BUDIDAYA Tanaman PISANG (Lengkap)


Artikel yang terkait dengan judul :BUDIDAYA Tanaman PISANG (Lengkap)

BUDIDAYA Tanaman PISANG (Lengkap) - Pada artikel ini kita akan belajar bersama mengenai bagai mana cara membudidayakan tanaman pisang dengan memperhatikan beberapa syaratnya. Asia tenggara termasuk Indonesia merupakan asal tanaaman pisang. Kemudian tanaman pisang menyebar ke wilayah Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan juga ke Amerika Tengah. Sebuatan untuk pisang untuk berbagai wilayah misalnya untuk di wilayah Jawa Barat yaitu Cau, sedangkan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut gedang. 

Peta Artikel BUDIDAYA Tanaman PISANG

1. JENIS TANAMAN PISANG

2. MANFAAT TANAMAN PISANG

3. SENTRA PENANAMAN PISANG

4. SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG

5. PEDOMAN BUDIDAYA PISANG

6. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PISANG

7. PANEN BUAH PISANG

8. PASCAPANEN PISANG

9. STANDAR PRODUKSI BUAH PISANG

BUDIDAYA Tanaman PISANG (Lengkap)

BUDIDAYA Tanaman PISANG

1. JENIS TANAMAN PISANG

Tanaman pisang mempunyai klasifikasi botani seperti berikut ini :

  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub divisi : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledonae
  • Keluarga : Musaceae
  • Genus : Musa
  • Spesies : Musa spp.

Jenis pisang antara lain melliputi :

  • Pisang yang dikonsumsi buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Sebagai contohnya untuk jenis ini adalah pisang ambon, pisang susu, pisang raja, pisang cavendish, barangan dan pisang mas.
  • Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Sebagai contohnya untuk jenis ini adalah pisang nangka, tanduk dan kepok.
  • Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Sebagai contohnya untuk jenis ini adalah pisang batu dan klutuk.
  • Pisang yang diambil seratnya. Sebagai contohnya untuk jenis ini adalah pisang manila (abaca).

2. MANFAAT TANAMAN PISANG

Buah pisang merupakan buah yang kaya akan gizi karena merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Buah pisang dapat dijadikan buah meja, dibuat sale pisang, ataupun menjadi tepung pisang. Kulit pisang bisa dipakai untuk membuat cuka lewat proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Sedangkan untuk daun pisang dapat dipakai sebagi bahan pembungkus beraneka macam makanan trandisional Indonesia.

MANFAAT TANAMAN PISANG

Batang pisang abaca bisa diolah menjadi serat untuk bahan pakaian, kertas, dll. Batang pisang yang sudah dipotong - ptong menjadi bentuk yang kecil dan daun pisang dapat dipakai untuk makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada waktu musim kemarau tiba yang mana susah untuk memperolehnya. Secara radisional, air umbi batang pisang kepok bermanfaat sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan untuk air batang pisang berkhasiat untuk obat sakit kencing dan penawar racun. 

3. SENTRA PENANAMAN PISANG

Tanaman pisang hampir di setiap tempat akan dengan mudah menemukannya. Pusat produksi pisang di wilayah Jawa Barat yaitu Cianjur, Sukabumi dan daerah sekitar Cirebon. Luas perkebunan pisang di Indonesia tidak diketahui secara pasti.

4. SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG

4.1. Iklim

1. Iklim tropis basah, lembab dan juga panas mendukung pertumbuhan tanaman pisang. Akan tetapi tanaman pisang masih bisa tumbuh di wilayah subtropis. Dalam keadaan tak berair, tanaman pisang masih tetap bisa tumbuh sebab air dipasok dari batangnya yang berair tetapi hasilnya tidak dapat diharapkan.

2. Angin dengan kecepatan yang tinggi seperti halnya angin kumbang bisa merusak daun dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

3. Curah hujan optimal yaitu 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi banyaknya air hujan harus diimbangi dgn ketinggian air tanah agar tanah tdk tergenang air.

4.2. Media Tanam

1. Tanaman pisang tumbuh baik pada tanah yg kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat. Pisang termasuk tanaman yang rakus akan makanan sehingga tanaman pisang ditanam pada tanah berhumus dengan pemupukan.

2. Tersedianya air harus selalu ada namun tidak boleh menggenang. Ketinggian air tanah di wilayah basah yaitu 50 s.d 200 cm, di wilayah setengah basah 100 s.d 200 cm dan di wilayah kering 50 s.d 150 cm. Tanah yang sudah mengalami erosi tidak akan cocok untuk BUDIDAYA TANAMAN PISANG karena akan menghasilkan panen pisang yang baik. Kondisi tanah harus mudah menyerap air. Tanaaman pisang tidak bisa hidup di tanah yang mengandung garam 0,07%.

