Struktur Permukaan Bumi (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9)


Artikel yang terkait dengan judul :Struktur Permukaan Bumi (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9)

Struktur Permukaan Bumi (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9) ✓ Pada saat kita belajar di SD, kita pernah belajar mengenai bentuk dan permukaan bumi. Pada pembahsan kali ini, teman - teman akan belajar tentang struktur permukaan bumi secara lebih mendalam lagi. Permukaan bumi tidak rata, karena terdiri dari daratan, pegunungan, perbukitan, lembah, dan juga pantai. Untuk dasar laut juga tidak rata karena permukaan dasar laut mempunyai perbedaan ketinggian (relief), misalnya saja berupa paparan benua, lereng, punggung laut, dan palung samudra. Dua pertiga dari permukaan bumi ditutupi oleh air, yang terdiri dari perairan darat, seperti halnya sungai, danau, dan perairan laut. Setelah kita belajar mengenai hal ini diharapkan kita menyadari betapa luas, indah, dan luar biasa bumi Indonesia yang tercinta ini.
Terdapat 3 lapisan struktur permukaan bumi yang terdiri dari 1). kerak bumi (lithosfer), 2). lapisan air (hidrosfer), dan 3). lapisan udara pelindung bumi (atmosfer).
Daftar Isi

1. Litosfer
2. Atmosfer

Permukaan Bumi (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9)

Struktur Permukaan Bumi

1. Litosfer

Litosfer
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli mengenai gelombang yang dihasilkan gempa yang menjalar di Bumi, diketahui bahwa struktur lapisan bumi terdiri dari inti, mantel, dan inti bagian luar (outercore). Inti bagian dalam bumi adalah bola padat logam yang sangat panas dengan tebalnya kira - kira 1.250 Km. Inti bagian luar terdiri dari besi dan nikel yang mempunyai ketebalan sekitar 2.220 Km. Inti bumi dikelilingi oleh mantel yang perkiraan tebalnya adalh 2.900 Km. Pada mantel bagian atas terdapat adanya lapisan cair, mirip dengan pasta gigi yang disebut astenosfer. Litosfer atau kerak bumi mengapung di atas lapisan astenosfer, seperti halnya lembaran - lembaran kertas yang berada di atas air. Hal tersebut menjadikan permukaan bumi bagian atas selalu mengalami pergerakan sembarang. Kerak bumi mempunyai ketebalan sekitar 40 Km. Lapisan tersebut adalah bagian kecil saja jika kita bandingkan dengan lapisan bumi di dalamnya. Apabila kita analogikan, kerak bumi mirip dengan kulit apel yang tipis. Pengeboran pada permukaan bumi hanya sebatas pada kulitnya saja, belum ada yang dapat menembus lapisan di bawah kerak bumi. Struktur permukaan bumi bisa kita bagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Daratan ataupun lautan merupakan kulit pembungkus bumi yang disebut kerak bumi. Batuan merupakan bahan penyusun kerak bumi oleh karenanya kerak bumi disebut juga litosfer (lithos = batuan, sphere = lapisan ). Bagian litosfer terdiri 2 macam, yaitu litosfer daratan disebut lempeng benua, sekitar 35% dari seluruh bagian kerak bumi; dan litosfer lautan, sekitar 65%, disebut juga lempengan samudra. Untuk ketebalan litosfer adalah bervariasi, yaitu antara 8 Km di bawah laut sampai dengan 40 Km di bawah daratan, temperatur yang paling dalam kira - kira 870°C, cukup tinggi untuk melelehkan batuan.

A. Bentuk Permukaan Bumi

Daratan mempunyai bentuk permukaan yang beranekaragam, ada yang berbentuk pantai, dataran, perbukitan, pegunungan, dan juga lembah. Bagaimana bentuk-bentuk permukaan daratan itu? Ayo kita belajar bersama.

-  Pegunungan
Pegunungan
Pegunungan adalah permukaan bumi yang tersusun atas deretan puncak yang ketinggiannya lebih dari 300 m. Ketinggian gunung pada umumnya diukur dari permukaan laut ke puncak gunung. Puncak Everest merupakan puncak gunung yang paling tinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 8.848 m di atas pemukaan laut.

- Perbukitan
Perbukitan

Perbukitan adalah bagian permukaan bumi yang ter susun atas deretan puncak yang tingginya kurang dari 300 m. Bukit adalah gunung yang tidak terlalu tinggi.

