Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)


Artikel yang terkait dengan judul :Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)

Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII) ✓ Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya bahwa ia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari orang lain. Terkadang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bergesekan dengan orang/ pihak lainnya, hal ini karena orang lain juga sedang memenuhi kebutuhannya. Dari kondisi tersebut maka membuat masyarakat membentuk suatu sistem pengaturan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bentuk pranata sosial supaya terdapat kelangsungan hidup sosial. Pada bab ini saya dan teman-teman akan belajar mengenai berbagai hal yang tentunya berkaitan dengan interaksi sosial antara lain : pengertian hubungan sosial, beragam bentuk hubungan sosial, perbedaan antara kompetisi dengan konflik, contoh penyimpangan dalam masyarakat.

Daftar Isi

1. Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
2. Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
3. Penyimpangan dan Pengendalian Sosial
4. Rangkuman Materi Pranata Sosial Kelas 8
5. Contoh Soal Pranata Sosial

Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)

pranata sosial

Bentuk-bentuk Hubungan Sosial

Istilah lain dari hubungan sosial adalah interaksi sosial. Pengertian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi karena sebagai akibat dari tindakan antar individu secara timbal balik. Adanya tindakan (aksi dan adanya tanggapan (rekasi) antara 2 pihak merupakan hal menjadikan terjadinya timbal balik tersebut.
Tindakan atau perbuatan adalah sebagai syarat yang mutlak terjadinya hubungan timbal balik atau interaksi sosial. Pembagian bentuk-bentuk hubungan sosial dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu: 1). hubungan sosial positif dan 2). hubungan sosial negatif.

1. Hubungan sosial positif sering juga disebut proses asosiatif atau integratif. Pengertian hubungan sosial positif adalah hubungan sosial yang mempunyai sifat menyatukan. Hubungan sosial positif ini dapat dikelompokkan lagi menjadi 3 macam, antara lain: kooperasi, asimilasi, dan konsensus.

2. Hubungan sosial negatif sering disebut juga sebagai proses disasosiatif atau disintegratif (memisahkan). Pengertian hubungan sosial negatif adalah mempunyai sifat yang memecah belah atau menghancurkan. Hubungan sosial negatif ini dapat kita kelompokkan lagi menjadi 2 macam yaitu kompetisi (persaingan) dan konflik (pertentangan).

Pranata Sosial

Keterangan:
a. Kooperasi. Pengertian Kooperasi adalah suatu proses sosial yang berbentuk kerja sama. Pembagian kooperasi berdasarkan perbedaan sikap kelompok dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: 1). kerja sama primer, 2). kerja sama sekunder, 3). kerja sama tersier (akomodsi)

1) Kerja sama primer. Pada kerjasama primer ini antara individu dan kelompok dilebur menjadi satu, kelompok berisi semua kehidupan individu dan masing-masing bekerja dalam rangkka untuk kepentingan semua anggota dalam kelompok tersebut.
  • Kehidupan rutin dalam pondok pesantren.
  • Kehidupan keluarga dalam masyarakat yang masih primitif.
  • Gotong-royong bangsa Indonesia.
2) Kerja sama sekunder. Pada kerja sama sekunder ini telah mulai ada spesialisasi dan untuk masing-masing individu hanya membaktikan sebagian hidupnya untuk kelompok yang dipersatukan tersebut. Orang lebih memilih sikap yang individualis dan kesejahteraan kelompok tidak lagi menjadi pertimbangan yang utama, seperti halnya dalam kerja sama primer. Kerjasma sekunder ini adalah merupakan ciri dari masyarakat modern. Secara formal individu akan saling tolong menolong dan melakukan kerjasama, namun kerjasama dan pertolongan tersebut karena adanya imbalan/ upah.

3) Kerja sama tersier (akomodasi). Pada kerjasama tersier ini yang menjadi dasar kerja sama adalah konflik, sehingga dengan demikian organisasi yang ada sangat longgar dan lebih mudah untuk terjadinya perpecahan. Akomodasi bias pecah (bubar), jika alat bersama tersebut tidak lagi menguntungkan untuk masing-masing anggota dalam rangka mencapai tujuan.
  • Hubungan antara buruh dengan pimpinan perusahaan.
  • Hubungan antara dua partai dalam usaha melawan partai
b. Asimilasi. Pengertian asimilasi adalah suatu proses meleburnya bermacam kebudayaan yang menjadi satu kesatuan yang homogen. Dapat juga dikatakan bahwa asimilasi ialah merupakan proses bergabungnya antara 2 atau lebih budaya yang berbeda, kemudian lebur dan muncul suatu budaya yang baru yang merupakan perpaduan antara budaya yang melebur tersebut. Sebagai contoh proses asimilasi adalah kebudayaan nasional Indonesia yang sekarang ini adalah terbentuk dari kebudayaan Indonesia purba yang sudah memperoleh pengaruh dari beberapa kebudayaan (Hindu-Buddha, Islam,
dan Barat).

