Cara Budidaya Pepaya Lengkap


Artikel yang terkait dengan judul :Cara Budidaya Pepaya Lengkap

Cara Budidaya Pepaya Lengkap - Seperti pada tanaman yang lainnya, dalam budidaya tanaman pepaya harus dirawat dengan baik untuk dapat memperoleh hasil yang bagus. Untuk teman teman yang ingin budidaya pepaya pastinya harus memahami potensi dan market buah pepaya. Jangan sampai setelah buah pepaya berbuah kita kesulitan dalam menjualnya. Berikut merupakan bagai mana cara budidaya buah pepaya yang semoga dapat membantu.

Peta Artikel Budidaya Pepaya :

1. SEJARAH SINGKAT PEPAYA

2. JENIS TANAMAN PEPAYA

3. MANFAAT TANAMAN PEPAYA

4. SENTRA PENANAMAN BUAH PEPAYA

5. SYARAT TUMBUH TANAMAN PEPAYA

6. PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA

7. HAMA DAN PENYAKIT PEPAYA

8. PANEN BUAH PEPAYA

9. PASCAPANEN BUAH PEPAYA

10. STANDAR PRODUKSI BUAH PEPAYA

***

Cara Budidaya Pepaya Lengkap

Budidaya Pepaya

***

1. SEJARAH SINGKAT PEPAYA

Tanaman pepaya merupakan tanaman buah yang berupa herba dari famili Caricaceae yang yang asalnya adalah dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. sering dijumpai penanaman buah pepaya berada di daerah tropis dan sub tropis. Buah pepaya merupakan buah segar yang mempunyai kandungan gizi dan vitamin tinggi yang tentunya sangat bagus untuk kesehatan manusia.

2. JENIS TANAMAN PEPAYA

1) Pepaya Jantan 

Pada pohon pepaya jantan mempunyai bunga majemuk dengan tangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama berada pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan yaitu putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun secara sempurna. 

2) Pepaya Betina

Pepaya betina mempunyai bunga majemuk yang artinya pada satu tangkai bunga terdapat adanya beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil & besar. Bunga yang besar tersebut akan menjadi buah. Mempunyai bakal buah yang sempurna, namun tak memiliki benang sari, umumnya akan terus berbunga sepanjang tahun.

3) Pepaya Sempurna

Mempunyai bunga yang sempurna susunannya, bakal buah & benang sari bisa melakukan penyerbukan sendiri untuk itu bisa ditanam sendirian. Ada 3 jenis pepaya sempurna, antara lain: 

  • Berbenang sari 5 dan bakal buah berbentuk bulat.
  • Berbenang sari 10 dan bakal buah berbentuk lonjong.
  • Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah berbentuk mengkerut.

Terdapat 2 golongan pepaya sempurna yaitu: 

  1. Pepaya yang bisa berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
  2. Pepaya yang berbuah musiman saja.

Jenis pepaya yang banyak dikenal orang di Indonesia, adalah: 

  1. Pepaya semangka, daging buahnya mempunyai warna merah semangka, rasa buahnya adalah manis.
  2. Pepaya burung, warna daging buah kuning, baunya tercium harum dan rasanya manis-asam. 

3. MANFAAT TANAMAN PEPAYA

Manfaat daun pepaya

1. Buah pepaya yang sudah masak populer dimanfaatkan sebagai “buah meja”, selain sebagai pencuci mulut, buah pepaya juga sebagai pensuplai asupan nutrisi/gizi terutama untuk vitamin A dan vitamin C. Buah pepaya selain sebagai buah segar bisa juga di olah menjadi olahan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri makanan pemanfaatan buah pepaya biasanya dipakai sebagai bahan baku pembuatan saus tomat yaitu untuk penambah cita rasa, warna dan juga vitamin.

2. Akar tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk obat penyembuh sakit ginjal dan juga kandung kencing. 

3. Daun pepaya dapat digunakan sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan juga sakit panas. Selain itu daun pepaya yang masih muda dapat digunakan untuk menambah nafsu makan, bisa untuk penyembuhan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam. 

4. Batang buah muda dan daunnya terdapat getah putih yang berisikan suatu enzim pemecah protein yang disebut “papaine” dengan demikian bisa dipakai untuk melunakan daging, bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industri farmasi dan industri textil.