- Dataran
Dataran

Dataran adalah bagian dari permukaan bumi yang ketinggiannya hampir sama. Dataran yang letaknya tidak terlalu tinggi dari permukaan laut dinamakan dataran rendah, sebagai contohnya adalah dataran pantai. Dataran tinggi adalah dataran yang letaknya cukup tinggi di permukaan laut.

- Lembah
lembah

Dataran yang memanjang sepanjang sungai dinamakan lembah. Panjang lembah kira  kira antara 10 Km sampai dengan ratusan kilometer dan lebarnya puluhan meter hingga puluhan kilometer.

B. Bentuk Permukaan Dasar Laut

Bentuk permukaan dasar laut hampir sama dengan permukaan daratan, ada gunung, lembah, bukit, dataran rendah ataupun dataran tinggi, juga terdapat gunung berapi. Bentuk-bentuk permukaan dasar laut dikenal dengan paparan, cekungan, palung laut, dan juga pegunungan. Paparan atau landas kontinen adalah dataran di dasar laut yang terhampar di tepi benua. Kedalamannya sekitar 18 m – 550 m, rata-rata 200 m. Contoh paparan adalah paparan Sunda dengan luas 2 juta Km2 dan paparan Sunda adalah paparan terluas di dunia. Paparan Sunda meliputi teluk Siam, selat Malaka bagian barat daya laut Cina Selatan, laut Jawa, dan bagian barat selat Makasar. Kedalaman rata-ratanya adalah kurang dari 100 m. Contoh paparan lainnya adalah paparan Sahul, yang luasnya kira - kira 8.000 Km2  yang terbentang antara Australia dan Irian. Penyebab cekungan yaitu karena adanya lereng benua. Pengertian lereng benua adalah batas paparan ke arah laut dengan kedalaman 130 – 4.000 m hingga ke dasar cekungan. Contoh cekungan yaitu cekungan Banda dan cekungan Sulawesi. Keduanya mempunyai beberapa tempat dengan kedalaman melebihi 5.000 m. Palung laut adalah tempat yang sempit, dalam, dan mempunyai dinding yang curam. Contoh palung adalah palung Jawa yang membujur di sepanjang selatan pulau Jawa. Untuk kedalaman palung jawa sekitar 8.000 m. Contoh palung yang lainnya adalah palung Mindanao yang terletak di sebelah timur kepulauan Filipina yang mempunyai kedalamannya sekitar 10.000 m.

C. Jenis-Jenis Batuan

Pengertian litosfer adalah lapisan kerak bumi paling atas yang terdiri dari batuan. Penggolongan batuan berdasarkan pada proses terjadinya bisa dibagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.

- Batuan Beku
Sebagian besar batuan yang ada di muka bumi ini adalah batuan beku. Terbentuknya batuan beku berasal dari magma yang sudah membeku sehingga menjadi padat. Magma merupakan batuan cair pijar yang mempunyai suhu yang tinggi dengan berbagai mineral serta gas yang larut di dalamnya. Tempat pembekuan magma bisa terjadi di permukaan bumi, di lapisan litosfer, atau bisa juga di dekat dapur magma.
Pembagian batuan beku dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan pada tempat terbentuknya, yaitu a). batuan beku dalam (plutonik), b). batuan beku korok (porfirik), dan c). batuan beku luar (leleran).

a) Batuan beku dalam (plutonik) adalah hasil pembekuan magma di bagian dalam litosfer yang berada dekat dapur magma yang mengalami pendinginan yang prosesnya berlangsung secara lambat. Hasilnya merupakan batuan beku dengan kristal penuh. Contoh batuan beku dalam yaitu granit, diorit, dan juga gabbro. Granit dan diorit memiliki struktur yang rata, namun diorit tidak mengandung kuarsa. Gabbro merupakan batuan yang di dalamnya terdapat adanya mineral berwarna gelap.

b) Batuan beku korok (porfirik) adalah batuan yang terbentuk dari magma yang meresap di antara lapisan litosfer dan proses pembekuannya berlangsung lebih cepat. Hasilnya adalah berwujud campuran kristal mineral yang besarnya beraneka macam.

c) Batuan beku luar (leleran) atau efusif adalah batuan yang dihasilkan dari proses pembekuan magma yang merayap ke permukaan bumi. Proses pembekuan lava (magma yang keluar dari permukaan bumi) proses berlangsungnya relatif cepat. Sehingga dengan demikian, batuan beku luar berkristal halus dan bahkan tidak berkristal. Sebagai contoh batuan beku luar yaitu basalt, obsidian, dan purnice (batu apung). Yang merupakan ciri batuan beku adalah teksturnya, yaitu ukuran, bentuk, dan partikel-partikel pembentuk dari batuan tersebut.