c. Konsensus. Pengertian konsesus adalah suatu proses sosial yang terjadi dengan adanya suatu kesepakatan atau suatu persetujuan dalam memilih atau mempertahankan sesuatu. Contoh konsensus adalah mengenai konsensus nasional mengenai Pancasila dan UUD 1945, yang mana keduanya diakui dan dijadikan sebagai landasan utama untuk berbangsa dan bernegara.

d. Kompetisi atau persaingan. Pengertian kompetisi adalah proses sosial yang terjadi dalam keadaan damai, namun para pihak yang terait saling berjuang dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu masing-masing. Sebagai contoh kompetisi adalah penjual yang melakukan persaingan supaya menarik pembeli yang dilakukan dengan bemacam cara misalnya dengan pemberian diskon, obral, undian berhadiah dan lain sebagainya. Contoh lainnya adalah para pelajar yang melakukan persaingan untuk mendapatkan peringkat terbaik di kelasanya/ sekolahnya.

e. Konflik atau pertentangan. Pengertian konflik adalah suatu proses sosial yang terjadi di mana terdapat dua pihak yang saling beringinan untuk menghancurkan antara yang satu dengan dengan yang lainnya. Konflik yang hebat/ dahsyat bisa menimbulkan terjadinya peperangan. Sebagai contoh konflik adalah pertentangan antara dua kelompok pemuda, pertentangan antara antara buruh dengan majikannya.

Jenis-jenis proses sosial

Penggolongan interaksi sosial bisa dibagi menjadi 3 jenis antara lain: a). Interaksi antara individu dengan individu, b). Interaksi antara kelompok dan kelompok, c). Interaksi antara individu dan kelompok.

a). Interaksi antara individu dengan individu. Pada jenis interaksi sosial ini dapat terlihat secara jelas, namun dapat juga tidak. pada waktu 2 individu bertemu maka interaksi sosial sudah dimulai karena di situ telah terjadi aksi dan rekasi.

b). Interaksi antara kelompok dan kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini orang-orang berbicara dengan atas nama kelompok sebagai satu kesatuan, tidak lagi sebagai individu/ pribadi masing-masing

c). Interaksi antara individu dan kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini akan lebih terlihat menyolok jika terjadi suatu benturan antara kepentingan perseorangan/ individu dengan kepentingan kelompok.

Ciri-ciri hubungan sosial (interaksi sosial) antara lain sebagai berikut:
  • Terdapat pelaku yang jumlahnya lebih satu orang.
  • Terdapat komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
  • Terdapat dimensi waktu masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.
  • Terdapat tujuan-tujuan tertentu, terlepas sama atau tidak dengan tujuan yang diperkirakan oleh pengamat.
Berlangsungnya interaksi sosial atau suatu hubungan di dasarkan pada faktor berikut ini imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor tersebut bisa bergerak secara sendiri-sendiri, terpisah, atau bisa juga saling berkaitan anta yang satu dengan yang lainnya.

Keterangan dari faktor tersebut adalah sebagai berikut

a. Imitasi. Pengertian imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku dari orang lain. Dampak yang dihasilkan dari proses imitasi dapat bersifat positif dan bisa juga bersifat negatif. Hal tersebut akan sangat tergantung pada tokoh yang ditirunya/ dicontohnya. Sebenarnya imitasi bisa menyebabkan lemahnya tingkat kreativitas karena orang yang melakukan imitasi hanya meniru, mengikuti perintah atau kehendak orang lain. Contoh proses imitasi : Balita yang menirukan gaya dari orang tuanya. Atau bisa juga seseorang yang meniru tokoh yang diidolakannya.

b. Sugesti. Pengertian sugesti adalah suatu cara pemberian pengaruh atau (pandangan) kepada orang lain dengan menggunakan cara tertentu, sehingga orang yang bersangkutan akan mengikuti terhadap apa yang dianjurkannya tanpa berpikir panjang. Terkadang dalam proses sugesti bagi penerima sugesti lebih banyak menggunakan emosional dari pada menggunakan akalnya. Terlebih lagi jika yang memberi sugesti tersebut adalah orang yang lebih tua, lebih berwibawa, dan lebih berpengalaman. Contoh sugesti yaitu larangan kepala suku kepada masyarakatnya supaya tidak menebang pohon yang dianggap keramat, dll.

