√ Cara Budidaya Belut [ Pedoman Teknis Beternak Belut ]


Artikel yang terkait dengan judul :√ Cara Budidaya Belut [ Pedoman Teknis Beternak Belut ]

Cara Budidaya Belut [ Pedoman Teknis Beternak Belut ] √ Bagi teman - teman yang hidup di desa, pastinya pernah MEMANCING BELUT di sawah kan, karena belut memang salah satu hidupnya berada di area persawahan. Selain itu belut juga hidup di rawa-rawa/ lumpur dan juga di kali-kali kecil. Tapi untuk teman - teman yang berada perkotaan belum tentu kegiatan mancing belut dapat dilakukan. Belut mempuyai bentuk tubuh yang bulat memanjang yang hanya mempunyai sirip punggung dan tubuhnya licin, selain itu belut bisa kita konsumsi. Biasanya belut gemar untuk memakan ikan yang masih kecil. Yuk, kita belajar bersama mengenai cara memelihara atau budi daya belut (Synbranchus).

Cara Budidaya Belut [ Pedoman Teknis Beternak Belut ]

***

Daftar Isi

1. PERSYARATAN LOKASI BUDIDAYA BELUT

2. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN BELUT

3. HAMA DAN PENYAKIT BELUT

4. PANEN BELUT

5. PASCAPANEN BELUT

Budidaya Belut

***

PERSYARATAN LOKASI BUDIDAYA BELUT

1) Secara klimatologis ikan belut tidak membutuhkan keadaan iklim & geografis yang khusus. Untuk ketinggian tempat dalam budidaya ikan belut bisa dilakukan pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu juga untuk kelembaban dan curah hujan, tidak ada batasan yang spesifik.

2) Dalam memelihara belut memerlukan air yang bersih, tidak terlalu keruh dan juga tidak tercemar dari bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Keadaan tanah dasar kolam tidak beracun.

3) Bagai mana dengan temperaturnya? Suhu udara yang optimal untuk pertumbuhan belut adalah antara 25-31 derajat celcius.

4) Secara prinsip, keadaan perairan yaitu air harus bersih dan juga kaya mengandung osigen terutama untuk bibit/ benih belut yang masih kecil dengan ukuran 1-2 cm.

***

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN BELUT

a. Penyiapan Sarana dan Peralatan

1) Pada jenis kolam pada budidaya ikan belut kita bisa membedakan antara kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut yang memiliki ukuran antara 1-2 cm), kolam belut remaja (untuk belut yang berukuran antara 3-5 cm) dan kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi dalam 2 tahapan yang masing-masing tahapan membutuhkan waktu 2 bulan) yaitu untuk pemeliharaan belut yang berukuran antara 5-8 cm sampai menjadi belut yang mempunyai ukuran antara 15-20 cm dan untuk pemeliharan belut dengan ukuran 15-20 cm hingga belut menjadi berukuran 30-40 cm.

2) Bangunan jenis-jenis kolam belut secara umum adalah relatif sama, hanya yang membedakan ukurannya, kapasitas dan daya tampung terhadap belut yang akan dibudidayakan.

3) Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m persegi. Pada kolam pendederan (ukuran belut 1-2 cm) daya tampungnya sekitar 500 ekor/m persegi. Untuk kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya sekitar 250 ekor/m persegi. Sedangkan untuk kolam belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya sekitar 100 ekor/m persegi. Untuk kolam belut konsumsi pada tahap yang kedua (ukurannya berkisar 15-20 cm) dengan daya tampung 50 ekor per meter persegi, sampai dengan panjang belut pemanenan mencapai ukuran 3-50 cm.

4) Pembuatan untuk kolam budidaya belut dgn bahan bak dinding tembok/ disemen & dasar bak tdk perlu diplester.

5) Peralatan lainnya yaitu berupa media dasar kolam, sumber air yang selalu ada, alat penangkapan yang dibutuhkan, ember plastik dan juga peralatan-peralatan yang lainnya.

