Utang Jangka Pendek (Hutang Lancar) dan Contohnya
Utang Jangka Pendek (Hutang Lancar) dan Contohnya ✓ Pengertian hutang secara umum adalah pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang mungkin terjadi sebagai akibat kewajiban suatu badan usaha pada saat ini untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain di waktu yang akan datang sebagai akibat dari transaksi di masa lalu. Lalu apa pengertian utang jangka pendek? Yaitu utang yang pembayarannya dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan atau dalam waktu satu tahun. Namun siklus perusahaan antar perusahaan bisa jadi berbeda-beda. Lebih baik menggunaka batasan sebagai berikut:
1. Utang jangka pendek yang sudah pasti
Wesel ada yang dijamin dan ada pula yang tidak dijamin, di dalamnya termasuk wesel yang dikeluarkan untuk pembelian barang /jasa, pinjaman bank jangka pendek, pegawai atau pemmegang saham dan untuk pembelian mesin atau alat-alat.
Jaminan yang diminta dari pelanggan adalah termasuk dalam kelompok utang dan jika jaminan tersebut dapat ditarik kapan saja maka termasuk dalam utang jangka pendek. Tetapi jika jaminan tersebut akan disimpan dalam jangka waktu yang lama maka termasuk dalam utang jangka panjang.
Sebagai contohnya adalah setiap pegawai akan dipotong pajak 5% atas gajinya tersebut yang nantinya akan diserahkan kepada kas negara. Pajak yang dipotong tersebut oleh perusahaan akan dicatat sebagai utang lancar. Jika gaji bulan november 2018 adalah sebesar 2.000.000 maka akan dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut:
Gaji dan upah Rp.2.000.000
Utang pajak penghasilan karyawan Rp. 100.000
Kas Rp.1.900.000
Contoh lainnya yaitu pada perusahaan yang dikenakan pajak pertambahan nilai akan membankan kepada pembeli yaitu dengan cara menambahkan PPN ke harga jualnya. PPN akan dicatat sebagai utang sampai dengan adanya penyetoran pajak tersebut ke kas negara. Misalnya Penjualan Mei 2018 adalah sebesar Rp.11.000.000 termasuk didalamnya PPN 10%, maka jurnal untuk mencatat PPN dan penjualan dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Kas Rp.11.000.000
Penjualan Rp.10.000.000
PPN Rp. 1.000.000
Perhitungan PPN = 100/110 x Rp.11.000.000 x 10%
= 1.000.000
Jurnal penyetoran PPN ke kas negara adalah sebagai berikut:
Utang PPN Rp.11.000.000
Kas Rp.10.000.000
Gaji dan upah Rp.11.000.000
Utang gaji dan upah Rp.10.000.000
Baca juga : Piutang wesel dan Cadangan Kerugian Piutang dan Metodenya
Itulah artikel Utang Jangka Pendek (Hutang Lancar) dan Contohnya yang semoga bermanfaat. terimakasih atas kunjungannya.
Untuk melihat artikel akuntansi seluruhnya di blog aanwijzing ini dapat dilihat di >>> akuntansi keuangan
Suatu kewajiban/ utang dapat dikelompokkan menjadi utang lancar atau utang jangka pendek jika perlunasan hutangnya adalah dengan menggunakan aktiva lancar atau dengan menimbulkan kewajiban jangka pendek yang baru.Daftar isi
1. Utang jangka pendek yang sudah pasti
- Utang dagang dan utang wesel
- Utang jangka panjang yang jatuh temponya pada periode tersebut
- Utang deviden
- Uang muka atau jaminan yang dapat diminta kembali
- Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
- Utang biaya (Biaya yang masih harus dibayar)
- Utang gaji dan upah
- Pendapatan yang diterima dimuka
- Taksiran utang pajak penghasilan
- Taksiran utang hadiah yang beredar
- Taksiran utang garansi
- Taksiran utang pensiun
Utang Jangka Pendek (Hutang Lancar) dan Contohnya
Utang jangka pendek yang sudah pasti
Utang lancar yang sudah pasti jika memenuhi 2 syarat yaitu:
1. kewajiab untuk membayar telah pasti, ini berarti bahwa telah terjadi transaksi yang menyebabkan kewajiaban membayar
2. Jumlah yang harus dibayar telah pasti nominalnya
Utang dagang dan utang wesel
Utang dagang dan utang wesel umumnya muncul akibat dari transaksi pembelian barang/ jasa dan dari pinjaman jangka pendek. Di dalam menentukan nominal utang jangka pendek perlu dilakuakn perhitungan utang atas transaksi pembelian barang yang masih dalam perjalanan, ini berarti juga harus memperhatikan syarat pengirimannya.Wesel ada yang dijamin dan ada pula yang tidak dijamin, di dalamnya termasuk wesel yang dikeluarkan untuk pembelian barang /jasa, pinjaman bank jangka pendek, pegawai atau pemmegang saham dan untuk pembelian mesin atau alat-alat.