Berikut adalah ciri-ciri batuan beku antara lain:
  • Basalt, memiliki warna abu-abu kehijauan yang gelap hingga kehitam-hitaman dengan struktur padat kristal.
  • Gabbro, memiliki warna sama dengan basalt. Akan tetapi struktur kristalnya besar.
  • Granit, mempunyai warna putih hingga abu-abu; merah muda hingga merah. Struktur batu granit adalah sama dengan gabbro.
  • Obsidian, memiliki warna hitam; kadang kala berwarna garis merah dengan struktur yang mengkilap, namun bukan kristal, terdiri atas serpihan-serpihan.
  • Periode, berwarna abu-abu; kehijau-hijauan dengan struktur yang sama dengan gabbro dan granit. 
  • Purnice, memiliki warna putih keabu-abuan dengan struktur yang mengilap, halus, penuh dengan pori-pori, dan terapung dalam air.
- Batuan Sedimen
Batuan endapan merupakan sebutan lain dari batuan sedimen. Oleh karena adanya pengaruh atmosfer, batuan beku di permukaan bumi akan menjadi rusak dan kemudian hancur, selanjutnya akan terbawa oleh aliran air, embusan angin, atau juga oleh gletser. Tidak sedikit juga pda saat hujan lebat, batuan yang hancur tersebut meluncur pada lereng yang curam sebab adanya gravitasi dan akhirnya batuan diendapkan di tempat yabg baru. Proses tersebut kemudian menghasilkan batuan endapan yang tertimbun di dataran rendah, sungai, danau, atau di laut. Macam - macam batuan endapan berdasarkan proses pembentukannya dibagi menjadi tiga macam, antara lain: batuan sedimen klasik, batuan sedimen kimiawi, dan batuan sedimen organik.
  • Batuan sedimen klasik merupakan batuan sedimen yang susunan kimianya adalah sama dengan susunan kimia batuan asal, sebagai contohnya kerikil, pasir, dan juga lumpur. Terbentuknya kerikil, pasir, dan lumpur sebagai akibat penghancuran secara mekanik batu yang besar menjadi batu yang kecil. Batu gunung yang membukit, karena adanya proses pelapukan maka akan terjadi perubahan benda yaitu batu hancur menjadi berkeping-keping. Kepingan tersebut kemudian diangkut oleh air hujan atau longsor di lereng gunung dan masuk sungai. Arus sungai menghancurkan batu sehingga batu menjadi kerikil, pasir, dan lumpur. Contoh batuan sedimen klasik yaitu batu pasir dan batu lempung (shale).
  • Batuan sedimen kimiawi dihasilkan dari endapan yang terjadi karena adanya proses kimia, seperti halnya pelarutan, penguapan, dan oksidasi, sebagai contohnya hujan di gunung kapur. Air hujan meresap ke dalam retakan halus yang ada di batu gamping yang dilaluinya, kemudian akan menjadi air kapur. Tetesan dari air kapur tersebut membentuk stalaktit di atap gua dan stalagmit di dasar gua.
    Batuan sedimen kimiawi
  • Batuan sedimen organik merupakan batuan yang dihasilkan karena selama dalam proses pengendapannya memperoleh bantuan dari organisme. Sisa rumah, bangkai binatang laut, tulang belulang, atau lapisan humus yang ada di hutan yang berumur jutaan tahun yang lalu akan membentuk batuan sedimen.
Ciri-ciri batuan sedimen diuraikan sebagai berikut.
  • Breccia, memiliki warna abu-abu kehitam-hitaman, coklat sampai dengan merah. Untuk bentuknya tidak beraturan dan saling berikatan oleh sedimen alam.
  • Coal, memiliki warna yang hitam pekat dengan struktur rapuh berlapis-lapis.
  • Flint, memiliki warna abu-abu tua dan hitam coklat. Strukturnya keras mengilap dan pecahannya tajam.
  • Linestone, memiliki warna putih, abu-abu tua, hitam hingga merah. Strukturnya batuannya padat dan pembentuk karang/cadas, bisa berisi fosil.
  • Sandstone, memiliki warna putih, abu-abu, kuning, dan merah. Struktur batuannya halus dan kasar pada bagian dasarnya.
  • Shale, memiliki warna kuning, merah, abu-abu, hijau, dan hitam. Strukturnya adalah padat, halus, dan mudah untuk dibelah.