6) Media dasar kolam terdiri atas bahan - bahan organik seperti halnya pupuk kandang, sekam padi & juga jerami padi. Caranya adalah kolam yang masih kosong untuk lapisan pertama diberi sekam padi setebal kurang lebih 10 cm, kemudian pada bagian atasnya ditimbun dengan pupuk kandang kira-kira setebal 10 cm, kemudian atasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami kering. Sesudah kita telah selesai membuat tumpukan - tumpukan bahan organik (tebal seluruhnya sekitar 30 cm), untuk selanjutnya air dialirkan ke dalam kolam dengan cara perlahan-lahan sampai mencapai ketinggian 50 cm (bahan organik + air). Dengan demikian maka media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut kita diamkan beberapa saat sampai menjadi lumpur sawah. Sesudah itu belut-belut disebar ke dalam kolam.

b. Penyiapan Bibit Belut

1) Menyiapkan Bibit Belut
  • Anak belut yang telah siap untuk dipelihara secara intensif yaitu yang mempunyai ukuran 5-8 cm. Di pelihara sekitar 4 bulan dalam 2 tahapan dengan masing-masing tahapannya adalah selama 2 bulan.
  • Bibit bisa didapatkan dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibit didapat dari sarang-sarang bibit yang ada di alam.
  • Pemilihan bibit belut dapat didapatkan dari kolam peternakan atau pemijahan.
  • Pada umumnya belut yang dipijahkan adalah belut betina berukuran sekitar 30 cm dan belut jantan berukuran sekitar 40 cm.
  • Pemijahan belut dilakukan di kolam pemijahan yang berisi satu ekor pejantan dengan dua ekor betina untuk kolam 1 m2. Waktu yang diperlukan pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan belut menetas. Dan sesudah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Belut pada ukuran ini, maka segera diambil untuk kemudian ditempatkan di kolam pendederan calon benih/ calon bibit. Anak belut dengan ukuran tersebut diatas segera ditempatkan pada kolam pendederan calon bibit selama kurang lebih 1 (satu) bulan sampai dengan anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan belut ukuran tersebut, anak belut sudah bisa diperlihara pada kolam belut untuk konsumsi selama waktu dua bulan atau empat bulan.
2) Perlakuan dan Perawatan Bibit
Hasil pemijahan anak belut dilakukan penampungan pada kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Perlakuan benih pada hal ini dilaksanakan secara secermat mungkin supaya tidak banyak yang hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih baik lagi jika di air yang mengalir.

3). Pemeliharaan Pembesaran Belut
  • Pemupukan. Jerami yang telah mengalami pelapukan dibutuhkan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga dibutuhkan sebagai salah satu bahan organik yang utama.
  • Pemberian Pakan. Jika dibutuhkan dapatdilakukan pemberian makanan tambahan misalnya berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang diberikan setiap 10 hari sekali.
  • Pemberian Vaksinasi
  • Pemeliharaan Kolam dan Tambak. Yang perlu kita diperhatikan pada budidaya belut yaitu menjaga kolam agar tidak ada gangguan yang berasal dari luar dan dari dalam kolam tidak beracun.
***

HAMA DAN PENYAKIT BELUT

a. Hama dalam Budidaya Belut
  • Hama yang biasa menyerang pada beternak belut yaitu binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan belut.
  • Belut yang ada di alam bebas & di dalam kolam terbuka, hama yang umum menyerang antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan  juga ikan gabus.
  • Di pekarangan, terutama yang pada daerah perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak & kucing. Pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak diserang hama.
b. Penyakit dalam Budidaya Belut
Penyakit yang biasa menyerang belut yaitu penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
Cara Budidaya Belut


***

PANEN BELUT

Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu :
1) Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan.
2) Berupa produk akhir pemeliharaan belut yg siap utk dijual dengan ukuran konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dengan permintaan pasar/konsumen).

Cara yang bisa dilakukan dalam menangkap belut sama dengan halnya menangkap ikan lainnya dengan menggunakan peralatan, antara lain dengan memakai bubu/ posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.

***

PASCAPANEN BELUT

Pada pemeliharaan belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen membutuhkan perhatian yang betul betul serius. Hal tersebut supaya belut bisa diterima oleh konsumen dalam kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas.

Demikianlah artikel tentang Cara Budidaya Belut [ Pedoman Teknis Beternak Belut ] yang semoga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.