c. Identifikasi. Pengertian identifikasi adalah kecenderungan seseorang untuk menjadi sama seperti dengan orang lain. Pada identifikasi ini lebih dalam lagi jika kita bandingkan dengan imitasi. Bagi orang yang melakukan identifikasi benar-benar mengenal tokoh yang menjadi idolanya, dan sangat menjiwainya. Sehingga dari situ segala pandangan, sikap, keyakinan dan juga kaidah-kaidah lainnya sama dengan idolanya. Sebagai contoh identifikasi adalah seseorang yang memakai baju seperti artis yang diidolakannya, bahkan untuk berperilaku dalam kesehariannya.

d. Simpati. Pengertian simpati adalah merupakan suatu perasaan tertarik yang muncul dari dalam diri individu dan menjadikannya merasa seolah-olah ia berada di dalam keadaan orang lain. Sebagai contoh simpati Melihat orang yang menderita sehingga muncul perasaan kasihan (iba). Terdapat kemiripan antara simpati dan identifikasi yaitu kecenderungan untuk menempatkan diri pada orang lain. Perbedaannya hanya dalam simpati, perasaan mempunyai peranan yang sangat penting, meskipun dorongan utama adalah ingin memahami pihak lain tanpa pandang status dan kedudukannya.

e. Empati. Pengertian empati adalah mirip dengan simpati, hanya saja pada empati tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja namun dibarengi oleh perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Sedangkan untuk identifikasi didorong oleh adanya rasa ingin sama persis dengan tokoh yang diidolakannya sebab kelebihan atau kemampuan tertentu yang layak untuk ditiru.

Supaya dalam masyarakat terwujud keselarasan sosial, kita perlu untuk menentukan sikap-sikap seperti yang berikut ini:
a. Menghargai dan menghargai pendapat dari orang lain, meskipun diri kita tidak setuju dengan pendapat orang lain tersebut.
b. Saling menghormati antar anggota masyarakat, terutama kepada yang lebih tua, dan yang lebih tua menyayangi yang lebih muda.
c. Mengembangkan dan mempertahankan sikap gotong royong antar warga sebagai bentuk dari kebersamaan.
d. Memenuhi kewajiban sebagai warga negara atau sebagai warga masyarakat.
e. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kepentingan kelompok atau kepentingan golongannya.
f. Bersikap yang wajar (tidak terlalu usil dengan urusannya orang lain), namun jangan terlalu cuek/ masa bodoh.
g. Dalam setiap kegiatan yang ada dalam masyarakat yang bersifat positif diusahakan ikut serta berperan.

Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat

Proses belajar mausia terjadi secara terus menerus mulai saat kecil (anak), remaja hingga mencapai usia dewasa.

PENGERTIAN PRANATA SOSIAL adalah kumpulan atau sistem norma yang dipakai untuk mengatur tindakan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian sistem norma adalah sejumlah aturan sosial atau patokan perilaku yang pantas, dan merupakan kesepakatan dari seluruh anggota masyarakat yang dipakai sebagai pedoman dalam rangka untuk mengatur kehidupan sesama. Pengertian kebutuhan pokok adalah kebutuhan dasar dari manusia secara biologis maupun secara ekonomi. Maksud secara biologi di sini adalah kebutuhan manusia dalam upaya untuk mempertahankan kehidupannya misalnya makan, minum, bernapas, dll. Sedangkan secara ekonomis adalah sandang, pangan dan papan.

Istilah pranata sosial sangat berkaitan erat dengan lembaga (institusi) walaupun keduanya memiliki arti yang berlainan. Kedua istilah itu berakar dari satu dari bahasa latin instituere yang artinya adalah “pendirian” atau apa yang didirikan. Institutio kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan
dua istilah yang berbeda yaitu institusi (pranata) dan institute (lembaga). Pengertian institusi adalah sistem norma atau aturan, sedangkan pengertian isntitute adalah wujud nyata dari norma-norma tersebut.

Syarat-syarat pranata

Suatu sistem kegiatan kemasyarakatan bisa dikatakan pranata jika dapat memenuhi syarat-syarat. Adapun syarat pranata sosial adalah seperti yang berikut ini:
  • Terdapat tata kelakuan baku yang berwujud norma-norma dan juga adat istiadat baik itu yang secara tertulis maupun yang tidak tertulis.
  • Terdapat kelompok manusia yang melakukan kegiatan secara bersama-sama dan saling berhubungan menurut sistem norma tersebut.
  • Terdapat pusat kegiatan yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang disadari dan juga dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan

Macam-macam pranata sosial

a. Pranata agama. Pengertian pranata agama adlah pranata yang berfungsi untuk mengatur hubungan antara individu dengan Tuhan Yang Maha Esa termasuk di dalamnya hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dalam lingkup kehidupan beragama. Pada pranata agama akan terjadi perbedaan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya. Namun pada prinsipnya akan mengarahkan perilaku manusia dalam mencapai kebahagian hidup baik di dunia maupun di akhirat. Untuk aturan yang lebih lanjut tentang pranata masingmasing agama diatur dengan hukum agama masing-masing agama masing-masing penganutnya.