- Batuan Malihan
Batuan malihan adalah batuan yang dihasilkan dari berbagai macam perubahan. adapun perubahan tersebut disebabkan oleh magma yang sangat panas atau perubahan tekanan dan temperatur yang tinggi. Macam - macam batuan malihan berdasarkan penyebabnya dapat dibagi menjadi tiga, antara lain:
  • Batuan termim adalah batuan yang dihasilkan karena adanya kenaikan temperatur yang sangat tinggi, sebagai contoh batuan termim adalah batu pualam, marmer, dan antrasit.
  • Batuan malihan dinamik adalah batuan yang terbentuknya disebabkan naiknya tekanan yang biasanya akibat gaya tektonik, sebagai contohnya batu bara, batu sabak, dan juga batu pasir.
  • Batuan malihan fermik pneumatolik adalah batuan yang terbentuknya disebabkan karena kenaikan temperatur disertai dengan masuknya magma ke dalam batuan itu. Sebagai contohnya  yaitu batu topas, azurit mineral, turmalin, dan juga batu permata.
Ciri-ciri batuan malihan adalah sebagai berikut.
  • Amphibolite, memiliki warna hijau hingga hitam dengan struktur halus hingga kasar, keras, dan kristal kasar.
  • Gabbro, memiliki warna abu-abu hingga hitam dan merah muda hingga merah. Strukturnya adalah berupa kristal kasar.
  • Marbel, terdiri dari banyak warna campuran dan mempunyai struktur yang sama dengan gabbro.
  • Kuarsa, memiliki warna putih abu-abu, kekuningan, dan juga merah muda. Stukturnya adalah padat, keras, dan terkadang mengilap.
  • Schist, memiliki warna putih, abu-abu, kuning, merah, hijau, dan hitam. Strukturnya berlapis-lapis dan juga mengilap.
  • Slase, memiliki warna kuning, merah, abu-abu, hijau, dan hitam. Struktur batuannya adalah mengilap, padat, halus, dan bisa dibelah.

D. Mineral

Mineral merupakan padatan yang bisa ditemukan di dalam bumi. Daratan dan juga lautan terdiri dari lapisan yang dibentuk dari mineral-mineral. Adapun mineral adalah suatu zat organik yang mempunyai komposisi kimia tertentu, seperti halnya garam, emas, perak, dan juga permata. Ada sekitar 3.000 jenis mineral, akan tetapi hanya 100 jenis yang dikenal. Orang memakai mineral untuk memproduksi berbagai macam kebutuhan. Sebagai contohnya grafit dipakai untuk isi pensil, serbuk talcum dipakai untuk membuat bedak.

Pengelompokan mineral menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Mineral alam, sebagai contohnya adalah permata murni.
- Mineral yang terbuat dari substansi makhluk hidup zaman dulu, sebagai contohnya adalah batu bara, bahan bakar, dan juga gas alam.
- Mineral yang tersusun hanya oleh satu macam unsur, sebagai contohnya adalah emas (disebut kristal).

Enam mineral utama pembentuk batuan disusun oleh oksigen dan silikon, kecuali magnetit. Mineral tersebut adalah kuarsa, feldspar, piroksin, hornblende, mika, magnetit dan ovilin.

Ciri-ciri mineral adalah sebagai berikut:
  • Kuarsa, mempunyai struktur yang disusun oleh silikon dan oksigen dengan warna mengilap dan tajam.
  • Fielspar, strukturnya disusun oleh kalium, natrium, kalsium, aluminium, silikon, dan juga oksigen. Warnanya adalah variasi  dari warna terang hingga gelap.
  • Piroksin dan hornblende, strukturnya disusun oleh silikon, oksigen, dan berbagai logam. Untuk warnanya yaitu gelap dan lebih berat.
  • Mika, strukturnya disusun oleh aluminium, logam-logam lain, oksigen, dan silikon. Warnanya adalah terang seperti melapis.
  • Magnetit, strukturnya disusun oleh senyawa besi dan oksigen. Warnanya magnetik berat  bersifat magnet. 
  • Olivin, mempunyai warna hijau dan strukturnya disusun oleh besi, magnesium, oksigen, dan juga silikon.

