Kucing :: Bagaimana Cara Mengatasi [Meredakan/ Mengobati] Demam pada Kucing ?


Artikel yang terkait dengan judul :Kucing :: Bagaimana Cara Mengatasi [Meredakan/ Mengobati] Demam pada Kucing ?

Kucing :: Bagaimana Cara Mengatasi [Meredakan/ Mengobati] Demam pada Kucing ?  √  Kucing mempunyai suhu tubuh normal pada kisaran 37-39 derajat celcius dan apabila di atas suhu 39 maka kucing mengalami demam. Demam merupakan reaksi kekebalan tubuh yang normal untuk membantu tubuh supaya tubuh menjadi cepat pulih dari serangan penyakit dengan cara membunuh bakteri yang sensitif terhadap panas. Dengan adanya panas yang timbul juga akan meningkatkan peredaran darah ke jaringan yang terluka untuk membantu memperbaikinya. Walaupun demikian demam yang tinggi akan berbahaya bagi hewan kucing karena dapat merusak organ tubuh. Cara mengetahui apakah kucing terserang demam tidaklah mudah. Kita dapat membantu untuk meredakannya supaya kucing tersebut pulih dengan cepat. Kita dapat mencoba beberapa obat. Kucing sebaiknya dikondisikan supaya merasa nyaman supaya demamnya sembuh dan kondisinya kembali menjadi normal.

Cara Mengatasi Kucing Demam

Kucing :: Bagaimana Cara Mengatasi [Meredakan/ Mengobati] Demam pada Kucing ?

***

Daftar Isi


Penyebab kucing mengalami demam antara lain disebabkan oleh jamur, virus, bakteri, obat-obatan tertentu dan lain sebagainya.

A. Meredakan Demam pada Kucing di Rumah

1. Mengenal gejala demam pada kucing. Suhu pada dubur kucing yang normal yaitu berkisar  antara 38,1°C sampai dengan 39,4°C. Akan tetapi terkadang kita kesulitan untuk mengukur berapa suhu tubuhnya, untuk itu perhatikan gejala - gejala kucing mengalami demam seperti yang berikut ini
  • Nafsu makan menjadi berkurang
  • Aktifitas menjadi malas
  • Kondisinya lemah dan lesu
  • Bulunya banyak yang rontok
  • Badannya gemetar
  • Biasanya tidak mau bergabung dengan kucing yang lainnya
  • Pernafasan yang pendek dan cepat
  • Tidak sedikit yang mengalami diare, muntah, bersin, bstuk, dll
Dari tanda yang ada dapat dipakai untuk petunjuk bahwa kucing sedang sakit.

2. Mengukur suhu kucing. Dengan adanya gejala-gejala yang muncul membuat kita tahu bahwa kucing sedang mengalami demam. Akan tetapi satu-satuya cara yang tepat mengetahui apakah kucing mengalami deman atau tidak dengan cara mengukur suhunya memakai termometer. Hal yang dilakukan yaitu mengukur suhunya memalui dubur atau telinganya kucing. Kita persiapkan terlebih dahulu perlengkapannya antara lain termometer, pelumas, alkohol, tisu dan makanan kucing. Sebaiknya kita pakai termometer yang khusus dirancang untuk hewan peliharaan, apabila mengukur suhunya lewat dubur maka diberipelumas terlebih dahulu. Pondong kucing memakai salah satu lengan kemudian angkat ekornya, selanjutnya masukkan termometer ke dalam dubur kucing. Masuknya ke dalam dubur kucing sekitar 2,5 cm. Diamkan selama 2 menitan, kemudian cabut. Selanjutnya bersihkan termometer dengan memakai alkohol dan tisu. Disarankan apabila suhu kucing lebih dari 39 derajat celcius untuk dibawa ke dokter hewan. Kucing yang mengalamii demam tinggi dapat menyebabkan organ tubuh kucing menjadi rusak.

3. Memeriksa tubuh kucing. Mengusap secara perlahan tubuh kucing dengan tangan apakah terdapat cidera, luka atau yang lainnya yang menyebabkan kucing menjadi demam. 

