Budidaya Lombok : Syarat Tumbuh, Cara Menanam, Hama dan Penyakit Tanaman Lombok


Artikel yang terkait dengan judul :Budidaya Lombok : Syarat Tumbuh, Cara Menanam, Hama dan Penyakit Tanaman Lombok

Budidaya Lombok : Syarat Tumbuh, Cara Menanam, Hama dan Penyakit Tanaman Lombok ✓ Nama latin lombok adalah Capsium sp. yang mana budidaya cabe tersebut dapat dilakukan pada dataran rendah maupun pada dataran tinggi. Ada beberapa hal yang akan dibahas dalam artikel ini misalnya cara menanam lombok, hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman lombok, syarat tumbuh tanaman lombok, dan lain sebagainya. Ayo kita belajar bersama tentang teknik cara budidaya lombok.

Daftar Isi

1. Asal dan Persebarannya
2. Syarat Tumbuh Tanaman Lombok
3. Penyerbukan Lombok
4. Hama dan Penyakit Tanaman Lombok

Budidaya Lombok : Syarat Tumbuh, Cara Menanam, Hama dan Penyakit Tanaman Lombok

Asal dan Persebarannya

Tanaman lombok adalah berasal dari daratan Amerika yaitu tepatnya adalah di daerah Amerika Tengah hingga Amerika Selatan dan juga Peru. Lombok bisa digolongkan menjadi dua jenis yaitu lombok besar atau merah dan Lombok kecil atau cabe rawit. Secara umum rasa dari Lombok adalah pedas,  tetapi terdapat juga jenis yang rasanya kurang pedas dan manis yang bisa dipakai sebagai sayuran. Lombok tersebut kita kenal dengan sebutan Paprika. Buah Lombok bisa dipakai dalam kondisi yang sudah masak atau bisa juga dipakai dlam keadaan yang masih hijau. Jenis Lombok manis pada umumnya dipakai untuk salat,  dimakan mentah, dikukus atau bisa juga dibuat asinan, sedangkan untuk Lombok merah digunakan untuk bumbu masakan, saos atau sambel dan dapat juga dipakai sebagai bahan campuran untuk obat-obatan, misalnya untuk mules atau muntah,  demam atau sebagai obat penguat atau tonic. Di negara kita, Indonesia lombok rawit dapat dipakai untuk acar, bumbu pecel,  sambal dan lain-lain. Lombok besar biasanya bersifat semusim saja sedangkan lombok kecil adalah bersifat tahunan.

Kandungan gizi yang terdapat di dalam buah Lombok untuk setiap 100 gram Lombok merah adalah air 90%, energi 32 kal, protein 0,5 g, lemak 0,3 g, karbohidrat 7,8 g, serat 1,6 g, abu 0,5 g, kalsium 29 mg, fosfor 45 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 470 IU, tiamin 0.05 mg, ribiflavin 0,06 mg, niasin 0,9 mg dan asam askorbat 18 mg. Sedangkan untuk Lombok hijau adalah mengandung air sebanyak 93,3%, energi 23 kal, protein 0,7 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 5,4 g, serat 1,5 g, abu 0,4 g, kalsium 12 mg, fosfor 18 mg, besi 0,4 mg, kalium 170 mg, vitamin A 260 IU, tiamin 0,05 mg, riboflavin 0,03 mg, niasin 0,5 mg, dan asam askorbat 84 mg.

Konsumsi buah Lombok selain buah segar,  dapat juga dikonsumsi kering. Cara pengeringan lombok dapat dilakukan dengan cara buah lombok dihamparkan di lantai yang yang naninya akan terkena sinar matahari secara langsung. Untuk waktu-waktu tertentu di bolak-balik. Waktu penjemuran adalah pada saat siang hari saja, sedangkan pada waktu malam lombok dikumpulkan, lalu ditutup dengan menggunakan karung goni atau menggunakan plastik, atau yang lainnya yang sejenis. Kemudian pada pagi harinya,  lombok kembali dihamparkan untuk dijemur sampai lombok tersebut menjadi kering.
Budidaya Lombok

Untuk dapat memproduksi biji lombok,  caranya yaitu buah dibiarkan masak di pohonnya sampai berwarna merah tua, kemudian dipanen dan bijinya dikeluarkan dari buahnya dengan memakai pisau kecil. Selanjutnya adalah mencuci biji tersebut hingga bersih kemudian biji lombok diangin-anginkan. Kadar air di dalam bij lombok yang akan disimpan yaitu sekitar 8 sampai 10 persen. Sebaiknya biji lombok disimpan  dalam kondisi yang vakum dan suhunya sejuk.