b. Pranata politik. Dalam rangka untuk mengatur hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu di dalam bidnag politik maka dibutuhkan pranata politik. Adapun pengertian politik adalah segala aktivitas manusia baik yang dilakukan secara individu maupun yang lakukan secara kelompok dalam rangka untuk memperoleh, menjalankan dan mempertahankan kekuasaan. Sedangkan organisasinya kita mengenalnya sebagai partai politik

c. Pranata ekonomi. Pada pranata ekonomi tidak cuma mengatur mengenai hubungan-hubungan yang berkaitan dengan bagaimana memproduksi barang, mendistribusikan barang dan mengonsumsi barang saja . Untuk pranata ekonomi akan memberikan perlindungan terhadap para pihak yang lemah misalnya saja perlindungan kepada para konsumen yang cenderung dilanggar haknya oleh para pedagang tertentu dan oleh produsen tertentu.
Baca juga mengenai kegiatan pokok ekonomi
d. Pranata pendidikan. Pada pranata pendidikan mengatur pelaksanaan terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan oleh para orang tua bagi putra/ putrinya. Dalam rangka melaksanakan pranata pendidikan di Indonesia maka pelaksanaannya didasarkan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003.

e. Pranata keluarga. Pada pranata keluarga ditujukan mengatur mengenai hubungan-hubungan antara individu di dalam suatu keluarga. Pranata keluarga lebih mendasarkan pada adat kebiasaan, norma kesusilaan, dan norma kesopanan yang membuahkan sistem pengaturan hubungan antara individu dalam suatu keluarga.

Adapun tingkatan proses dipatuhinya suatu pranata yaitu:

1) Terbentuknya tatacara (usage)
Adalah suatu perilaku tertentu yang secara tidak sadar telah
disepakati dalam masyarakat terhadap suatu perbuatan yang tertentu. Sebagai contohnya : cara memakai baju, cara menuang minuman, dsb.

2) Terbentuknya kebiasaan (folkways)
Adalah suatu tata kelakuan yang sifatnya lebih mengikat terhadap anggota masyarakat dan lebih dipatuhi, oleh karena jika terjadi penyimpangan terhadapnya maka akan dimarahi oleh para leluhurnya. Kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap apa yang sama, sebagai bukti bahwa orang yang bersangkutan suka perbuatan tersebut.

3) Terbentuknya tata kelakuan (mores)
Adalah suatu sekelompok aktivitas yang betul-betil sudah menjadi pedoman yang berlaku pada suatu masyarakat. Tata kelakuan dijadikan pedoman dalam berperilaku yang dianggap paling benar yang dimiliki, dipakai, dan juga dipertahankan oleh suatu masyarakat.

4) Adat-istiadat (custom)
Jika tata kelakuan tersebut kekal dan kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku dalam masyarakat, maka bisa terus meningkatkan kekuatan mengikatnya terhadap perilaku warga masyarakat, sehingga terbentuklah adat istiadat.

Klasifikasi pranata sosial

Penggolongan pranata sosial menurut ahli misalnya menurut J.L. Gillian dan J.P. Gillin dapat dibedakan menjadi 8 kelompok, yaitu:

a) Pranata keluarga (domestic institution), pranata keluarga memiliki fungsi untuk memenuhi keperluan hidup keluarga dan kekerabatan. Sebagai contoh pranata keluarga yaitu perkawinan, pengasuhan anak-anak

b) Pranata ekonomi (ekonomic institution), pranata ekonomi mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam mencari nafkah hidup, berproduksi, mendistribusikan barang dan jasa, mengelola bank, koperasi dll. Sebagai contoh pranata ekonomi yaitu pertanian, koperasi penjualan, industri, perbankan.

c) Pranata politik (political institution), pranata politik mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh pranata politik : pemerintahan, kepartaian, demokrasi, kehakiman.

d) Pranata pendidikan (educational institution), pranata pendidikan mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia agar menjadi anggota masyarakat yang lebih berguna. Sebagai contoh pranata pendidikan yaitu pemberantasan buta huruf, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.

e) Pranata agama (religious institution), pranata agama mempunyyai fungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam berhubungan dan berbakti kepada Allah dan berinteraksi dengan sesama manusia menurut norma agama. Sebagai contoh pranata agama yaitu upacara keagamaan, kenduri.

f) Pranata ilmiah (scientific institutions), adalah merupakan suatu pranata yang memiliki fungsi untuk keperluan dari manusia akan kebenaran ilmu dan menyelami alam sekitarnya yang didasarkan pada metodologi ilmu pengetahuan. Sebagai contoh pranata ilmiah yaitu metodologi ilmiah, pendidikan ilmiah, penelitian.

g) Pranata keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institution), adalah sustu pranata keindahan dan rekreasi  memiliki fungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk menghayati rasa keindahan dan rekreasi. Sebagai contoh pranata keindahan dan rekreasi yaitu seni rupa, seni suara, seni tari, olahraga.

h) Pranata fisik (somatic institution). Sebagai contoh pranata fisik yaitu pemeliharaan kecantikan.

