Dunia Hewan (Animalia) : Ciri Umum Animalia, Keanekaragaman Animalia


Artikel yang terkait dengan judul :Dunia Hewan (Animalia) : Ciri Umum Animalia, Keanekaragaman Animalia

Dunia Hewan (Animalia) : Ciri Umum Animalia, Keanekaragaman Animalia (Materi Pelajaran Biologi SMA/ MA Kelas 10) ✓ Hewan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kehidupan manusia sebab hewan menyediakan kebutuhan protein untuk manusia. Selain itu hewan juga mempunyai peran sebagai salah satu komponen yang penting dalam penyusun ekosistem.
Sesudah belajar tentang dunia hewan, diharapkan teman - teman bisa mengenal lebih dekat mengenai dunia hewan dengan mendeskripsikan ciri-ciri utamanya sehingga bisa mengetahui peranannya bagi kehidupan di muka bumi.

Daftar Isi

A. Ciri Umum Animalia (Dunia Hewan)
B. Keanekaragaman Animalia

Dunia Hewan (Animalia) : Ciri Umum Animalia, Keanekaragaman Animalia

Dunia Hewan

A. Ciri Umum Animalia (Dunia Hewan)

Bila kita identifikasi, umumnya hewan memiliki karakter atau menunjukkan ciri sebagai berikut. 1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan ( ingestion ) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai. 2. Sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel yg menyokong tubuh dgn kuat, seperti pd tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen. 3. Keunikan dari hewan yg lainnya adalah adanya dua jaringan yg bertanggung jawab terhadap penghantaran impuls & pergerakan, jaringan tersebut adalah jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif. 4. Sebagian besar hewan bereproduksi scr seksual, dengan tahapan diploid yg mendominasi siklus hidupnya. Memang tidak mudah membuat definisi yang tepat untuk hewan. Hal ini dikarenakan terdapat banyak variasi sifat - sifat dunia hewan, selalu ada saja pengecualian dari sifat-sifat umum pada suatu kelompok hewan tertentu.

B. Keanekaragaman Animalia

1. Penggolongan Animalia

Dalam sistem klasifikasi lima kingdom, animalia (dunia hewan) dikelompokkan berdasarkan pada struktur tubuhnya. Terdapat 4 ciri struktur tubuh yang memberi gambaran perkembangan dunia hewan secara filogenetik, yaitu ada atau tidaknya jaringan sejati, simetri tubuh (radial,diploblastik atau bilateral triploblastik), ada atau tidaknya rongga tubuh (selom), dan tipe selom (selom dari kumpulan sel atau selom dari pipa saluran pencernaan). Berikut merupakan gambaran tentang penggolongan animalia dan ciri utama susunan tubuhnya.
 Organisasi filum animalia menurut ciri-ciri utama susunan tubuhnya
Secara anatomis & embriologis, hewan-hewan anggota dari suatu filum memperlihatkan kombinasi ciri tubuh yang berbeda dengan anggota filum yang lain. Misalnya saja, ciri-ciri dasar susunan tubuh Arthropoda yang mempunyai kaki beruas, kerangka tubuh diluar (eksoskeleton), dan tubuhnya bersegmen (beruas), contohnya kepiting, dan laba-laba serta serangga.

2. Berbagai Filum pada Animalia

Hewan mempunyai habitat kehidupan ada yang hidup di lingkungan akuatik baik itu di air tawar maupun di lautan. Sebagian lagi beradaptasi pada kehidupan di darat. Arthropoda & vertebrata adalah filum yang mempunyai keanekaragaman spesies paling besar yang beradaptasi pada berbagai lingkungan di daratan. Lebih dari 1 juta spesies hewan yang hidup dan dikenali waktu sekarang ini, mungkin pada masa yang akan datang jika diidentifikasi akan ditemukan banyak spesies-spesies yang baru. Para ahli sistematika menempatkan hewan-hewan tersebut dalam cara pengelompokkan menurut pandangan mereka dan perubahan pada objek yang diamati. Untuk mengetahui sifat atau karakteristik berbagai filum hewan, berikut ini merupakan ciri-ciri umum tubuh, cara reproduksi, contoh dan peranannya bagi manusia secara ringkas mewakili filum-filum utama kingdom animalia.