5. Bunga pepaya bisa juga dipakai sebagai “bunga kalung” sebagai pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya bida dimanfaatkan sebagai pencampur makanan ternak.

4. SENTRA PENANAMAN BUAH PEPAYA

Di Indonesia budidaya pepaya meliputi wilayah Jawa barat (Sukabumi), Jawa Timur (Malang), Yogyakarta (Sleman), Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja), dan wilayah Sulawesi Utara (Manado).

5. SYARAT TUMBUH TANAMAN PEPAYA

5.1. Iklim

  • Angin bermanfaat dalam penyerbukan terutama angin yang tidak terlalu kencang.
  • Curah hujan yang cocok untuk budidaya tanaman pepaya supaya dapat tumbuh subur yaitu antara 1000-2000 mm/tahun.
  • Suhu udara optimum antara 22-26 derajat Celcius.
  • Kelembaban udara sekitar 40%.

5.2. Media Tanam

  • Tanah yang subur dan banyak mengandung humus sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman pepaya. Tanahnya harus bisa untuk menahan air.
  • Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal yaitu netral dengan pH antara 6-7.
  • Kandungan air di dalam tanah adalah syarat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup tanaman pepaya. Adanya air yang menggenang bisa mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Sebaliknya apabila terjadi kekeringan air, tamanan akan menjadi kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal yaitu tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari permukaan tanah.

5.3. Ketinggian Tempat

Budidaya buah pepaya dapat dilakukan pada dataran rendah hingga ketinggian antara 700 m–1000 m dpl. 

6. PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA

6.1. Pembibitan Pepaya

1. Persyaratan Bibit/Benih : Sebagai bibit dipergunakan biji, walaupun tanaman pepaya bisa di okulasi. Untuk mendapatkan biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan lewat pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. 

2. Penyiapan Benih : Kebutuhan benih perhektar sekitar 60 gram. Benih yang akan disemai direndam dalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter selanjutnya benih disemai dalam polybag yang berukuran 20 x 15 cm. Media tanam yang dipakai adalah campuran dari 2 ember tanah yang di ayak ditambah dengan 1 ember pupuk kandang yang telah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar.

3. Teknik Penyemaian Benih : Benih yang telah disediakan dimasukan pada ke dalam tanah dengan kedalaman 1 cm selanjutnya tutup dengan tanah. Lakukan penyraman setiap hari. Benih akan menjadi kecambah setelah 12-15 hari. Setelah ketinggiannya mencapai 15-20 cm atau 45-60 hari bibit pepaya siap untuk ditanam. Biji-biji tersebut dapat langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian tersebut dipindahkan kekebun. 

4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) yang berjarak antara 5-10 cm. Biji tidak diperkenankan dibenam dalam-dalam, namun cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji tersebut akan tumbuh setelah 3 minggu ditanam. 

5. Pemindahan Bibit : Bibit-bibit yang telah dewasa, siktar umur 2-3 bulan bisa dilakukan pemindahan pada permulaan musim hujan.

6.2. Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan

Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan juga kotoran lainnya, selanjutnya tanah dicangkul/dibajak dan digemburkan.

2) Pembentukan Bedengan

Ukuran bedengan lebarnya antara 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan adalah 60 cm. Buat lobang dengan ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam yaitu 2 x 2,5 m. 

3) Pengapuran

Jika tingkat keasaman tanah dalam budidaya pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), sesudah diberi pupuk yang matang, perlu untuk ditambah ± 1 kg dolomit, kemudian di diamkan sekitar 1-2 minggu. 

4) Pemupukan

Sebelum dikasih pupuk, tanah yang akan ditanami tanaman pepaya harus dikeringkan dahulu sekitar satu minggu, sesudah itu tutup dengan menggunakan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang sudah matang.

6.3. Teknik Penanaman Pepaya

1) Pembuatan Lubang Tanam

Sebelum kita melakukan penanaman bibit, kita harus membuat lobang tananaman terlebih dahulu dengan ukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris.Lobang - lobang tanaman tersebut di diamkan terlebih dahulu supaya terkena sinar matahari. Kemudian lubang-lubang tersebut diisi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2-3 blek. Lubang-lubang tanam yang ditutupi gundukan tanah yang cembung didiamkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu lubang-lubang tersebut siap untuk ditanami.