Fungsi tiap lembaga sosial /pranata sosial

a. Pranata agama
Pada pranata agama menurut Horton dan Hunt bisa dibedakan e kdalam dua macam fungsi antara lain  meliputi 1). fungsi laten dan 2). fungsi manifes. Fungsi laten agama menurut Durkhein bisa meningkatkan integrasi dalam masyarakat, baik pada tingkatan mikro maupun pada tingkatan makro. Pada tingkat mikro yaitu untuk menggerakkan dan membantu kita untuk hidup. Sedangkan untuk fungsi makro, maka pranata agama bisa berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat dalam rangka untuk memperkuat perasaan dan ide kolektif yang merupakan ciri dan inti dari persatuan dan kesatuan. Fungsi manifes adalah terdiri atas ritual, doktrin dan juga seperangkat norma perilaku yang konsisten dengan doktrin tersebut.

b. Pranata politik
Lembaga politik adalah merupakan perwujudan yang nyata dari pelaksanaan pranata politik, diantaranya:
1) Melaksanakan pelayanan sosial, misalnya perawatan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
2) Melaksanakan undang-undang yang sudah disetujui.
3) Melembagakan norma lewat undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif.
4) Melindungi segenap warga masyarakat maupun warga negara dari berbagai serangan dari bangsa lain.
5) Menyelesaikan konflik-konflik yang ada di dalam masyarakat.
6) Memelihara kesiapsiagaan dalam rangka untuk menghadapi beraneka macam bahaya.

c. Pranata ekonomi
Pada pranata ekonomi mempunyai fungsi untuk pengendali perekonomian bagi masyarakat, bahkan untuk perekonomian negara. Dasar dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah sudah dilakukan pengaturan di dalam kitab undang-undang hukum perdata. Sebagai contoh: pelanggaran pranata ekonomi dalam hal perpajakan, jual beli, hibah, sewa, dsb.

d. Pranata pendidikan
Pembagian pendidikan menurut Horton dan Hunt dapat dibagi menjadi 2, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten.

1) Fungsi manifes (nyata). Pada fungsi manifes terdapat banyak sekali tetapi yang utama
adalah :
a) Membantu orang tua untuk sanggup mencari nafkah.
b) Menolong orang untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya demi untuk pemenuhan kebutuhan pribadinya dan pembangunan masyarakat.

Sedangkan fungsi manifes yang lainnya ada tujuh, antara lain:
  1. Melestarikan kebudayaan yaitu dengan cara mewariskan kebudayaan dari satu generasi ke generasi yang berikutnya.
  2. Merangsang partisipasi demokratis lewat pengajaran keterampilan berbicara dan juga mengembangkan kemampuan dalam berpikir secara rasional dan bebas.
  3. Memperluas wawasan dan pengalaman hidup.
  4. Meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri lewat bimbingan dan kursus.
  5. Meningkatkan tingkat kesehatan para pemuda bangsa.
  6. Membentuk warga negara yang punya patriotik dan gagah berani.
  7. Mempercepat terbentuknya integrasi antarras yang berbeda.
2) Fungsi laten (tersembunyi). Adalah memperpanjang waktu ketidakdewasaan, atau dapat dikatakan memperpanjang usia kanak-kanak. Karena pada saat yang bersangkutan masih menempuh pendidikan formal, maka ia belum dapat untuk bersendiri sendiri/ mandiri dan menyebabkan yang bersangkutan akan terlambat dalam memasuki dunia kerja.

Selain 2 fungsi pendidikan tersebut sebenarnya pendidikan masih memiliki fungsi, antara lain:
  • Menyiapkan bagi peran-peran pekerjaan.
  • Sebagai sarana di dalam pewarisan kebudayaan.
  • Memperkenalkan kepada individu-individu mengenai berbagai macam peran yang ada di dalam masyarakat.
  • Menyiapkan individu dengan berbagai macam peran sosial di masyarakat
  • Meningkatkan kemajuan lewat berbagai macam penelitian.
  • Memperkuat penyesuaian diri dan membantu hubungan sosial.
e. Pranata keluarga

Lembaga sosial keluarga adalah unit masyarakat yang terkecil yang memiliki fungsi di antaranya yaitu:
1) Untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2) Untuk melangsungkan keturunan.
3) Untuk tempat memberi kasih sayang.
4) Untuk sosialisasi nilai sikap.
5) Sebagai pengawasan sosial atau perilaku.

