.10.000.000
Baca juga : Pengertian Aktiva Tetap Berwujud dan Laporan keuangan neraca
Demikian artikel akuntansi yang berjudul Cara Perolehan Aktiva Tetap yang semoga bermanfaat. Terimakasih.
Untuk melihat artikel akuntansi seluruhnya di blog aanwijzing ini dapat dilihat di >>> akuntansi keuangan
Daftar Isi
1. Pembelian tunai
2. Pembelian angsuran
3. Ditukar dengan surat berharga
4. Ditukar dengan aktiva tetap lainnya
Cara Perolehan Aktiva Tetap
Pembelian tunai
Cara perolehan aktiva tetap berwujud dari pembelian tunai akan dicatat oleh perusahaan sebesar uang yang dikeluarkan. Yang dimaksud dengan jumlah uang yang dukeluarkan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap tersebut termasuk harga faktur dan seluruh biaya yang dikeluarkan supaya aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai, misalnya biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, dll. Biaya yang muncul tersebut akan dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva tetap. Jika dalam pembelian aktiva tetap tersebut terdapat adanya potongan pembelian maka akan mengurangi harga faktur. Jika suatu pembelian didapatkan lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehannya harus dialokasikan pada masing-masng aktiva tetap. Sebagai contoh perusahaan membeli gedung beserta dengan tanahnya maka harga perolehan dialokasikan ke gedung dan juga tanahnya. Dasar alokasinya yaitu harga pasar relatif masing - masing aktiva.yaitu dicari harga pasar tanah dan harga pasar gedung, masing - masing harga pasardibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan. Jika harga pasar untuk masing - masing aktiva tidak diketahui , alokasi harga perolehan bisa dilakukan dengan memakai dasar surat buktu pembayaran pajak (misalnya pajak bumi dan bangunan) Apabila tidak ada dasar sama sekaliyang dipakai untuk alokasi aktiva maka alokasinya didasarkan pada putusan pimpinan perusahaan.Pembelian angsuran
Apabila cara perolehan aktiva tetap berwujud dengan cara angsuran harga perolehannya tidak boleh memasukkan adanya unsur bunga. Biaya bunga yang ada akan dibebankan ke rekening biaya bunga. berikut contoh perhitungan dan pencatatan harga perolehan aktiva tetap.PT.AANWIJZING.COM membeli mesih dengan harga RP.10 juta. Pada tanggal 1 Januari 2016 pembayaran pertamanya adalah 4 juta dan sisanya akan diangsur setiap tanggal 31 Desember selama waktu 3 tahun dengan bunga 12% per tahun. Pencatatan harga perolehan mesin dan pembayaran angsurannya adalah sebagai berikut:
1 Januari 2016
Mesin 10.000.000
Utang 6.000.000
Kas 4.000.000
(Jurnal pembelian mesin)
31 Desember 2016
Utang 2.000.000
Biaya bunga 720.000
Kas 2.720.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran I 2.000.000
Bunga:
12% x 6.000.000 720.000 +
2.720.000
31 Desember 2017
Utang 2.000.000
Biaya bunga 480.000
Kas 2.480.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran II 2.000.000
Bunga:
12% x 4.000.000 480.000 +
2.480.000
31 Desember 2018
Utang 2.000.000
Biaya bunga 240.000
Kas 2.240.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran II 2.000.000
Bunga:
12% x 2.000.000 240.000 +
2.240.000
Ditukar dengan surat berharga
Aktiva tetap yang ditukar dengan saham atau obligasi, maka pencatatannya dalam buku besar adlah sebesar harga pasar saham/ obligasi yang dipakai sebagai penukar. Jika harga pasar saham/obligasi tersebut tidak diketahui, maka harga perolehannya aktiva tetap tersebut sebesar harga pasar aktiva yang bersangkutan. Terkadang harga pasar surat berharga dan aktiva tetap tidak diketahui semuanya, maka dalam kondisi seperti ini nilai pertukarannya ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. Nilai inilah yang digunakan sebagai dasar harga perolehan aktiva tetap dan nilai surat berharga yang dikeluarkan.Pertukaran antara aktiva tetap dengan surat berharga akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sebasar nilai nominalnya, dan untuk selisih nilai pertukaran dengan nilai nominalnya dicatat dalam rekening agio/disagio.
Misalnya PT.AANWIJZING .COM menukarkan masin dengan 2.000 lembar saham biasa dengan nominal @Rp.10.000, pada saat melakukan pertukaran harga saham sebesar Rp.12.000 per lembarnya. Jurnal untuk mencatat pertukaran mesin (aktiva tetap) dengan saham (surat berharga) adalah sebagai berikut:
Mesin Rp. 24.000.000
Modal saham bisa Rp.20.000.000
Agio saham Rp. 4.000.000
Yang dimaksud dengan harga pasar surat berharga adalah harga yang terjadi dalam bursa surat-surat berharga atau dalam transaksi dengan pihak lain yang bebas.