E. Bahan Tambang dan Bahan Galian

Pertambangan adalah suatu proses untuk memperoleh bahan mineral yang dikandung di dalam bumi. Sebagai contoh bahan tambang dan bahan galian adalah tembaga, emas, perak, permata, dan minyak bumi. Untuk proses pengambilan bahan mineral dikelompokkan menjadi pertambangan bijih dan penggalian mineral. Pengertian pertambangan bijih adalah proses penggalian batuan yang mengandung logam, seperti halnya timah, nikel, bauksit, aluminium, emas, perak, mangan, dan tembaga. Semua bijih tersebut diproses sehingga dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Sedangkan penggalian mineral bisa berupa penggalian mineral industri atau mineral untuk sumber energi, contohnya adalah batu bara dan minyak bumi. Batu bara adalah salah satu bahan galian yang merupakan sumber tenaga untuk kehidupan manusia. Minyak bumi di Indonesia berada di sepanjang Sumatra bagian timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian timur, Seram, dan juga di Papua.
Keunggulan minyak bumi di Indonesia apabila dibandingkan dengan negara lain yaitu mempunyai kadar belerang yang sangat rendah.

F. Vulkanisme

Vulkanisme merupakan peristiwa naiknya magma dari bagian dalam bumi dan muncul ke permukaan bumi. Vulkanisme adalah gejala yang ditimbulkan oleh gunung berapi. Magma adalah batuan yang mencair karena suhunya yang sangat panas. Apabila batuan meleleh, maka akan dihasilkan banyak gas dan gas-gas tersebut mempunyai cukup energi untuk mendorong batuan yang berada di atasnya sehingga magma menjadi naik. Di dalam litosfer, magma terdapat pada suatu ruang yang disebut dapur magma dan dapur magma tersebut yang merupakan bahan terjadinya ledakan Vulkanik. Biasanya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka akan semakin kuat letusan yang ditimbulkannya.

- Erupsi
Gas dan cairan magma di dalam dapur magma mempunyai tekanan yang sangat besar dari batuan padat di sekelilingnya. Tekanan tersebut kemudian menyebabkan letusan (erupsi) gunung berapi. Jika magma telah mendekati permukaan, maka gas yang berada dalam magma akan meletus dan membuka lubang puncak gunung.

- Intrusi Magma
Dari dapur magma, dengan kekuatan tekanan gas dan kemampuan melarutkan batuan yang bersinggungan, magma bergerak ke lapisan lain. Arahnya yaitu menuju lapisan yang berada di atasnya atau ke lapisan yang relatif lebih lunak. Gerakan magma bisa juga terjadi karena retakan pada batuan sekitarnya. Retakan tersebut bisa jadi terjadi akibat tekanan gas magma itu sendiri, mungkin juga karena tektonisme atau gempa. Naiknya magma di dalam lapisan litosfer, namun tidak sampai ke permukaan bumi disebut intrusi magma atau pluton.

G. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran kerak bumi yang disebabkan karena patahan atau bergesernya bagian kulit bumi. Gempa bumi terjadi karena kekuatan-kekuatan dari dalam numi, seperti gejala vulkanisme atau gejala tektonik. Energi yang ditimbulkan oleh empa bumi  adalah hampir sama dengan 100.000 kali meledaknya bom atom pertama. Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang sering terjadi di bumi. Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa. adanya gempa bumi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan yang sangat besar dan bisa menelan korban jiwa. Gempa bumi juga bisa mengakibatkan bahaya sekunder, seperti halnya kebakaran, putusnya aliran listrik, air, dan gas, serta gelombang laut dahsyat (tsunami).

- Pusat Gempa
Gempa bumi disebabkan karena patahan atau pergeseran di permukaan bumi yang menyebabkan energi getaran yang disebut sebagai gelombang seismik. Gempa bumi dimulai dari pusat gempa yang disebut hiposenter. Selanjutnya gelombang dari hiposenter menjalar ke segala arah. Pusat gempa biasanya terletak antara 70 km hingga 700 km di bawah pemukaan bumi. Ada dua buah hiposenter, yaitu garis dan titik. Hiposenter garis penyebabnya adalah patahan kerak bumi, sedangkan hiposenter titik penyebabnya yaitu gunung api atau tanah longsor. Permukaan tanah berada tepat di atas hiposenter atau episenter. Dari episenter, getaran permukaan menjalar ke segala arah. Getaran dari episenter sangat keras dan akibatnya kerusakan yang sangat besar bisa terjadi di sekitar episenter.