Fungsi pranata

Berikut adalah fungsi pranata antara lain meliputi:
  • Untuk memberikan pedoman kepada setiap anggota masyarakat mengenai bagaimana harus melakukan sikap atau berperilaku dalam hal menghadapi berbagai masalah terutama yang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.
  • Untuk menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
  • Untuk memberi pegangan kepada anggota masyarakat dalam hal mengadakan sistem pengendalian/ pengawasan sosial terhadap perilaku setiap anggota masyarakat.

Penyimpangan dan Pengendalian Sosial

Jika kita amati di dalam keseharian, tidak sedikit terjadi penyimpangan-penyimpangan sosial yang berupa pelanggaran berbagai bentuk nilai maupun norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Jika terjadi penyimpangan sosial maka yang rugi adalah bisa diri sendiri, kelompok atau masyarakat tertentu. Selain itu juga akan muncul keresahan-keresahan dalam masyarakat. Kerugian yang ditimbulkan dapat berupa benda, penderitaan badan, penderitaan batin, kehilangan nyawa dan mungkin nama, martabat dan harga diri. Apa yang dimaksud penyimpangan sosial itu? Pengertian penyimpangan sosial adalah perilaku yang menyimpang atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Berikut adalah macam-macam penyimpangan yang dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

1. Penyimpangan individual. Pengertian penyimpangan individu adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu terhadap norma-norma kebudayaan. Contoh penyimpangan individu adalah seseorang yang melakukan pencurian, perampokan, pembunuhan, penodongan, dsb.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyimpangan sosial dapat dilihat di Penyimpangan Sosial
2. Penyimpangan kelompok. Pengertian penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan sekelompok orang terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan
tersebut bisa muncul oleh karena kelompok yang bersangkutan tidak mau menerima nilai atau norma masyarakat yang sudah ada. Bahkan mereka membuat suatu aturan sendiri yang berlaku untuk anggota kelompoknya. Contoh penyimpangan kelompok adalah geng penjahat, dsb.

Jenis-jenis penyimpangan sosial

Untuk jenis-jenis penyimpangan perilaku, penyimpangan norma dan nilai masyarakat, yaitu:
1) Pencurian, penodongan, dan perampokan.
2) Pembunuhan, dan perkosaan.
3) Tawuran antar remaja.
4) Penyalahgunaan alkohol/ minuman keras dan narkoba.
5) Hubungan seks di luar nikah.
6) Perjudian, pelanggaran lalu lintas dsb.

Sebab-sebab terjadinya penyimpangan

Berikut adalah faktor-faktor yang menjadi penyebabnya terjadinya penyimpangan, antara lain:

a. Sikap mental yang tidak sehat
Perilaku yang menyimpang bisa dikarenakan mental yang tidak sehat, pada umumnya yang bersangkutan tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya tersebut.
Sebagai contoh adalah profesi sebagai wanita kupu-kupu malam.

b. Keluarga yang broken home
Di dalam keluarga yang tidak harmonis menjadikan yang bersangkutan tidak akan tahan berada di rumah, sehingga ia akan mencari kesenangan diluar rumah. Sebagai contoh adalah remaja yang mengonsumsi obat-obatan di luar rumah.

c. Pelampiasan rasa kecewa
Seseorang yang dikecewakan jika tidak dapat mengalihkan rasa kecewanya ke arah yang positif maka yang bersangkutan akan mencari pelarian demi untuk memuaskan rasa kecewanya. Sebagai contoh adalah bunuh diri.

d. Dorongan kebutuhan ekonomi
Faktor ekonomi dapat berpengaruh pada penyimpangan sosial. Seseorang yang terdesak ekonominya dapat saja melakukan hal yang menyimpang jika imannya tidak kuat. Sebagai contoh adalah : mencuri, merampok, dll.

e. Keinginan untuk dipuji
Keinginan untuk dapat dipuji misalnya dipuji biar banyak uang, selalu berpakaian mahal dan perhiasan yang mahal/mewah atau gaya hidup yang mewah. Supaya keinginan tersebut dapat terwujud maka yang bersangkutan dapat melakukan penyimpangan. sebagai contoh adalah melakukan perampokan, dll.