a. Filum Porifera (Spons)
Estimasinya sekitar ± 9000 spesies spons, sebagian besar habitatnya berada di laut, dan hanya sekitar 100 spesies yang hidupnya di air tawar. Spons mempiliki ukuran 1-2 cm, tubuhnya sederhana, mirip suatu kantung yang berpori atau berlubang ( Porifera artinya adalah mengandung pori). Spons tidak mempunyai saraf atau otot, tetapi masing-masing sel bisa mengindera dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Di bagian dlm rongga tengah tubuhnya dilapisi oleh koanosit berflagel. Apa fungsi koanosit? Berfungsi dalam sistem pencernaan makanan. Gerakan dari flagel akan menimbulkan arus aliran air, sehingga dengan demikian makanan akan masuk dan koanosit memakannya secara fagositosis. Secara umum Porifera sifatnya adalah hermafrodit, hal tersebut dapat kita artikan bahwa untuk masing - masing organisme berfungsi sebagai jantan dan betina dalam reproduksi seksual dengan cara menghasilkan sperma dan sel telur. Pembuahan silang terjadi antara dua spons yang berdekatan. Pembuahan menghasilkan zigot, dan zigot berkembang menjadi larva berflagel, selanjutnya menyebar dari induknya. Apabila larva ini menempel di substrat yang sesuai maka akan tumbuh membentuk spons dewasa. Spons mempunyai daya regenerasi yang besar. Dengan cara yang seperti ini spons bisa menggantikan bagian-bagian tubuhnya yang hilang.
Berbagai spons mempunyai rangka tubuh dari spikula yang tersusun atas bahan berbeda, yaitu sebagai berikut:

1) Calcarea, pikula dari zat kapur, contohnya adalah Scypha, Grantia, Sycon, Clathrina, & Leucoselonia.
2) Demospongia, spikula dari silikat atau spongin, contohnya adalah Euspongia dan Demospongia.
3) Hexactinellida, spikula dari bahan silikat, contohnya adalah Pheronema, Euplectella, & Hexactinella.

b. Filum Cnidaria
Hewan Cnidaria tubuhnya sederhana dan tidak mempunyai mesoderm, antara lain hydra, ubur-ubur, anemone laut dan karang. Cnidaria disebut juga Coelenterata yang asal katanya adalah Coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus, karena memiliki rongga gastrovaskuler untuk pencernaan makanan. Oskulum fungsinya adalah sebagai mulut dan sekaligus anus, mempunyai saraf dan otot sederhana. Memiliki knidoblas yang mengandung benang berduri berisi racun yang disebut nematosis (alat penyengat). Alat penyengat tersebut berada di tentakel dan mempunyai fungsi untuk melumpuhkan musuhnya/mangsanya. Sampai dengna saat ini diperkirakan sekitar ± 10.000 spesies Cnidaria, sebagian besar hidup berada di laut. Bentuk tubuhnya ada dua variasi, antara lain polip yang menempel pada suatu substrat dan medusa yang melayang-layang di air. Perkembangbiakan Cnidaria secara generatif dengan peleburan sperma dan sel telur, sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif dengan cara membentuk tunas.

Filum Cnidaria di bagi menjadi tiga kelas, yaitu: Hydrozoa, Scypozoa dan Anthozoa. Karakteristik ketiga kelas tersebut adalah sebagai berikut.
Karakteristik Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozca

Manfaat Cnidaria bagi manusia, beberapa jenis ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan agar-agar dan juga bahan baku industri kosmetik. Sebagian besar Cnidaria lainnya pada ekosistem laut mempunyai peran ekologis yang penting, seperti halnya membentuk batu karang penahan gelombang. Terumbu karang yang terdiri dari spesies-spesies dari filum Porifera dan Cnidaria membentuk pemandangan yang sangat indah di dasar laut.

c. Filum Platyhelminthes (cacing pipih)
Anggota dari Platyhelminthes ada yang mempunyai ukuran tubuhnya mikroskopis dan ada juga yang mempunyai panjang tubuh hingga lebih dari 20 cm, seperti cacing pita. Tubuh bilateral simetris, pipih dorsoventral, & triploblastik. Apabila dibandingkan filum Porifera & Cnidaria, filum Platyhelminthes struktur tubuhnya lebih kompleks. Otot yang ada pada dinding tubuh berkembang baik, sistem saraf terdiri atas ganglion (simpul saraf) anterior yang dihubungkan oleh tali saraf yang memanjang. Alat ekskresi berupa sel api (flame cell) . Terdapat sekitar 20.000 spesies cacing pipih yang hidup pada habitat air laut, air tawar, daratan yang lembap atau parasit pada organisme lain. Filum Platyhelmimnthes digolongkan dalam 4 kelas, antara lain : Turbellaria, Monogenea, Trematoda dan Cestoidea. Berikut karakteristik keempat kelas Filum Platyhelmimnthes tersebut :
Beberapa spesies filum Platyhelminthes seperti gambar yang berikut ini:

d. Filum Nematoda (Cacing gilig)
Anggota dari filum Nematoda mempunyai panjang tubuh antara 1 mm sampai dengan lebih dari 1 m. Tubuh silindris, tak bersegmen, dan pada bagian ujungnya meruncing membentuk ujung yang halus ke arah posterior sehingga menjadi suatu ujung buntu pada bagian kepala. Permukaan tubuh dilapisi kutikula. Nematoda mempunyai pencernaan sempurna, tetnamun api tidak mempunyai sistem sirkulasi. Nutrisi diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan tubuh dalam pseudoselom. Otot bisa memanjang dan berkontraksi. Pada umumnya Nematoda bereproduksi secara seksual dengan fertilisasi internal. Zigot bisa bertahan dalam kondisi buruk. Estimasi jumlah spesies Nematoda sekitar 90.000 yang hidup di habitat akuatik, tanah yang lembab, di dalam jaringan tumbuhan, serta di dalam cairan dan jaringan hewan. Cacing gilig atau nematoda yang hidup bebas, mempunyai peranan yang penting dalam pembusukan dan daur ulang mineral. Tetapi banyak Nematoda yang merupakan hama pertanian yang menyerang akar tumbuhan. Beberapa jenis Nematoda yang merugikan, misalnya : 1) Ascaris lumbricoides, merupakan parasit pada usus halus manusia. Larvanya masuk bersama–sama dengan makanan. 2) Necator americanus , merupakan parasit pada manusia, larva masuk dengan cara menembus kulit kaki. 3) Oxyuris vermicularis , cacing kremi, larvanya masuk bersama dengan makanan yang dikonsumsi. Cacing betina saat bertelur menuju anus. 4) Wucheria bancrofti dan Filaria brancrofti , merupakan parasit pada pembuluh limfa manusia, ini yang menjadi penyebab penyakit Filariasis atau elephantiasis (kaki gajah), vektornya adalah nyamuk Culex.
struktur tubuh nematoda
e . Filum Annelida
Asal kata Annelida yaitu dari kata annulus yang diartikan sebagai cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau ruas-ruas, dan oidus yang berarti bentuk. Dengan demikian, Annelida dikenal juga dengan sebutan sebagai cacing gelang. Cacing tanah sebagai anggota Annelida bisa dipakai untuk memberi gambaran struktur umum dari filum ini. Tubuh cacing tanah mempunyai selom bersepta (bersekat), namun saluran pencernaan, pembuluh saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu. Sistem pencernaan terdiri dari : faring, esophagus, tembolok, empedal, dan usus halus. Sistem sirkulasi tertutup tersusun atas jaringan pembuluh darah yang mempunyai hemoglobin. Pembuluh darah kecil pada permukaan tubuh cacing tanah mempunyai fungsi sebagai organ pernapasan.
Pada masing-masing segmen tubuh cacing tanah terdapat adanya organ ekskretoris yang berupa metanephridia bersilia, yang dikenal sebagai nefrostom. Sistem saraf terdiri dari ganglion saraf yang dihubungkan dengan sepasang tali saraf memanjang disepanjang arah posterior. Cacing tanah adalah hewan hermafrodit, mereka melakukan pembuahan secara silang. Sel sperma yang dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk selanjutnya diselubungi mukus (lendir) membentuk kokon. Kemudian kokon dilepas dalam tanah dan berkembang menjadi embrio yang siap untuk menjadi individu yang baru. Perkembangbiakan vegetatifnya aitu dengan cara fragmentasi tubuh yang diikuti dengan regenerasi.
Filum Annelida terbagi menjadi tiga kelas, antara lain: Oligochaeta, Polychaeta, dan Hirudinea. Karakteristik kelas Filum Annelida tersebut adalah sebagai berikut:
Karakteristik kelas Filum Annelida
Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida yang sudah diketahui menghuni habitat laut, air tawar dan juga tanah yang lembab. Annelida yg hidupnya berada di tanah, fungsinya sangat besar terutama bagi petani karena dapat memperbaiki struktur tanah untuk tanah pertanian & juga dapat mengembalikan mineral yang penting untuk menjaga kesuburan tanah. Beberapa contoh kelas Oligochaeta yang penting adalah Pheretima (cacing tanah) yang dapat menghancurkan sampah dan membantu proses sirkulasi bahan organik di tanah serta sebagai makanan sumber protein bagi ternak. Sebagai contoh yg lainnya yaitu Tubifex (cacing air), Perichaeta (cacing hutan), Lumbricus rubellus yg banyak dilakukan budidaya karena memiliki khasiat untuk mengobati penyakit tifus, ekstraknya sebagai minuman kesehatan dan juga dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik. Kelas Polychaeta, misalnya saja Nereis vireus (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele (cacing palolo) adalah cacing yang menghuni lautan. Hirudinea adalah mrp kelas Annelida yg dapat menghasilkan zat hirudin, di mana zat hirudin adalah suatu zat sejenis bahan kimia yang mencegah coagulasi atau pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis, Haemodipsa javanica .