4.3. Ketinggian Tempat

Tanaman pisang toleran akan ketinggian dan juga kekeringan. Di Indonesia biasanya bisa tumbuh di dataran rendah hingga pegunungan yang tingginya 2.000 m dpl. Jenis pisang ambon, pisang nangka dan pisang tanduk tumbuh baik hingga ketinggian 1.000 m dpl.

5. PEDOMAN BUDIDAYA PISANG

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG

5.1. Pembibitan

Tanaman pisang dapat diperbanyak dengan cara vegetatif yang berupa tunas-tunas (anakan). 

1. Persyaratan Bibit Pisang : tingginya anakan yg akan dijadikan bibit yaitu 1 s/d 1,5 m dan lebarnya potongan umbi yaitu 15-20 cm. Anakan diambil dari pohon pisang yang berbuah baik dan juga sehat. Tinggi atau rendagnya bibit akan mempengaruhi terhadap produksi pisang (jumlah sisir dalam tiap tandan). Bibit anakan pisang ada dua jenis yaitu anakan muda & dewasa. Aplikasi bibit yang wujudnya tombak (masih berbentuk serupa pedang daunnya, helai daun sempit) lebih diprioritaskan daripada bibit pisang yang berdaun lebar.

2. Penyiapan Bibit Pisang: Bibit bisa dibeli dari daerah/ tempat lain atau disediakan di kebun sendiri. Tanaman untuk pembibitan ditanam dengan jarak tanam agak rapat yaitu sekitar 2 x 2 m. Satu pohon induk pisang dibiarkan mempunyai tunas antara 7-9 anakan. Supaya tunas anakan tidak terlalu banyak maka perli dilakukan pemotongan/penjarangan tunas.

3. Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam : Upaya untul menghindari penyebaran hama/penyakit, sebelum ditanam bibit diberi perlakuan sebagai berikut: 

  • Sesudah dipotong, tanah yang menempel pada akar dibersihkan. 
  • Simpan bibit pisang di tempat yang teduh selama 1-2 hari sebelum tanam supaya luka pada umbi pisang menjadi kering. Buang daun-daun yang lebar.
  • Kemudian rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam insektisida 0,5–1% sekitar 10 menit. Lalu bibit tanaman pisang dikeringanginkan.
  • Apabila tidak ada insektisida, kita dapat merendam umbi bibit di air mengalir selama 48 jam.
  • Apabila di areal tanam telah ada hama nematoda, kita dapat merendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit saja.

5.2. Pengolahan Media Tanam

1. Pembukaan Lahan : Pada saat memilih lahan harus memperhatikan faktor iklim, prasarana ekonomi dan letak pasar dan juga harus memperhatikan sisi keamanan sosial. Pembukaan lahan budidaya pisang dilakukan pembasmian terhadap gulma, rumput atau semak, penggemburan tanah yang masih padat; pembuatan sengkedan dan pembuatan saluran pengeluaran air.

2. Pembentukan Sengkedan. Bagian tanah yang miring butuh disengked (dibuat teras). Lebar dari sengkedan akan tergantung dari derajat kemiringan lahan yang ada. Lambung sengkedan ditahan dengan memanfaatkan rerumputan atau batu-batuan bila tersedia. Disarankan untuk menanam tanaman legum seperti halnya tanaman lamtoro di batas sengkedan yang memiliki fungsi sebagai penahan erosi, pemasuk unsur hara Nitrogen dan juga sebagai penahan angin.

3. Pembuatan Saluran Pembuangan Air. Saluran tersebut harus dibikin pada area dengan kemiringan kecil dan tanah-tanah datar. Di atas landasan dan tepi saluran ditanami rumput guna menghindari terjadinya erosi dari landasan saluran itu sendiri.

5.3. Teknik Penanaman Pisang

Teknik Penanaman Pisang

1. Penentuan Pola Tanaman Pisang: Pada budidaya tanaman pisang jarak tanam tanamannya cukup lebar sehingga kondisi tersebut untuk tiga bulan pertama memungkinkan kita menaman tanaman lainnya dengan pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Kita dapat memanfaatkan tanaan sayur atau tanaman pangan semusim. 

2. Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran lubang tanamnya yaitu 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam pisang 3x3 m utk tanah sedang dan 3,3x3,3 m utk tanah berat.

3. Cara Penanaman : Penanaman dalam BUDIDAYA PISANG dilakukan menjelang musim penghujan yaitu antara bulan September-Oktober. Sebelum menanam bibit, lubang diberi pupuk organik misalnya pupuk kandang/kompos sebanyak 15–20 kg. Alasan pemakaian pemupukan organik yaitu nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah pisang yang dihasilkan.

