Kucing :: Cara Merawat Luka pada Kucing


Artikel yang terkait dengan judul :Kucing :: Cara Merawat Luka pada Kucing

Kucing :: Cara Merawat Luka pada Kucing √ Kucing yang kita pelihara terkadang mengalami luka dikarenakan bertengkar dengan kucing lainnya, tercakar oleh hewan lain atau mengalami goresan karena aktivitasnya. Apabila kucing kita mengalami luka yang serius maka kita langsung membersihkan luka tersebut dengan tujuan supaya tidak terjadi infeksi.

***

Daftar Isi

A. Memilih Larutan Pembersih

B. Memilih Disinfektan

C. Mendesinfeksi Luka

D. Mengindentifikasi Luka

Cara Merawat Luka pada Kucing

A. Memilih Larutan Pembersih

1. Larutan garam steril. Aplikasi atas larutan garam steril, misalnya saja yang terdapat di dalam kotak P3K, ideal dipakai untuk mencuci luka yang terkontaminasi. Bakteri yang menempel dan serpihan di luka dapat kita bersihkan dengan memakai air, akan tetapi karena larutan garam mempunyai tingkat keasaman (pH) yang serupa dengan jaringan tubuh, maka bisa untuk mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

Tips dalam pemakaian larutan garam yaitu dengan memakainya dalam jumlah yang cukup banyak dan mencucinya untuk daerah sehingga akan terlihat menjadi tampak bersih.

2. Merebus air dan memakaianya setelah dingin. Pada kondisi luka yang sangat kotor dengan banyak lumpur atau kerikil, alangkab baiknya kita merebus air kemudian membiarkannya untuk menjadi dingin. Pakaialah air tersebut untuk membersihkan luka sepenuhnya.

3. Membuat larutan air garam. Air garam adalah cairan disinfektan alami dan cocok untuk membersihkan luka kucing. Untuk membuat larutan air garam yaitu dengan cara merebus air di teko, kemudian mengukur segelas air, selanjutnya mencampurkannya dengan setengah sendok teh garam. Aduk aduk sampai larut dan tunggu hingga air dingin.

Larutan air garam mempunyai komposisi yang sama dengan air mata & cairan tubuh, sehingga dengan demikian tidak membuat rusak jaringan terbuka apabila dibandingkan disinfektan komersial atau air biasa.

Cara Merawat Luka pada Kucing

B. Memilih Disinfektan untuk Merawat Luka Pada Kucing

1. Memakai disinfektan yang aman untuk hewan. Ada beraneka macam disinfektan yang dijual untuk merawat hewan peliharaan, namun jenis yang paling dipakai yaitu povidone-iodine dan klorheksidin. Perlu diperhatikan tidak semua jenis infektan aman untuk kucing karena jenis disinfektan yang terdapat kandungan fenol beracun untuk kucing. Untuk itu kita perlu membaca dengan teliti apakakah mengandung fenol atau tidak jenis disinfektan yang akan kita beli. Cara untuk mengencerkan konsentrasi povidone-Iodine yaitu dengan mencampurkan 1 ml povidone-iodine dengan 100 ml air. Pakailah larutan untuk membersihkan kontaminasi dari permukaan luka. Guna mendapatkan larutan klorheksidin yang pas untuk membersihkan luka yaitu dengan cara mencampurkan 2,5 ml klorheksidin dengan 100 ml air. Klorheksidin adalah unsur aktif dalam banyak agen antimikroba operasi, sebagai contohnya Hibiscrub. Ini merupakan larutan sabun yang harus diencerkan dengan air. Sifat klorheksidin yaitu antibakteri yang baik dan juga memiliki sedikit tindakan residual, ini berarti zat akan terus bekerja membunuh bakteri untuk sementara waktu bahkan setelah kering.

2. Pembersih luka lainnya yaitu hidrogen peroksida. akan tetapi, hidrogen peroksida mempunyai potensi yang sangat merusak pada jaringan tubuh apabila tidak diencerkan. Mitosnya adalah busa yang muncul pada saat zat menyentuh luka membuat bakteri terbunuh, akan tetapi hal itu juga turut merusak jaringan yang seharusnya tetap sehat untuk bisa  mempercepat penyembuhan luka yang ada. Adapun untuk ukuran pengenceran hidrogen peroksida yaitu 1/4 hidrogen peroksida 3% dengan ¾ air (misalnya, 25 ml peroksida dengan 75 ml air) untuk membuat larutan disinfektan yang sesuai untuk membersihkan luka.