f . Filum Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang keras yang tersusun atas senyawa kalsium karbonat, kecuali cumi-cumi & gurita yang cangkangnya tereduksi. Tubuh Mollusca terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1) Kaki berotot, yang dipakai untuk pergerakan. 2) Massa visceral, yang mengandung organ-organ internal. 3). Mantel, mempunyai fungsi untuk melindungi massa visceral dan mensekresikan bahan pembuat cangkang.
Struktur tubuh Gastropoda

Hingga pada sekarang ini sudah diketahui terdapat sekitar 150.000 spesies Mollusca. Sebagian besar dari mereka merupakan hewan laut, beberapa di antaranya hidup di air tawar & di darat. Berdasarkan struktur tubuhnya dibedakan atas delapan kelas. Empat kelas yang penting antara lain:
Banyak di antara spesies Mollusca yang mempunyai nilai ekonomi untuk manusia kehidupan manusia, yakni sebagai bahan makanan sumber protein. Kerang mutiara dibudidayakan supaya menghasilkan mutiara. Pada ekosistem laut, Mollusca mempunyai peranan sebagai konsumen pada berbagai tingkatan dalam menjaga keseimbangan rantai makanan.

g . Filum Arthropoda
Struktur tubuh Arthropoda
Pada umumnya tubuh Arthropoda mempunyai segmen dengan eksoskeleton yang keras dari senyawa protein & chitin. Mempunyai tungkai yang bersendi. Tubuhnya tertutupi oleh kutikula. Organ sensoris berkembang secara baik, meliputi mata, reseptor pembau, dan juga antena untuk peraba. Arthtropoda mempunyai sistem sirkulasi terbuka, cairan tubuh yang disebut hemolimfa didorong oleh suatu jantung, masuk ke ruang sinus yang mengelilingi jaringan dan organ. Terdapat adanya organ khusus untuk pertukaran gas, seperti spesies akuatik yang bernafas dengan sejenis insang tipis dan berbulu. Pada Arthropoda terrestrial memakai trakea untuk pertukaran gas.

Berikut adalah lima kelas Arthropoda dengan karakteristiknya adalah sebagai berikut:
 Karakteristik kelas-kelas filum Arthropoda
Populasi seluruh kelas filum Arthropoda yang hidup di bumi saat ini diperkirakan sekitar 10 individu, di antaranya 1 juta spesies serangga yang sudah diketahui. Banyak species anggota filum Arhropoda yang mempunyai peran penting untuk manusia. Di antaranya adalah dipakai sebagai bahan makanan sumber protein dengan nilai ekonomi tinggi, misalnya golongan udang. Banyak diantaranya yang merupakan hama bagi pertanian dan vektor berbagai penyakit pada manusia, terutama dari golongan serangga.