Ditukar dengan aktiva tetap lainnya
Tidak jarang cara perolehan aktiva tetap berwujud dilakuakn dengan cara menukar dengan aktiva lainnya dan kita sering menyebutnya dengan nama tukar tambah, yang mana aktiva tetap yang lama dipakai untuk membayar aktiva tetap yang baru. Pada kondisi tersebut maka harga perolehan aktiva tetap yang baru adalah sebesar harga pasar aktiva lama ditambah dengan uang uang dibayarkan (jika ada). Terdapat suatu permasalahan jika harga pasar aktiva yang baru maupun yang lama tidak dapat ditentukan. Dalam kondisi ini maka nilai buku aktiva yang lama akan dipakai sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Selan permasalahan itu, terdapat juga permasalahan yang lainnya yaitu pengakuan rugi/laba yang timbul karena adanya pertukaran tersebut. Hal yang terkait dengan rugi laba akan dipisahkan menjadi 1). pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, 2). Pertukaran aktiva tetap yang sejenis.Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
Pengertian pertukaran aktiva tetap tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, misalnya pertukaran antara mesin dengan tanah, gedung dengan tanah, mobil dengan mesin, dan lain sebagainya. Perbedaan nilai buku aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yang dipakai sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap. Penentuan harga perolehan aktiva tetap tidak sejenis adalah harga pasar aktiva tetap yang diserahkan ditambah dengan uang yang bayarkan (jika ada). Jika harga pasar aktiva tetap yang diserahkan tidak diketahui, maka harga perolehan aktiva tetap yang baru adlah harga pasar aktiva baru.Contoh pertukaran aktiva tetap tidak sejenis adalah sebagai berikut:
PT. AANWIJZING.COM pada tahun 2018 menukar mesin dengan truk baru. Diketahui bahwa harga mesinnya adalah Rp.4.000.000 dengan akumulasi penyusutannya sampai pertuakaran sebesar Rp.3.000.000 sehingga nilai bukunya sebesar Rp.1.000.000. Harga pasar mesin tersebut adalah Rp.1.600.000 dan PT.COM harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan aktiva tatap tersebut sebesar Rp.3.400.000. Sedangkan untuk harga perolehan truk adalah Rp.5.000.000 yang perhitungannya adalah sebagai berikut:
Harga pasar mesin Rp. 1.600.000
Uang tunai Rp. 3.400.000 +
Harga perolehan truk Rp. 5.000.000
Jurnal pertukaran aktiva tetap tidak sejenis tersebut dapat dilihat seperti yang berikut ini.
Truk Rp.5.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp. 3.000.000
Kas Rp.3.400.000
Mesin Rp.4.000.000
Laba pertukaran mesin Rp. 600.000
Perhitungan laba pertukaran mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Harga pasar mesin Rp.1.600.000
Harga perolehan mesin Rp.4.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp.3.000.000 -
Rp.1.000.000 –
Laba pertukaran mesin Rp. 600.000
Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
Pengertian pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama, misalnya mesin A ditukar dengan mesin B, truk A ditukar dengan truk B, dan lain sebagainya. Laba yang muncul dari pertukaran aktiva tetap yang sejenis tersebut akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan). Jika pertukaran tersebut menyebabkan kerugian maka kerugiannya akan dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.Sebagai contoh pertukaran aktiva tetap seperti di bawah ini.
PT.AANWIJZING.COM menukarkan truk A dengan truk baru B. Harga perolehan truk A Rp.60.000.000 dengan akumulasi penyusutan 24.000.000. Harga perolehan truk B Rp.150.000.000. Pada pertukaran tersebut truk A dihargai 30.000.000 (sesuai harga pasar). Kemudian PT.AANWIJZING.COM membayar tunai Rp.120.000.000. Jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tetap yang sejenis yang menyebabkan kerugian pertukaran tersebut adalah sebagi berikut:
Truk B Rp.150.000.000
Akumulasi penyusutan truk A Rp.24.000.000
Rugi pertukaran truk Rp. 6.000.000
Truk A Rp. 60.000.000
Kas Rp.120.000.000
Perhitungan nya adalah sebagai berikut:
Harga truk B Rp.150juta
Harga truk A (pertukaran) Rp. 30juta -
Uang yang dibayar Rp.120juta
Harga pasar truk A Rp. 30juta +
Harga perolehan truk B Rp.150juta
Perolehan aktiva tetap dari hadiah/donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi/hadiah pencatatannya dapat menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk mendapatkan hadiah, mugkin akan mengeluarkan biaya akan tetapi jumlahnya jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai aktiva tersebut. Jika harga perolehannya dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan maka nilai aktiva terlalu kecil, selain itu beban penyusutannya juga menjadi kecil. Untuk mengatasi keadaan seperti ini maka aktiva tetap yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Sebagai contoh PT. AANWIJZING.COM menerima hadiah berupa tanah dan bangunan yang nilainya sebagai berikut:Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000 +
Total Rp.65.000.000
Jurnal PT.Com dlam mencatat hadiah yang diterima adalah sebagai berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000
Modal-hadiah Rp.65.000.000
Jika dalam mendapatkan aktiva hadiah tersebut PT.COM mengeluarkan biaya Rp.10.000.000, maka jurnalnya sebagai berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000
Modal-hadiah Rp.65.000.000
Kas Rp.10.000.000
Aktiva tetap yang dibuat sendiri
Perusahaan memungkinkan aktiva tetapnya dibuat sendiri, misalnya gedung, alat dan lain sebagainya.Baca juga : Pengertian Aktiva Tetap Berwujud dan Laporan keuangan neraca
Demikian artikel akuntansi yang berjudul Cara Perolehan Aktiva Tetap yang semoga bermanfaat. Terimakasih.
Untuk melihat artikel akuntansi seluruhnya di blog aanwijzing ini dapat dilihat di >>> akuntansi keuangan