5.4. Pemeliharaan Tanaman Pisang

Pemeliharaan Tanaman Pisang

1. Penjarangan : Untuk memperoleh hasil yang baik, dalam satu rumpun harus terdiri dari 3-4 batang saja. Anakan bibit pisang dilakukan pemotongan sedemikian rupa sehingga dalam 1 rumpun pisang tersebut anakannnya berbeda-beda umurnya. Setelah 5 tahun, rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman pisang yang baru.

2. Penyiangan : Rumput/gulma yang berada di sekitar pohon induk pisang harus disiangi supaya pertumbuhan anak dan juga induk dapat tumbuh dengan baik. Pembersihan lahan  dikerjakan bersamaan dengan penggemburan &penimbunan dapuran dengan tanah supaya perakaran dan tunas menjadi banyak. Perakaran untuk tanaman pisang yaitu sekitar 15 cm berada di bawah permukaan tanah, oleh karenanya penyiangan dilakukan jangan dilakukan terlalu dalam sebab bisa mengenai akar. 

3. Perempalan : Daun pisang yang mulai terlihat mengering harus dilakukan pemangkasan agar kebersihan tanaman & sanitasi lingkungan terjaga.

4. Pemupukan : Pisang sangat membutuhkan unsur kalium dalam jumlah besar. Dalam satu hektar, tanaman pisang membutuhkan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pemberian pupuk N diberikan dua kali dalam 1tahun yang ditempatkan di dalam derertan yang mengitari rumpun tanaman. Selanjutnya larikan tersebut ditutup kembali dengan tanah. Sedangkan pemupukan fosfat dan kalium dilakukan 6 bulan sesudah tanam (dua kali dalam setahun).

5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Cara irigasi pada tanaman pisang yaitu dengan cara disiram atau dengan mengisi parit/saluran air yang letaknya di antara barisan tanaman pisang. 

6. Pemberian Mulsa : Tanah yang letaknya di sekeliling rumpun pisang dikasih mulsa yang berupa daun kering ataupun daunbasah. Lalu apa fungsi mulsa tersebut? Mulsa berfungsi untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma. Pengaruh dari pemulsaan secara dilakukkan terus menerus menjadikan perakaran dangkal sehingga pada saat musim kering tanaman pisang menjadi mendeita. Dengan demikian mulsa tidak boleh dipasang secara terus menerus.

7. Pemeliharaan Buah : Jantung pisang yg telah berjarak kira-kira 25 cm dari sisir buah terakhir harus dilakukan pemotongan agar perkembangan psang buah tidak terhambat. Stlh  sisir pisang mengembang dgn sempurna, tandanpisang kemudian dibungkus dgn memakai kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter sekitar 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantong plastik yaitu sedemikian rupa sehingga menyelubungi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Upaya yang dilakukan supaya tanaman tidak roboh karena beratnya tandan, batang tanaman pisang ditopang dengan menggunakann bambu yang ditancapkan dalam tanah sedalam sekitar 30 cm.

6. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PISANG

6.1. Hama Tanaman Pisang

1. Ulat daun (Erienota thrax.) 

  • Bagian tanaman yang diserang yaitu daun. 
  • Gejala yang muncul yaitu daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. 
  • Pengendalian yang dilakukan adalah dengan memakai insektisida.

2. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) 

  • Bagian tanaman yang diserang yaitu bagian kelopak daun, batang. 
  • Gejala yang timbul adalah lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. 
  • Pengendaliannya yaitu menjaga kesehatan rumpun pisang, membersihkan rumpun dari sisa batang pisang, memakai bibit pisang yang sdh disucihamakan.

3. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis). 

  • Bagian tanaman yang diserang yaitu bagian akar. 
  • Gejala yang muncul adalah tanaman terlihat merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak.
  • Pengendalian yang dilakukan yaitu dengan memakai bibit yang sudah disucihamakan, meningkatkan humus tanah dan memakai lahan dengan kadar lempung kecil.

4. Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.) 

  • Bagian tanmana pisang yang diserang yaitu bagian bunga dan buahnya. 
  • Gejala yang muncul adalah pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis.
  • Pengendalian untuk ulat bunga dan buah yaitu dengan menggunakan insektisida.

6.2. Penyakit Tanaman Pisang

1. Penyakit darah 

  • Penyebabnya adalah Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian tanaman yang diserang yaitu jaringan tanaman bagian dalam. 
  • Gejala yang muncul adalah jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. 
  • Pengendalian yang dilakukan adalah dengan membongkar dan membakar tanaman yang telah sakit.

2. Panama 

  • Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian tanaman yang diserang panama adalah daunnya.
  • Gejala yang muncul yaitu daun layu dan putus, awalnya daun luar kemudian daun di bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam.
  • Pengendalian yang dilakukan adalah dengan membongkar dan membakar tanaman yang telah sakit.