- Alat Pencatat Gempa
seismograf
Seismograf adalah alat yang dipakai sebagai pencatat gempa bumi. Berdasarkan pada catatan seismograf, maka bisa ditentukan lokasi dan intensitas gempa bumi yang terjadi. Para ahli memanfaatkan seismograf untuk mencari tambang minyak, untuk mempelajari struktur bumi, dan juga untuk mengukur kedalaman gletser. Terdapat dua macam seismograf, yaitu a). seismograf vertikal dan b). seismograf horisontal.

Berikut penjelasannya:
  • Seismograf vertikal adalah seismograf yang mencatat gelombang seismik yang arahnya tegak (vertikal). Bagian-bagian seismograf terdiri dari dasar beton, alat pencatat, dan pemberat. Pada saat terjadi gempa, pemberat tidak ikut bergerak sebab terserap oleh penyeimbang yang menguntungkan pemberat. Pada pemberat, ada pena yang menyentuh gulungan kertas tabung yang bergerak. Tabung ini bergetar ke atas dan ke bawah bersamaan dengan gempa bumi sehingga menggerakkan pena.
  • Seismograf horisontal adalah seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horisontal. Untuk menentukan posisi dan kedalaman sumber gempa, dipakai seismograf vertikal dan horisontal secara bersama-sama. Seismograf horisontal bermanfaat untuk mengetahui lokasi gempa. Seismograf vertikal dipakai untuk menentukan kedalaman pusat gempa.

H. Terjadinya Tanah

Tanah terjadi karena adanya proses pelapukan batuan selama jutaan tahun. Pelapukan batuan bisa terjadi melalui proses mekanik, kimia, dan organik.

- Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik dikarenakan adanya perubahan suhu, pembekuan air di dalam celah batu, pengristalan air garam, dan pengelupasan. Mineral-mineral yang merupakan pembentuk batuan memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Pada waktu mengalami penaikan suhu karena panas matahari, mineral yang satu lebih cepat memuai daripada mineral yang lainnya. Selanjutnya, bidang perbatasan antara mineral tersebut retak secara vertikal dan horisontal. Pembentukan air dalam celah terjadi pada malam hari. Pada saat es membeku, volumenya menjadi mengembang yang menyebabkan tekanan yang kuat di sekeliling batuan. Sehingga, batu pecah dan menjadi beberapa bagian. Mengristalnya air garam terjadi di daerah yang sedang iklim kering. Pengristalan air menimbulkan terjadinya pelapukan batuan. Di waktu siang hari, panas matahari akan menguapkan air garam sehingga mengristal. Kristal garam sangat tajam sehingga batuan di dekatnya akan hancur menjadi pasir. Pengelupasan terjadi karena perubahan suhu. Dengan perubahan suhu dingin menjadi panas membuat batuan retak mendatar. Perubahan suhu panas menjadi dingin menyebabkan retak radial. Perubahan suhu tersebut menyebabkan batuan mengelupas.

- Pelapukan Kimia
Pada pelapukan kimiawi, susunan kimia batuan asal mengalami perubahan baik perubahan secara tetap maupun sementara. Sebagai contoh pelapukan kimia yang banyak terjadi di daerah tropis adalah pelapukan batuan gamping. Pada pelapukan gamping, terjadi proses pelarutan dan penguapan sehingga terbentuklah stalaktit dan stalagmit. Contoh pelapukan kimia yang lainnya adalah oksidasi pada besi, pembentukan gips dan kaolin di alam, serta pembuatan garam dengan penguapan air laut.

- Pelapukan Organik
Peranan organisme dalam pelapukan organik sangat vital. Perpanjangan akar pohon dalam tanah adalah jenis pelapukan organik. Jenis pelapukan organik lainnya adalah penghancuran batuan oleh bakteri, organisme kecil dalam tanah, cendawan, dan jugaa oleh lumut.