f. Proses belajar yang menyimpang
Seseorang dapat menyimpang karena proses belajar, hal ini terjadi melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang mempunyai perilaku yang menyimpang. Sebagai contoh : seseorang yang bergaul dengan yang mengonsumsi obat-obatan terlarang, bisa jadi yang bersangkutan dapat mengikuti perilakunya yaitu mengonsumsi obat-obatan terlarang.

g. Ketidakmampuan menyerap norma budaya
Ketidakmampuan di dalam menyerap norma ke dalam kepribadiannya oleh karena yang bersangkutan menjalani suatu proses sosialisasi yang tidak sempurna sehingga ia tidak sanggup berperan sesuai dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat.

h. Adanya ikatan sosial yang berbeda
Seseorang yang telah bermasyarakat dengan kelompok-kelompok akan cenderung untuk mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang paling ia kagumi, dan akan lebih senang jika bergaul engan kelompok tersebut daripada dengan kelompok yang lainnya.

i. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang

Seseorang yang lebih memilih kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan budaya yang domonan   (subkebudayaan) dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial.

j. Akibat kegagalan dalam proses sosialisasi
Jika seseorang tidak berhasil dalam mendalami norma-norma di dalam masyarakat, maka proses sosialisasi dapat dianggap tidak berhasil. Jika keluarga tidak berhasil dalam mendidik para anggotanya maka yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam berperillaku.

k . Pengaruh lingkungan dan media massa
Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang bisa juga sebabkan oleh pengaruh media
massa. Sebagai contoh tayangan televisi yang menampilkan tindak kekerasan/ kriminal, dan lain sebagainya dapat dituru oleh pemirsanya, dll.

Sikap yang diambil jika anggota masyarakat (dapat berupa tetangga maupun keluarga) mengalami penyimpangan sosial.

a. Bersikap wajar. Kita bersikap biasa saja seperti halnya pada anggota masyarakat yang lainnya.
b. Jangan menegur dengan kasar apalagi mengusir.
c. Memberikan nasehat dan peringatan secara halus.
d. Membantu memberikan jalan keluar permasalahannya.

Upaya pengendalian sosial

Pengertian pengendalian sosial (social control) ialah suatu cara dan proses kontrol yang direncanakan atau tidak yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa anggota masyarakat supaya dapat mematuhi norma dan nilai yang berlaku. Jika pengendalian sosial tidak diterapkan maka yang terjadi adalah mudahnya terjadi penyimpangan sosial sehingga akan menjadi ancaman terhadap tatanan dan eksistensi komunitas.

a. Bentuk-bentuk pengendalian sosial
Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain dapat berupa teguran, lewat pendidikan dan hukuman.

b. Sifat-Sifat pengendalian sosial
Berikut ini adalah sifat pengendalian sosial yaitu bersifat preventif, represif, dan gabungan antara preventif dan represif.

1) Preventif
Pengertian preventif adalah usaha yang dilakukan sebelum terjadinya suatu pelanggaran dengan tujuan untuk mencegah terjadinya suatu pelanggaran. Contoh preventif  : melakukan siskamling, memasang rambu-rambu, memasang sabuk pengaman pada mobil, dll.

2) Represif
Pengertian pengendalian represif adalah usaha yang dilakukan sesudah suatu peristiwa terjadi. Usaha yang dilakuan adalah dengan cara mengambil suatu tindakan dan menjatuhi hukuman untuk pelakunya, supaya pelaku tindakan sadar atas kesalahannya. Contoh represif yaitu mencari dan menangkap pelaku kejahatan dan kemudian memberinya sanksi/ hukuman yang setimpal

3) Gabungan antara preventif dan represif
Adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyimpangan, sekaligus juga untuk mengatasi kalau
terjadi penyimpangan sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun merugikan terhadap orang lain.
Contohnya adalah pemberian nasehat supaya tidak melanggar, dan juga memberikan hukuman sesudah terjadi suatu pelanggaran.
Pelaksanaan dari preventif, represif, dan gabungan antara keduanya dapat dijalankan dengan cara:
  • persuasif: mengajak dan membimbing,
  • cara ancaman (kekerasan) atau hukuman.

Rangkuman Materi Pranata Sosial Kelas 8

Berikut ini adalah ringkasan/ rangkuman artikel yang berjudul Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)