2) Cara Penanaman

Tiap-tiap lubang tanam diisi dengan 3-4 buah biji. Setelah beberapa bulan setelahnya akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

a. Penjarangan dan Penyulaman : Penjarangan tanaman pepaya dilakukan untuk mendapatkan tanaman betina disamping beberapa batang pohon pepaya jantan. Hal ini dilakukan pada saat tanaman pepaya beranjak berbunga. 

b. Penyiangan : Dalam BUDIDAYA PEPAYA hampir sama dengan budidaya tanaman yang lainnya yaitu memerlukan penyiangan atau pembuangan terhadap rumput yang ada. Untuk frekwensi penyiangan akan tergantung pada kondisi kebun yang ada.

c. Pembubunan : Sama halnya dengan penyiangan, tanaman pepaya juga memerlukan pendangiran. Untuk kapan dan  berapa kalinya juga tergantung pada kondisi di kebun kita.

d. Pemupukan : Pohon pepaya membutuhkan pupuk yang cukup banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang dibutuhkan dan bisa menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk pada tanaman pepaya: 

  • Setiap minggu sesudah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram pupuk KCl, dicampurkan dan ditanam melingkar.
  • Satu bulan sesudahnya lakukan proses pemupukan yang kedua dengan komposisi pupuk 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram pupuk KCl.
  • Pada waktu umur tanaman 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga yang komposisinya 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
  • Pada saat umur 6 bulan dan seterusnya diberi pupuk 1 bulan sekali dengan komposisi 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gram pupuk TSP, dan 75 gram KCl.
  • Pengairan dan Penyiraman : Tanaman pepaya membutuhkan cukup air namun tanama ini tidak tahan air terhadap air yang menggenang. Untuk itu sistem irigasi wajib untuk diatur secara baik. Apalagi untuk wilayah yang intensitas hujannya tinggi dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada waktu musim kemarau, tanaman pepaya harus sering dilakukan penyiraman.

7. HAMA DAN PENYAKIT PEPAYA

Seperti budidaya tanaman yang lainnya, untuk BUDIDAYA PEPAYA juga terdapat hama dan penyakit yang menyerangnya.

7.1. Hama Tanaman Pepaya

1. Kutu tanaman (Aphid). 

  • Ciri - cirinya: badan halus panjang 2-3 mm dan mempunyai warna hijau, kuning atau hitam. mempunyai sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan juga berkaki panjang. Pada kutu dewasa, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang pada bagian mulut. 
  • Pemberantasan: tungau tungau daun diberantas dengan melakukan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang.

7.2. Penyakit Tanaman Pepaya

Penyakit yang sering menyerang pada tanaman pepaya yaitu penyakit yang disebabkan karena jamur, leher akar, pangkal batang, virus mosaik, roboh semai, busuk buah dan nematoda. Penyaklit mati bujang dikarenakan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. 

Cara pencegahan yang dilakukan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan kebun, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar dikarenakan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda.  Jika lahan telah ditanami pepaya, disarankan supaya tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah terjadinya serangan nematoda. Tanaman yang telah terinfeksi oleh nematoda menjadikan daun menguning, layu dan mati.

8. PANEN BUAH PEPAYA

budidaya pepaya

8.1. Ciri dan Umur Panen

Panen pepaya yaitu setelah tanaman berumur 9-12 bulan. Pemetikan buah pepaya dilakukan pada saat buah pepaya memberkan tanda-tanda kematangan yaitu warna kulit buah mulai menguning. Akan tetapi tidak sedikit dari petani yang memetik buah pepaya pada saat buah belum ada tanda-tanda kematangan.

8.2. Cara Panen

Alat yang biasa dipakai dalam memanen buah pepaya yaitu dengan “songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berfungsi untuk menjaga supaya buah pepaya tidak jatuh ke tanah pada waktu dipetik).

8.3. Periode Panen

Panen buah pepaya dilakukan setiap 10 hari sekali.