Utang jangka panjang yang jatuh temponya pada periode tersebut
Utang obligasi dan hutang-hutang jangka panjang yang lainnya akan dilunasi kurang dari 1 tahun akan dilaporkan sebagai utang jangka pendek. Apabila yang jatuh temponya adalah sebagian saja maka bagian yang jatuh tempo dalam tahun itu dilaporkan sebagai utang jangka pendek, sedangkan yang belum jatuh tempo akan dilaporkan sebagai utang jangka panjang.Utang deviden
Deviden yang belum dibayarkan akan dicatat dengan cara mendebet rekening laba tidak dibagi dan mengkredit utang deviden. Oleh karena utang deviden segera untuk dilunasi maka dikelompokkan sebagai UTANG JANGKA PENDEK. Waktu timbulnya utang deviden yaitu pada saat adanya pengumuman pembagian deviden dari direksi dan akan terutang sampai dengan tanggal pembayaran deviden tersebut.Uang muka atau jaminan yang dapat diminta kembali
Yang dimaksud dengan uang muka disini adalah pembayaran oleh pembeli yang dilakukan di muka atas barang yang dipesannya. Sebelum barang yang dipesan tersebut belum diserahkan kepada pembeli maka uang muka tersebut akan dicatat sebagai utang lancar.Jaminan yang diminta dari pelanggan adalah termasuk dalam kelompok utang dan jika jaminan tersebut dapat ditarik kapan saja maka termasuk dalam utang jangka pendek. Tetapi jika jaminan tersebut akan disimpan dalam jangka waktu yang lama maka termasuk dalam utang jangka panjang.
Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
Kadang kala perusahaan merupakan pihak yang menjadi pengumpul dana dari langganan/pegawai atau pihak tertentu yang nantinya akan diserahkan pada pihak lainnya. Cara pengumpulan uang tersebut dapat dilakukan dengan memotong upah pegawai atau membebani pembeli dengan jumlah tertentu.Sebagai contohnya adalah setiap pegawai akan dipotong pajak 5% atas gajinya tersebut yang nantinya akan diserahkan kepada kas negara. Pajak yang dipotong tersebut oleh perusahaan akan dicatat sebagai utang lancar. Jika gaji bulan november 2018 adalah sebesar 2.000.000 maka akan dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut:
Gaji dan upah Rp.2.000.000
Utang pajak penghasilan karyawan Rp. 100.000
Kas Rp.1.900.000
Contoh lainnya yaitu pada perusahaan yang dikenakan pajak pertambahan nilai akan membankan kepada pembeli yaitu dengan cara menambahkan PPN ke harga jualnya. PPN akan dicatat sebagai utang sampai dengan adanya penyetoran pajak tersebut ke kas negara. Misalnya Penjualan Mei 2018 adalah sebesar Rp.11.000.000 termasuk didalamnya PPN 10%, maka jurnal untuk mencatat PPN dan penjualan dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Kas Rp.11.000.000
Penjualan Rp.10.000.000
PPN Rp. 1.000.000
Perhitungan PPN = 100/110 x Rp.11.000.000 x 10%
= 1.000.000
Jurnal penyetoran PPN ke kas negara adalah sebagai berikut:
Utang PPN Rp.11.000.000
Kas Rp.10.000.000
Utang biaya (Biaya yang masih harus dibayar)
Pengertian utang biaya adalah utang yang diakibatkan dari pengakuan akuntansi terhadap biaya yang telah terjadi namun belum dibayar. Yang termasuk dalam kelompok ini misalnya utang yang timbul dari gaji dan upah, bonus biaya sewa, dan lain sebagainya.Utang gaji dan upah
Perhitungannya adalah berdasarkan pada waktu terjadinya. Sebagai contoh gaji pegawai akan dibayarkan perusahaan setiap tanggal 3 pada bulan berikutnya. Apabila gaji desember 2018 adalah sebesar Rp.1.000.000 maka pada tanggal 31 desember 2018 akan diuatkan jurnal penyesuaian sebagai berikut:Gaji dan upah Rp.11.000.000