3. Bintik daun 

  • Penyebab penyakit pisang ini adalah jamur Cercospora musae. Bagian tanaman yang diserang yaitu bagian daun dengan gejala bintik sawo matang yang semakin lama semakin meluas. 
  • Pengendalian yang dilakukan adalah dengan menggunakan fungisida yang mengandung Copper oksida.

4. Layu 

  • Penyebabnya adalah bakteri Bacillus. Bagian tanaman yang diserang yaitu akar. 
  • Gejala yang muncul yaitu tanaman layu dan mati.
  • Pengendalian yang dilakukan adalah dengan membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

5. Daun pucuk 

  • Penyebabnya adalah virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Bagian tanaman pisang yang diserang yaitu daun pucuk. 
  • Gejala yang muncul adalah daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. 
  • Pengendalian yang dilakukan adalah membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

6.3. Gulma

Penanggulangan terhadap hama yaitu dengan:

1. Penggunaan herbisida. 

2. Menanam tanaman penutup tanah yang bisa menahan erosi, tahan naungan, tidak mudah diserang oleh hama atau penyakit, tidak merambat batang pisang. Misalnya Geophila repens.

3. Menutup tanah dengan menggunakan plastik polietilen.

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PISANG

7. PANEN BUAH PISANG

Baca juga : BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT

7.1. Ciri dan Umur Panen

Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Waktu panen pisang ditentukan oleh umur &bentuk buah pisang. Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Pisang yang cukup umur dipanen adalah berumur 80-100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas hingga hampir bulat. Umur panen pisang ditentukan berdasarkan pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan buah ke daerah penjualan sehingga buah tidak terlalu matang saat sampai di tangan konsumen. Setidaknya buah pisang masih tahan disimpan 10 hari sesudah diterima konsumen. 

PANEN BUAH PISANG

7.2. Cara Panen Pisang

Pemanenan buah pisang dilakukan bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil yaitu 30 cm dari pangkal sisir yang paling atas. Pakailah pisau yang benar - benar tajam dan bersih pada saat memotong tandan. Kemudian tandan pisang disimpan dalam posisi yang terbalik, tujuannya agar getah dari bekas potongan menetes ke bawah sehingga buah tidak menjadi kotor. Dengan keadaan yang seperti itu buah pisang terhindar dari luka yang dapat ditimbulkan oleh pergesekan buah dengan tanah. Selanjutnya batang pisang dipotong sampai umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Namu apabila tersedia tenaga kerja, batang pisang dapat dipotong sekitar 1 m dari permukaan tanah. Tujuann penyisaan batang tersebut yaitu dimaksudkan tunas cepat tumbuh.

7.3. Periode Panen

Pada budidaya pisang dikebun yang luas, panen dapat dilakukan 3-10 hari sekali, tergantung terhadap pengaturan jumlah tanaman produktif.

BUDIDAYA Tanaman PISANG

8. PASCAPANEN PISANG

Secara konvensional tandan pisang akan ditutupi dengan menggunakan daun pisang kering dengna tujuan untuk mengurangi penguapan dan diangkut ke tempat pemasaran dengan menggunakan kendaraan terbuka/tertutup.

9. STANDAR PRODUKSI BUAH PISANG

Klasifikasi dan Standar Mutu

  • Tingkat Ketuaan pisang (dalam %): Mutu I adalah 70-80; Mutu II adalah <70 & >80
  • Keseragaman Kultivar: Mutu I=seragam; Mutu II=seragam 
  • Keseragaman Ukuran: Mutu I=seragam; Mutu II=seragam
  • Kadar kotoran (% dalam bobot kotoran/bobot): Mutu I=0; Mutu II= 0
  • Tingkat kerusakan fisik adalah (% Bobot/bobot): Mutu I=0; Mutu II=0
  • Kemulusan Kulit (Maksimum): Mutu I=Mulus; Mutu II=Mulus
  • Serangga: Mutu I=bebas; Mutu II=bebas
  • Penyakit: Mutu I=bebas; Mutu II=bebas

Baca juga : BUDIDAYA TANAMAN ANGGUR

Adapun persyaratan berdasarkan klasifikasi pisang yaitu:

  • Panjang Jari (dalam cm) untuk Kelas A 18,1-20,0; Kelas B 16,1-18,0; Kelas C 14,1-16,0
  • Berat Isi (dalam kg) untuk Kelas A > 3,0; Kelas B 2,5-3,0; Kelas C < 2,5
  • Dimeter buah Pisang (dalam cm) untuk Kelas A 2,5; Kelas B > 2,5; Kelas C < 2,5
Kumpulan artikel tentang Budidaya Tanaman ada di Link : ARTIKEL BUDIDAYA TANAMAN

Demikian artikel yang berjudul BUDIDAYA Tanaman PISANG (Lengkap) yang semoga dapat memberi manfaat.


Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.