Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan (Pelajaran Antropologi SMA/ MA Kelas XI)


Artikel yang terkait dengan judul :Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan (Pelajaran Antropologi SMA/ MA Kelas XI)

Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan (Pelajaran Antropologi SMA/ MA Kelas XI). Tujuan atas pembelajaran sub bab ini yaitu supaya kita semua bisa mengembangkan sikap-sikap kepedulian terhadap bahasa, dialek, dan juga pada tradisi lisan.

Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan

Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan

Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan bahasa daerah, oleh karenanya terdapat banyak perbedaan. Seandainya saja bangsa Indonesia tidak memiliki falsafah “Bhinneka Tunggal Ika” (yang artinya meskipun berbeda-beda suku, agama, bahasa daerah, dan adat istiadat, kita adalah tetap satu bangsa, yaitu Indonesia) kemungkinan besar rakyat Indonesia selalu bertengkar dan tidak mau saling menghormati. Dari beberapa macam perbedaan tersebut yang paling bervariasi adalah bahasa daerah.

Untuk masyarakat Jawa saja terdiri dari beberapa bahasa daerah, misalnya:

1. bahasa Jawa;

2. bahasa Sunda;

3. bahasa Madura.

Dalam bahasa Jawa terdapat adanya beberapa dialek dan tradisi lisan, misalnya saja: 1). Banyumasan; 2). Jogja, Solo, Semarangan; 3). Suroboyoan, Jawa Timuran.

Contoh dialek Banyumasan misalnya: 1. Inyong yang artinya saya; 2. ngapak-ngapak artinya ada apa; 3. gili artinya jalan; 4. entong diartikan habis. Contoh dialek Jogja, Solo, Semarangan misalnya: 1. aku artinya saya; 2. bocah-bocah artinya anak-anak; 3. entek artinya habis; 4. ana apa artinya ada apa. Sedangkan untuk contoh dialek Suroboyoan: 1. arek-arek artinya anak-anak; 2. yok opo artinya ada apa; 3. mari artinya selesai; 4. kon artinya kamu.

Dengan adanya bermacam dialek dan tradisi lisan, maka kita wajib untuk menghormati bahasa, dialek, dan tradisi lisan daerah lain. Meskipun kita tidak memahami maksud ataupun artinya, apabila kita mendengar percakapan orang lain yang memakai dialek daerahnya, kita tidak diperkenankan menertawai apalagi mengejek - jelekkannnya. Bermacam-macam bahasa dialek dan tradisi lisan tersebut menggambarkan tentang kekayaan budaya daerah yang terdapat di Indonesia. Terdapat beberapa perbedaan yang bisa disatukan dan saling melengkapi akan menampilkan keindahan yang bisa dikagumi oleh bangsa lain. Tidak sedikit wisatawan mancanegara yang mengagumi atas banyaknya kebudayaan daerah di Indonesia, dan tidak tidak sedikit yang mempelajari budaya daerah kita. Misalnya saja: kursus bahasa Jawa, kursus gamelan (memainkan alat musik tradisional Jawa), dan juga melakukan kursus atas tarian Bali. Bangsa lain saja perhatian dan peduli terhadap budaya daerah kita, apalagi rakyat Indonesia harus lebih peduli lagi ketimbang mereka, lebih perhatian terhadap kebudayaan daerah, dan harus merasa memiliki. Dengan adanya sikap yang peduli, merasa memiliki, maka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap selalu kuat.


SELENGKAPNYA tentang ANTROPOLOGI Kelas 9 ada di >> ANTROPOLOGI Materi Pelajaran Untuk Kelas XI SMA dan MA


Demikian artikel yang berjudul Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan (Pelajaran Antropologi SMA/ MA Kelas XI) yang semoga bermanfaat.


Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.