8.4. Prakiraan Produksi

Setiap pohon pepaya dapat menghasilkan kira-kira 30 buah, bahkan ada yang sampai 150 buah. Sesudah panen pertama, pohon pepaya akan berbuah secara terus menerus. Namun disarankan untuk tanaman yang sudah 4 tahun harus dilakukan dibongkar. 

9. PASCAPANEN BUAH PEPAYA

Penanganan pasca panen merupakan bagian dari budidaya buah pepaya yang perlu diperhatikan.

9.1. Pengumpulan

Sesudah dipanen buah pepaya diletakan pada tempat yang cukup dekat dari lokasi dan jangan lupa diberi alas plastik/ koran atau apa saja sehingga buah pepaya terhindar dari kerusakan.

9.2. Penyortiran dan Penggolongan

Pilihlah buah pepaya secara selektif, kita hatus perhatikan bentuk, warna dan ukurannya. Tempatkan buah pepaya pada kelompoknya masing-masing, misalnya: untuk buah kelompok A, B, dan C

9.3. Penyimpanan

Agar buah pepaya menjadi matang maka perlu dilakukan pengemposan (buah pepaya disimpan ditempatkan pada tempat yang memiliki suhu yang tinggi).

9.4. Pengemasan dan Pengangkutan

Pada umumnya buah pepaya dikemas dengan menggunakan keranjang dalam jumlah banyak yang dilapisi dengan kertas/kantong bekas semen, tujuannya untuk menghindari luka pada buah /pada peti yang juga dilapisi dengan kantong semen dan sejenisnya, sesudah itu dimasukan kedalam truk untuk diangkut.

10. STANDAR PRODUKSI BUAH PEPAYA

10.1. Ruang Lingkup

Standar ini mencakup diskripsi, klasifikasi dan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, dan cara pengemasan.

10.2. Diskripsi

Standar buah pepaya harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.

10.3. Klasifikasi dan Standar Mutu

Pepaya malang segar dikelompokkan ke dalam 4 ukuran yaitu kelas A, B, C dan D berdasarkan pada berat setiap buah. 

  • Kelas A : Berat buah pepaya per adalah 2,5 kg – 3,0 kg 
  • Kelas B : Berat buah pepaya per buah 1,8 kg – 2,4 kg 
  • Kelas C : Berat buah pepaya per buah 1,5 kg – 1,7 kg Kelas 
  • Kelas D : Berat buah pepaya per buah < 1,5 kg atau > 3 kg 

10.4. Pengambilan Contoh

Satu partai buah pepaya segar terdiri dari maksimum 1.000 kemasan, contoh diambil secara acak.

  • Jumlah kemasan dalam partai/lot 1 s/d 5: contoh yang diambil yaitu semua
  • Jumlah kemasan dalam partai/lot 6 s/d 100: contoh yang diambil yaitu sekurang-kurangnya 5
  • Jumlah kemasan dalam partai/lot 101 s/d 300: contoh yang diambil yaitu sekurang-kurangnya 7
  • Jumlah kemasan dalam partai/lot 301 s/d 500: contoh yang diambil yaitu sekurang-kurangnya 9
  • Jumlah kemasan dalam partai/lot 501 s/d 1000: contoh yang diambil yaitu sekurang-kurangnya 10

10.5. Pengemasan

Untuk pepaya yang di ekspor masing-masing buah pepaya dibungkus dengan menggunakan kantong yang terbuat dari bahan yang empuk dengan tujuan untuk mengcegah cacat yang disebabkan oleh benturan selama transportasi. Buah selanjutnya dikemas ke dalam kotak karton dengan ujung tangkai menghadap ke bawah. Berat bersih masing-masing kemasan 10 kg berisikan ± 4 s/d 6 buah pepaya segar. Untuk pasar lokal masing-masing buah pepaya segar dibungkus dengan meggunakan kertas koran mulai dari ujung tangkai dikemas dalam keranjang bambu atau plastik dengan berat masing-masing 30 kg berisikan 12 s/d 20 buah.

Baca juga : Cara Budidaya Jeruk dan Budidaya Tanaman Jahe

Demikian artikel yag berjudul yang berjudul Cara Budidaya Pepaya Lengkap yang semoga bermanfaat.


Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.