I. Erosi dan Sedimentasi

Erosi adalah suatu peristiwa larutnya tanah sebagai akibat kikisan air, sedangkan sedimentasi merupakan proses pengendapan batuan. Air yang mengalir mengangkut benda-benda padat sehingga melakukan pengikisan terhadap tanah dan batuan yang dilaluinya. Akibat adanya erosi, maka terbentuklah lembah, ngarai, dan maender.
Terjadinya erosi air laut yaitu di daerah pantai. Pengikisan pantai secara terus-menerus oleh gelombang laut menyebabkan terjadinya erosi. Sebutan untuk erosi air laut yaitu abrasi. Erosi gletser (es) terjadi di sekitar pegunungan es. Oleh sebab adanya gaya gravitasi, es di permukaan gunung akan turun. Secara umum, ketebalan gletser kira - kira 300 meter. Banyaknya erosi gletser menjadikam batuan lain akan terseret. Erosi angin menyebabkan partikel-partikel debu dan pasir bergerak terbawa angin. Pada musim kering, angin yang kuat akan membawa bebatuan. Di daerah padang pasir, misalnya angin bisa membawa bagian gunung pasir hingga membentuk bukit pasir yang bolong.

2. Atmosfer

Selubung udara atas bola bumi terdiri dari berbagai macam gas. Selubung udara ini disebut sebagai atmosfer.

Berikut manfaat atmosfer adalah sebagai berikut.
  • Melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang berasal dari Matahari.
  • Melindungi bumi dari hujan meteor.
  • Memungkinkan adanya siklus air.
  • Mengatur suhu di permukaan bumi.
Atmosfer selalu berhubungan dengan bumi dan berputar secara bersama-sama mengelilingi matahari. Ketebalan atmosfer kira - kira setebal 3.000 km dari permukaan bumi. Sekitar 97% udara terletak antara lapisan paling bawah hingga ketinggian 29 km. Jika semakin tinggi, maka lapisan atmosfer juga akan semakin tipis.
Lapisan atmosfer

A. Komposisi Udara Atmofer

Udara dalam atmosfer terdiri atas campuran gas, debu, dan juga uap air. Kandungan gas terbanyak di udara yaitu nitrogen 78% dan oksigen 21%. Sisanya sebanyak 1% terdiri dari gas lain, debu, dan uap air.

B. Susunan Lapisan Atmosfer

Atmosfer terdiri dari beberapa lapis. Para ahli membagi lapisan atmosfer berdasarkan pada temperaturnya. Atmosfer terdiri dari 6 lapisan, yaitu  1). troposfer, 2). stratosfer, 3). mesosfer, 4). termosfer, 5). ionosfer, dan 6). eksosfer.

- Troposfer
Lapisan troposfer adalah lapisan yang jaraknya paling dekat dengan bumi. Lapisan troposfer sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di muka bumi. Temperatur pada lapisan troposfer akan berkurang 6,4oC setiap naik ketinggian 1.000 m (1 km). Penurunan suhu akan berhenti pada lapisan tropopause, yaitu lapisan batas antara troposfer dan stratosfer. Ketinggian troposfer kira - kira 16 km. Lapisan ini dipakai untuk penerbangan sebagai lintasan pesawat terbang. Pada lapisan troposfer udara makin tipis oleh karenanya kecil kemungkinan untuk memberi kehidupan. Temperatur udara di lapisan ini sangat dingin sebab terdiri dari awan es. Suhunya mencapai –80oC.

- Stratosfer
Lapisan stratosfer berada di atas lapisan tropofer, kira - kira 48 km di atas permukaan bumi. Di lapisan ini kondisinya lembap dan terdapat adanya sedikit awan. Pesawat terbang umumnya akan terbang di lapisan stratosfer apabila pada lapisan troposfer terjadi cuaca buruk. Di lapisan paling bawah stratosfer suhunya mendekati –55oC dan pada lapisan di atasnya temperaturnya berkurang sebesar 2oC setiap ketinggiannya naik 1 km. Kenaikan suhu akan berhenti di lapisan stratofer. Pada lapisan stratofer terdapat lapisan ozon yang bisa melindungi bumi dari panasnya sinar matahari, khususnya dari sinar ultraviolet. Lapisan ozon akan menipis jika manusia di bumi banyak memakai gas yang bisa menguraikan molekul O3 (ozon). Gas pada mesin pendingin, contohnya kulkas atau AC (Air Conditioner), memakai freon yang bisa mengikat atom O pada lapisan ozon. Lapisan ini, yang tadinya kaya dengan O3, akan berubah menjadi O2.