h. Filum Echinodermata
Sistem pembuluh air pada bintang laut
Sebagian besar filum Echinodermata adalah hewan yang bergerak lamban dengan simetri tubuh radial. Bagian internal hewan ini menjalar dari pusat menuju lengan-lengan yang berjumlah lima. Kulit tipis menutupi eksoskeleton keras yang terbuat dari zat kapur. Sebagian besar dari filum Echinodermata adalah  hewan berbulu kasar karena adanya tonjolan kerangka dari duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khusus dari filum Echinodermata adalah struktur pembuluh air (water vascular system), merupakan suatu jaringan hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran, disebut kaki tabung yang fungsinya yaitu untuk lokomosi (pergerakan), makan dan juga pertukaran gas. Reproduksi seksual pada Echinodermata mengikutsertakan individu jantan dan betina yang membebaskan gametnya ke dalam air laut. Hewan dewasa dengan simetri tubuh radial, berkembang dari larva yang simetris bilateral. Lebih dari 7.000 spesies Echinodermata yang hidup di laut. Pada ekosistem laut, hewan - hewan anggota filum tersebut berkedudukan sebagai konsumen dalam berbagai tingkatan, yang berperan menjaga keseimbangan rantai makanan. Dibagi dalam 6 kelas, antara lain: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi), Holothuroidea (mentimun laut) dan Concentrychyloidea (aster laut). Berbagai contoh Echinodermata misalnya : bintang mengular, aster laut, bintang laut, mentimun laut. Echinodermata adalah merupakan hewan pemakan bangkai & juga kotoran hewan di kawasan laut, dengan demikian ia memiliki peran sebagai pembersih lingkungan laut terutama di wilayah pantai. Secara ekonomis ia hanya sedikit sekali manfaatnya bagi manusia. Beberapa jenis bisa dimanfaatkan untuk bahan makanan, contohnya adalah teripang, dan kerangka dari beberapa jenis Echinodermata bisa digunakan sebagai bahan perhiasan.

i . Filum Chordata
Walaupun anggota dari filum Chordata sangat beraneka ragam, namun dari mereka mempunyai ciri anatomi yang khusus, antara lain:  notokord , celah faring, tali saraf dorsal berlubangdan ekor pascaanus berotot.

1) Notokord, adalah batang fleksibel dan longitudinal, terdapatnya yaitu di antara saluran pencernaan dan tali saraf. Notokord menopang kerangka di sepanjang tubuh hewan Chordata.
2) Tali saraf dorsal berlubang, berkembang dari jaringan ektoderm yang menggulung dengan membentuk tabung yg berada di bagian dorsal notokord. Tali saraf ini berkembang menjadi sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Anggota filum lain mempunyai tali saraf tidak berlubang dan terletak di bagian ventral tubuh.
3) Celah faring, adalah suatu struktur yang memungkinkan air yang masuk melewati mulut bisa keluar tanpa harus terus mengalir melalui seluruh saluran pencernaan. 
4) Ekor pascaanus berotot, pada umumnya Chordata mempunyai ekor memanjang kearah posterior tubuh. Ekor Chordata mempunyai otot kerangka. Untuk Chordata akuatik, struktur tersebut dipakai sebagai pendorong pada saat bergerak.

Baca juga : Dunia Tumbuhan (Plantae) : Ciri Umum Plantae, Lumut, Tumbuhan Paku dan Tumbuhan Berbiji

Filum Chordata dibagi menjadi 2 Subfilum, antara lain a).Subfilum Invertebrata dan b).Subfilum Vertebrata . Subfilum Invertebrata terdiri dari Urochordata dan Cephalochordata. Sedangkan subfilum Vertebrata dibagi menjadi dua superkelas, yaitu Superkelas Agnatha dan Gnathostomata . Superkelas Agnatha terdiri dari 2 kelas, yaitu Myxini & Cephalaspidomorphi. Sedangkan, superkelas Gnathostomata terdiri dari 6 kelas, antara lain Chondrichtyes, Osteichtyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia . Spesies-spesies anggota Subfilum Invetebrata sebagian besar hidup di wilayah laut sebagai plankton. Di antaranya ada yang hidup bebas, ada yang menempel pada batuan, galangan kapal atau pada dinding sampan. Spesies-spesies tersebut tidak mempunyai nilai ekonomis. Sebaliknya banyak spesies anggota Subfilum Vertebrata mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bagi manusia. Coba teman - teman perhatikan karakteristik anggota Subfilum Vertebrata yang berikut ini.
karakteristik anggota Subfilum Vertebrata

PETA KONSEP PEMBELAJARAN DUNIA HEWAN SEBAGAI BERIKUT

Dunia Hewan
Selengkapnya pelajaran biologi kelas X ada di >> Rangkuman Materi Pelajaran Biologi SMA/ MA Kelas 10

Demikianlah artikel biologi yang berjudul Dunia Hewan (Animalia) : Ciri Umum Animalia, Keanekaragaman Animalia untuk Materi Pelajaran Biologi SMA/ MA Kelas 10 yang semoga bermanfaat. Terimakasih.

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.