4. Mendinginkan tubuh kucing. Panas yang ada pada tubuh kucing bisa dikurangi melalui kelenjar keringat yang ada di cakar atau melalui pernapasan. Bantulah untuk menurunkan demamnya supaya suhu tubuhnya menjadi turun. Bawalah kucing ke dalam ruangan yang sejuk dan gelap, disarankan di ruangan yang berlantai batu atau keramik supaya kucing tersebut bisa berbaring di sana dan memindahkan panas tubuhnya ke lantai.
Cara Mengatasi Kucing Demam

Terdapat beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membantu kucing mendinginkan tubuhnya antara lain:
  • Di atas lantai letakkan kipas angin guna mengalirkan udara yang sejuk di sekujur tubuh kucing.
  • Bulu kucing dibasahai dengan air jika kucing kita dapat menerimanya cara tersebut. Langkahnya yaitu kita dapat memakai kain yang basah atau bisa juga memakai botol semprot. Hal ini dapat membantu kucing menjadi lebih dingin.
5. Memberi air putih yang banyak. Salah satu terjadinya demam dapat dikarenakan kucing mengalami dehidrasi. Sebaiknya kucing diberikan air segar, dan apabila kucing sulit untuk minum maka teman-teman dapat memakai alat suntik yang tidak ada jarumnya. Biasanya kucing yang mendapatkan kembali cairan yang hilang akan berkurang demamnya. Kita dapat menempatkan air di dekatnya karena kucing yang sedang mengalami demam biasanya akan menjadi malas untuk bangun atau berjalan. Selain memberi air kita juga memberinya larutan elektrolit dengan tujuan membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit terutama kucing yang mengalami diare atau muntah-muntah. Kucing yang sedang mengalami demam terlihat malas bangun dan berjalan-jalan, sehingga tempatkan air di dekatnya. Tidak diperkenankan memberi susu  karena sangat sensitif terhadap laktosa. Susu dapat membuat kucing sakit dan mengakibatkan diare, mual, atau muntah.

6. Memastikan bahwa kucing makan. Pada kondisi demam membuat kucing menjadi lemah dan kemungkinan kucing tidak berselera untuk makan yang padat. Untuk itu kita dapat melengkapi makanannya dengan meberi makanan yang lunak misalnya dengan telur orak arik atau ikan tuna yang sudah dihaluskan dengan food processor. Jika kucing tidak bisa makan, maka kita dapat minta bantuan dokter hewan untuk memberi suplemen cair yang berkalori tinggi. Kucing dapat mengonsumsi suplemen tersebut sampai dengan cukup sehat untuk menyantap makanan padat kembali.
Cara Mengatasi Kucing Demam
7. Memberi vitamin B dan suplemen energi. Kita bisa memberi kucing nutrisi yang baik untuk meningkatkan selera makannya. Kita dapat mencukupinya dengan memberikan vitamin B-kompleks dan suplemen energi. Tidak diperkenankan memberi kucing pelengkap makanan yang mengandung bahan-bahan di bawah ini, sebab dapat beracun bagi kucing:
  • Bawang merah atau bawang putih
  • Kalsium
  • Vitamin D
  • Vitamin C

B. Cara Mengatasi Kucing yang Demam dengan Obat-obatan

1. Membawa kucing ke dokter hewan. Jika kondisi kucing tidak kunjung baik setelah diobati dirumah selama 24 jam, sebaiknya dibawa ke dokter hewan untuk mendapat perawatan yang lebih baik. Kucing yang mengalami demam tinggi untuk jangka watu yang lama dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Dengan kita membawa kucing ke dokter hewan, maka dokter akan memerikasa dan menentukan penyebab terjadinya demam tersebut. Sebaiknya dokter hewan dikasih tahu mengenai riwayat kucing misalnya riwayat perjalanan, adanya kontak dengan hewan lain, baru saja divaksinasi, dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan demam, antara lain:
  • Infeksi virus, bakteri, atau bisa juga jamur
  • Trauma fisik
  • Penyakit autoimun
  • Jaringan nekrotik
  • Kanker atau tumor
Dokter akan melakukan pengobatan berdasarkan pada penyebab demam pada kucing. Dokter hewan akan melakukan tes untuk menentukan penyebab terjadinya demam pada kucing. Pengujian yang dilakukan pada umumnya pemeriksaan darah dan tes urine.