A). Pengertian hubungan sosial (Interaksi Sosial) adalah hubungan yang terjadi sebagai akibat adanya aksi dan reaksi. Bentuk-bentuk hubungan sosial ada 2 macam, yaitu hubungan sosial positif yang sifatnya adalah menyatukan atau asosiatif/integrasif, Contoh hubungan positif : kooperasi, asimilasi, dan konsensus. hubungan sosial negatif mempunyai sifat memisahkan atau disosiatif/disintegrasif. Contoh hubungan sosial negatif : kompetisi (persaingan), konflik (pertentangan). Jenis-jenis hubungan sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Berlangsungnya suatu interaksi sosial didasarkan pada faktor imitasi, sugesti, indentifikasi, dan simpati. Supaya terjadi keselarasan daam berhubungan maka perlu saling menyayangi dan mengembangkan sikap gotong-royong. Adapun wujud keselarasan tersebut bisa dilakukan dengan:
  • Mendahulukan kewajiban, sebelum bicara.
  • Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
  • Aktif dalam kegiatan masyarakat yang positif.
B). Pengertian pranata sosial adalah merupakan suatu sistem norma yang memiliki fungsi untuk mengatur tindakan dari manusia dalam kehidupan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup dan dalam bermasyarakat. Macam-macam pranata berdasarkan bidang kehidupan meliputi: pranata agama, pranata politik, pranata ekonomi, dan pranata pendidikan. Sedangkan tujuan pranata adalah dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kekerabatan,  memenuhi kebutuhan ilmiah, mata pencaharian, memenuhi kebutuhan perorangan dan pendidikan, memenuhi mengenai pentingnya keyakinan dan agama, kebutuhan kelompok dan bernegara dan pemeliharaan jasmani.

Fungsi pranata adalah sebagai berikut:
  1. Fungsi pengaturan hubungan biologis.
  2. Fungsi reproduksi.
  3. Fungsi sosialisasi.
  4. Fungsi afeksi.
  5. Fungsi kedudukan atau status.
C). Penyimpangan sosial. Pengertian penyimpangan sosial adalah perilaku menyimpang karena ketidaksesuaian dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat atau kelompok. Bentuk penyimpangan dapat secara individual maupun secara kelompok. Istilah lain dari penyimpangan sosial adalah Deviasi, sedangkan pelakunya dinamakan Devian. Jenis penyimpangan sosial antara lain: pencurian, penodongan, perampokan, perkosaan, pembunuhan, perjudian, perkelahian, pelacuran, penyalahgunaan narkoba dan miras, pelanggaran lalu lintas, hubungan seks di luar nikah.

Sebab-sebab terjadinya penyimpangan sosial antara lain:
  • Sikap mental yang tidak sehat.
  • Keluarga yang mengalami broken home.
  • Pelampiasan dari rasa kecewa.
  • Dorongan atas kebutuhan ekonomi.
  • Keingingan supaya dipuji.
  • Proses belajar yang menyimpang.
  • Ketidakmampuan menyerap norma budaya.
  • Terdapat ikatan sosial yang berbeda.
  • Akibat dari sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang.
  • Akibat dari kegagalan dalam proses sosialisasi.
  • Adanya pengaruh dari lingkungan dan media masa.
Cara mengembangkan sikap simpati yaitu dengan:
  • Bersikap secara wajar dan jangan berlaku kasar.
  • Memberi nasehat dan peringatan.
  • Membantu dalam memecahkan masalah (jalan keluar).
Pengertian pengendalian sosial adalah merupakan suatu proses kontrol yang direncanakan dan tidak direncana. Tujuan pengendalian sosial adalah untuk mengajak, mendidik dan memaksa anggota masyarakat supaya dapat mematuhi norma dan nilai yang berlaku. Bentuk-bentuk pengendalian sosial yaitu berupa teguran, pendidikan dan hukuman.

Contoh Soal Pranata Sosial

Berikut adalah contoh soal tentang pranata sosial untuk kelas 8 yang berguna untuk mempertajam materi ini:
1. Inti dari interaksi sosial adanya hubungan timbal balik, berupa apa?
2. Bentuk hubungan (interaksi sosial) dapat dibedakan menjadi dua yaitu apa saja?
3. Apa sifat hubungan sosial yang positif?
4. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau nilai yang dianut oleh masyarakat disebut apa?
5. Apa syarat-syarat pranata?
6. Apa tujuan pranata?
7. Pranata apa yang dibutuhkan oleh manusia dalam rangka untuk mendapatkan dan mendistribusikan barang?
8. Apa fungsi pranata sosial?
9. Apa yang dimaksud dengan proses institusionalized?
10. Pranata yang berfungsi untuk memenuhi pendidikan disebut apa?
11. Sebutkan bentuk-bentuk hubungan sosial yang ada di dalam masyarakat!
12. Apakah yang dimaksud dengan hubungan sosial?
13. Jelaskan perbedaan antara kopetisi dengan konflik.
14. Sebutkan contoh-contoh penyimpangan sosial?

Artikel IPS lainnya:
1. Pelaku Ekonomi Indonesia
2. Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)
*) Semua Materi IPS SMP Kelas 8 dapat dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII

Demikianlah artikel yang berjudul Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII) yang semoga dapat bermanfaat.

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.