- Mesosfer
Letak lapisan mesosfer adalah di atas lapisan stratofer, kira - kira 80 km di atas permukaan bumi. Suhu mesosfer turun bersama dengan naiknya ketinggian. Suhu paling rendah pada atmosfer bumi berada di lapisan mesosfer, tepatnya di lapisan mesosfer. Temperatur di lapisan ini mencapai -109oC. Pada mesosfer terjadi angin yang sangat kuat. Angin dingin bertiup dari barat ke timur pada musim dingin dan bergerak dari timur ke barat pada musim panas.

- Termosfer
Termosfer adalah lapisan paling atas dari atmosfer. Mulai dari atas mesopause hingga ke luar angkasa. Udara di termosfer sangatlah sedikit. Komposisi kimia di lapisan termosfer berbeda dengan lapisan atmosfer yang lainnya. Pada bagian dasar termosfer, terdapat banyak molekul oksigen di udara yang pecah menjadi atom-atom oksigen. Bagian di atasnya terdiri dari hidrogen dan helium. Temperatur dari termosfer mencapai 6.000oC pada ketinggian 2.000 kilometer di atas permukaan bumi. Jika terjadi badai matahari, suhu dari lapisan ini bisa mencapai 20.000oC pada ketinggian 400 km. Pada lapisan ini terdapat adanya lapisan yang terdiri dari ion-ion hasil ionisasi sinar-X, sinar gamma, atau sinar ultraviolet dari luar angkasa sehingga disebut lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer sangat bermanfaat bagi dunia komunikasi karena bisa memantulkan gelombang radio. Batu-batuan yang jatuh ke permukaan bumi akan terbakar pada lapisan ini dan akan terlihat di bumi sebagai meteor.

C. Global Warming

Pemanasan global (global warming) pada prinsipnya merupakan gejala peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti halnya gas karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari akan terperangkap di dalam atmosfer bumi. Dibituhkan kerjasama internasional untuk bisa mengatakan bahwa manusia yang menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global. Laporan dari IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) pada tahun 2007, menyatakan bahwa rata-rata global kegiatan dari manusia sejak 1750 menyebabkan terjadinya pemanasan. Perubahan kelimpahan gas rumah kaca dan aerosol akibat adanya radiasi sinar matahari dan keseluruhan permukaan bumi memengaruhi keseimbangan energi sistem iklim. Pelelehan es di kutub bumi, naiknya permukaan air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, dan migrasi fauna dan hama penyakit merupakan dampak yang ditimbulkan adanya pemansan global yang berpegaruh untuk lingkungan biogeofisik. Sedangkan dampak pemanasan global bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi:

  • gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai,
  • gangguan terhadap fungsi prasarana & sarana seperti halnya jaringan jalan, pelabuhan & bandara 
  • gangguan terhadap permukiman penduduk
  • pengurangan produktivitas lahan pertanian
  • peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.

Ozon dapat dihasilkan secara alamiah melalui proses percampuran cahaya UV dengan atmosfer bumi dan membentuk lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Peristiwa ini tesudah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, namun campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.

Ozon terdiri atas tiga molekul oksigen dan sangat berbahaya untuk kesehatan manusia. Ozon merupakan gas beracun sehingga apabila berada di dekat permukaan tanah akan berbahaya. Apabila terhisap dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi sebab ozone melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang bisa menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuan sangat khawatir pada saat mereka menemukan bahwa bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa dipakai sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, dapat merusak lapisan ozon. CFC apabila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar matahari sehingga menjadikan klorin bisa bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC dapat menghancurkan sampai dengan 100.000 molekul ozon. Oleh sebab itu, pemakaian CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon dan nitrogen oksida dari pupuk juga dapat menyerang lapisan ozon.

Selengkapnya tentang materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX dapat di lihat melalui link berikut ini >>> Rangkuman Materi Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas 9

Penyebab meningkatnya terjadinya penyakit kanker kulit & katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, memengaruhi kehidupan plankton, dan meningkatnya karbondioksida diperkirakan karena menipisnya ozon di lapisan atmosfer bagian atas. Terjadinya kabut campur asap yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi yang menderita kardiopulmoner bisa jadi karena terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer.

Baca juga : Tata Surya

Demikian artikel IPA yang berjudul Struktur Permukaan Bumi (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9) yang semoga bermanfaat. Terimakasih.

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.