2. Memakai antibiotik jika disarankan oleh dokter hewan. Jika demam pada kucing dikarenakan adanya infeksi bakteri, maka kucing harus diobati infeksi tersebut. Pemberian antibiotik biasanya sudah cukup untuk meredakan demam. Antibiotik aman bagi kucing yang demam, antibiotik sering kali diberikan secara khusus untuk mengatasi salah satu bakteri dan bisa tidak efektif untuk menangani bakteri jenis lain. Dengan kita ke dokter hewan dapat memberi pengobatan terbaik untuk kucing. Antibiotik yang aman dan paling sering direkomendasikan untuk diresepkan oleh dokter hewan misalnya
  • Amoxicillin dan ampisilin (20 mg/kg berat badan). Kita bisa memperoleh kedua antibiotik tersebut di apotek yang menjual obat untuk "manusia".
  • Marbofloxacin (2 mg/kg berat badan) dapat diperoleh dalam bentuk tablet. Namun karena bentuknya yang kecil , kita dapat mengalami kesultan untuk membagi obat tersebut sesuai dosisnya.
  • Doxycycline (5 mg/kg berat badan) dapat kita peroleh dalam bentuk pasta, dan obat yang telah disiapkan khusus untuk hewan peliharaan. Obat ini dapat dibeli dengan resep dari dokter hewan. Obat khusus tersebut bernama Vibravet, yang dijual dalam bentuk alat suntik plastik dengan dosis yang tepat supaya dapat diberikan pada kucing dengan benar.
Durasi pemberian obat antibiotik harus selalu dalam waktu satu minggu (7 hari) dan pemberiannya harus selalu sampai habis, meskipun kucing sudah terlihat sehat. Apabia pemberiannya tidak sampai satu mingu dapat membuat kucing terinfeksi kembali dan mempunyai resistensi terhadap antibiotik.

3. Meminta dokter hewan untuk memberi kucing Meloxicam. Obat ini dikenal juga dengan sebutan Metacam. Obat ini dipakai sebagai obat antidemam yang hampir sama dengan Tolfedine. Sudah banyak negara yang telah menyetujui atas pemakaian obat ini. Pemberian Meloxicam untuk pemeliharaan yang disarankan yaitu dengan dosis 0,05mg/kg berat badan, yang diberikan dengan atau setelah makan. Pemberian Meloxicam pada kucing hanya boleh diberikan untuk kucing yang tidak mengalami dehidrasi. Kucing yang mengalami kekurangan cairan kemungkinan akan mengalami gangguan fungsi ginjalnya. Menurunnya pasokan darah ke ginjal dapat menjadikan kucing mengalami gagal ginjal.

4. Pemakaian Aspirin. Aspirin hanya dipakai apabila dokter hewan merekomendasikanya saja karena aspirin bukanlah merupakan pilihan obat antidemam untuk kucing. Aspirin dapat menyebabkan kucing mengalami muntah - muntah, dehidrasi, dan berbagai gejala berat yang lainnya. Walaupun pemakaian aspirin sudah disarankan oleh dokter hewan, akan tetapi aspirin dapat diaplikasikan pada kucing dengan sangat hati-hati. Hanya berikan sesuai dengan dosis yang telah disarankan, tidak boleh melebihinya. Pemberian dosis aspirin yang disarankan untuk kucing yaitu 2,5 mg/kg berat badan setiap 48 sampai dengan 72 jam. Pilihlah penggunaan aspirin untuk anak, yang pada umumnya tersedia dalam bentuk tablet berukuran 50mg atau 75mg. Hal tersebut memudahkan dalam membagi dosis yang lebih kecil. Memberi aspirin berbarengan dengan air dan makanan, hal ini karena apabila aspirin diberikan pada kucing yang perutnya kosong dapat membuatnya sakit. Setelah semua lapisan lambung menyerap aspirin, kemudian aspirin akan diurai menjadi asam salisilat. Akan tetapi kucing tidak mempunyai enzim yang cukup untuk mengurai asam salisilat tersebut, dengan demikian kadar salisilat di dalam tubuhnya masih tinggi untuk jangka waktu yang lama. Pemberian aspirin dengan dosis yang tinggi akan membuat kuncing mengalami keracunan, sehingga kita perlu memantau dosis yang diberikan.

Baca juga tentang ilmu pengetahuan umum di >> Pengetahuan Umum

 Demikian artikel yang berjudul Kucing :: Bagaimana Cara Mengatasi [Meredakan/ Mengobati] Demam pada Kucing ? yang semoga bermanfaat. terimakasih telah berkunjung di blog ini

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.