Utang gaji dan upah Rp.10.000.000
Pendapatan yang diterima dimuka
Jumlah yang diterima dari langganan atas barang/jasa yang akan diserahkan pada waktu yang akan datang dicatat sebagai pendapatan yang diterima dimuka dan dilaporkan dalam kelompok UTANG JANGKA PENDEK. Sebagai contohnya adalah menerima uang muka dari penyewa atas sewa gedung, dan lain sebagainya.Taksiran utang jangka pendek
Pada umumnya suatu kewajiban sudah dapat ditentukan baik dari kontrak ataupun dari perhitungannya dengan dasar tarif tertentu. Namun tidak semua utang dapat ditentukan jumlahnya, terkadang jumlahnya belum jelas, tetapi pada tanggal neraca jumlah yang harus dibayar belum jelas. Jika perlunasannya harus cepat maka dikelompokkan dalam hutang jangka pendek akan tetapi jika perlunasannya akan dilakukan beberapa periode maka dikelompokkan dalam utang jangka panajang. Berikut contoh taksiran utang jangka pendek yang terlihat dalam neraca.
Taksiran utang pajak penghasilan
Pada akhir periode laporan keuangan akan ditaksir berapa jumlah besarnya pajak penghasilan yang merupakan beban pad tahun bersangkutan. Setelah dilakukan perhitungan penaksiran atas pajak penghasilan maka dilakukan penjurnalan atau pencatatan dengan cara mendebet rekening pajak penghasilan dan mengkredit rekening utang pajak penghasilan.Taksiran utang hadiah yang beredar
Hadiah terkadang ditawarkan pada pembelian barang barang tertentu. Hadiah tersebut adalah biaya yang dibebankan pada tahun bersangkutan. Jika hadiah tersebut habis waktunya pada akhir periode maka tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian. Akan tetapi jka jangka waktu pengambilan hadiah melewati suatu periode akuntansi, amaka pada akhir periode dibutuhkan jurnal penyesuaian dengan cara mendebet biaya hadiah penjualan dan mengkredit utang hadiah yang beredar. Adapun untuk jumlah utang hadiah yang beredar akan dihitung dengan cara taksiran dari jumlah penjualan.Taksiran utang garansi
Apabila barang yang dijual terdapat garansi untuk perbaikan maka untuk akhiir tahunnya akan dihitung taksiran jumlah biaya yang akan terjadi karena adanya garansi tersebut. Pencatatan taksiran biaya tersebut dengan cara mendebet biaya garansi dan mengkredit rekening taksiran utang garansi.Taksiran utang pensiun
Pencatatannya yaitu dengan mendebet biaya gaji dan upah dan mengkredit utang pensiun. pada waktu dilakuakan pembayaran maka debetnya utang pensiun dan kreditnya kasUtang bersyarat
Pengertian utang bersyarat adalah utang yang hingga saat tanggal neraca belum pasti, apakah menjadi kewajiban atau tidak. Yang termasuk utang bersyarat adalah :- piutang wesel didiskontokan dan piutang dijaminkan
- endorsemen bersyarat
- sengketa hukum
- tambahan pajak yang belum jelas kepastiannya
- jaminan terhadap utang anak perusahaan
- garansi terhadap penurunan harga barang yang dijual.
Baca juga : Piutang wesel dan Cadangan Kerugian Piutang dan Metodenya
Itulah artikel Utang Jangka Pendek (Hutang Lancar) dan Contohnya yang semoga bermanfaat. terimakasih atas kunjungannya.
Untuk melihat artikel akuntansi seluruhnya di blog aanwijzing ini dapat dilihat di >>> akuntansi keuangan