3. Memilih pilihan yang paling aman. Jenis disinfektan yang dipakai tergantung pada selera pribadi dan ketersediaan produk yang ada. Bacalah aturan pakainya karena jaringan bisa rusak apabila konsentrasinya terlalu tinggi. Mohon untuk berhati-hati karena banyak disinfektan rumahan dan sebagian semprotan disinfektan yang mengandung benzalkonium klorida dan tidak dirancang untuk digunakan pada jaringan hidup. Apabila kita ragu atas kecocokan produk yang sesuai dengan kucing, mungkin alangkah baiknya memakai larutan atau air garam saja karena akan lebih aman.

Memilih Disinfektan untuk Merawat Luka Pada Kucing

C. Mendesinfeksi Luka

1. Minta pertolongan sama orang lain untuk memegang kucing. Pada kucing setelah cedera akan merasa kesaskitan atau terguncang, oleh karenanya akan meronta pada saat kita memegang di tempat yang luka. Kita bisa meminta pertolongan sama teman untuk memegangnya supaya kita bisa lebih fokus pada menangani lukanya. Kita bisa membalut kucing menggunakan handuk dengan tujuan supaya kucing menjadi lebih tenang, dan paling tidak kita akan terhindar dari gigitan ataupun cakaran kucing pada saat dirawat.

Cara Merawat Luka pada Kucing

2. Memakai kapas yan telah dibasahi. Kita bisa menggunakan kapas untuk mengusapkan larutan pembersih pada luka di kucing. Jika kondisi luka kucing terdapat serpihan yang sulit untuk  dibersihkan, kita bisa memakai gerakan ke bawah dengan memakai kapas untuk membersihkan daerah yang luka tersebut. Sebaiknya pada saat melakukan usapan memakai kapas sekali pakai dengan tujuan supaya kotoran yang telah menempel pada kapas tidak balik lagi mengenai lukanya. Pengusapan dilakukan sampai dengan kapas tidak lagi terlihat kotor. Apabila abses pecah maka akan mengeluarkan nanah, bisa jadi nanah yang dikeluarkan cukup banyak. Kita bisa menggunakan kapas, kasa, atau tisu lembut untuk mengelap nanah. Cara melakukannya adalah dengan menekan daerah yang berada di sekitar abses menujuke ke tempat keluarnya nanah. Kita harus dapat membersihkan nanah tersebut sebanyak mungkin karena akan menjadi sumber infeksi.

3. Aplikasikan disinfektan. Sesudah melakukan pembersihan kontaminasi, kita dapat mengusapkan disinfektan. Hal yang dilakukan adalah dengan mengikuti petunjuk yang berada di kemasan untuk melakukan hal yang tepat.

4. Menentukan perlu atau tidaknya balut atas luka yang ada. Sebagian besar luka alangkah baiknya dibiarkan secara terbuka sehingga luka yang kecil dan minor jangan diperban. Namun, jika kucing mencoba menjilat atau mengunyah luka, maka membutuhkan perban supaya penyembuhan luka tidak terganggu.

D. Mengindentifikasi Luka

1. Memperhatikan cedera pada kucing. Sebagai seorang pemilik semestinya kita mengetahui mengenai perilaku normal kucingnya. Sehingga dengan demikian kita akan mengetahui kelainan pada kucing misalnya perubahan pola makan, jenis pergerakan, dan juga minat bersosialisasi. Perubahan perilaku tersebut bisa jadi adalah merupakan gejala berbagai penyakit, termasuk trauma fisik.

2. Mencari luka apabila kita melihat atau mendengarkan adanya kucing yang bertengkar. Pemeriksaan pada kucing dilakukan dengan lembut dan melihat kulit di baliknya. Secara cepatnya kita cari daerah yang terlihat botak, tempat penyerang mencabut bulunya. Daerah tersebut mungkin memiliki luka, atau bercak darah, atau area yang membengkak. yaitu dengan lembut dan perhatikan reaksi sensitivitas terhadap rasa sakit, atau kita merasakan adanya luka, atau bengkak.

3. Memeriksa tubuh kucing secara teratur. Kita sebaiknya rutin memeriksa tubuh kucing terutama apabila kucing suka berkeliaran di luar rumah dan cenderung sering bertengkar.

Cara tersebut ideal untuk diaplikasikan pada saat kucing sedang meringkuk dan ingin dielus. Pastikan kucing tetap tenang dan usapkan tangan ke sepanjang tubuh kucing selagi mencari kulit di balik bulu.

Luka yang sudah lama mungkin bisa terinfeksi sehingga timbul pembengkakan, keropeng, kebotakan, atau keluarnya cairan berdarah atau bernanah. Abses lama yang pecah biasanya mengandung banyak nanah yang melekatkan bulu.

Baca juga : Cara mengatasi Demam pada Kucing

Demikian artikel yang berjudul Kucing :: Cara Merawat Luka pada Kucing yang semoga bermanfaat.


Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.