Syarat Tumbuh Tanaman Lombok

Tanaman lombok apabila dibandingkan dengan tanaman tomat atau terong akan lebih tahan terhadap panas. Suhu yang sesuai untuk pertumbuhannya yaitu antara 16 sampai dengan 23 derajat Celcius. Jika temperatur di malam hari di bawah 16 derajat Celcius dan temperatur sinyal di atas 23 derajat Celcius menghambat pembungaan. Suhu yang optimum untuk pertumbuhan tanaman lombok secara vegetatif dan generatif adalah 15 sampai 20 derajat Celcius. Tanaman lombok bisa tanam pada beberapa jenis tanah yang penting strukturnya remah, kaya bahan organik dan drainasenya baik serta bebas dari gangguan nemathoda.   Tingkat keasaman tanah atau PH nya yaitu berkisar 5,5 sampai dengan 6,8 dan untuk kandungan bahan organiknya minimum 1,5%.

Pengaruh penggunaan bahan organik dalam hal ini adalah pupuk kandang sudah banyak dilakukan. Pupuk kandang kurang memberikan sumbangan terhadap hara tanah yang setiap pakai bagi tanaman lombok apabila kita dibandingkan dengan pupuk buatan. Namun demikian, pemakaian pupuk kandang bisa untuk memperbaiki struktur tanah yang akan ditanami lombok sehingga dapat memperbaiki daya serap tanaman serta secara tidak langsung akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesuburan lahan. Pada lombok manis (paprika) yang ditanam di bawah naungan plastik dapat meningkat berat buahnya. Hasil penelitian tersebut bisa jadi perlu untuk dilakukan pengujian untuk penanaman Lombok pada musim penghujan pada saat harga lombok tinggi.

Tanah yang akan dilakukan penanaman lombok sebaiknya diolah dengan membajak atau mencangkul karena tanaman lombok membutuhkan tanah yang subur, gembur dan drainase yang baik. Lalu tanah diberi pupuk kandang yang jumlahnya sekitar 20 sampai 30 ton per hektar. Pupuk kandang tersebut lalu dicampur secara merata kemudian tanah dilakukan penguludan. Untuk lebar dari guludan yaitu antara 120 sampai 160 cm. Setelah bibit lombok tingginya mencapai 7,5 sampai 10 cm kemudian bibit tersebut ditanam di guludan. Adapun jarak barisan tanaman sekitar 60 sampai 80 cm sedangkan untuk jarak antar tanaman dalam barisan yaitu sekitar 40 sampai 50 cm. Pertama-tama biji lombok dilakukan penyemaian, setelah itu pada umur 2 sampai 3 minggu di bumbung atau dipindahkan ke dalam pot-pot kecil. Setelah umur bibit telah mencapai 5 sampai 7 minggu setelah penyemaian kemudian bibit  ditanam di kebun yang telah dipersiapkan sebelumnya. Cara perawatan tanaman lombok adalah sama dengan tanaman untuk budidaya tomat. Pupuk buatan yang biasa di berikan antara lain berupa urea, TSP dan KCL atau NPK (12-24-12) sebanyak 450 sampai dengan 750 kg per hektar atau 15 sampai dengan 30 gram per tanaman.

Kegagalan sebelum pembentukan buah pada tanaman lombok adalah sangat tergantung pada perubahan iklim menjelang pembungaan. Hal ini karena bisa menghalangi produksi dari tepung sari,  penyerbukan/ pembuahan. Hal tersebut bisa kita lihat jika tanaman berbunga di waktu hujan yang lebat dan berlangsung secara terus menerus. Bunga dan buah yang masih kecil (pentil) akan gugur sehingga dengan produksi dari lombok akan menjadi rendah atau turun. Hal ini dikarenakan hormon pembungaan alami tidak bisa terbentuk. Pada kondisi seperti ini kita bisa melakukan pemberian hormon pembungaan dan pembuahan. Hormon-hormon yang  bisa membantu proses pembungaan dan pembuahan antara lain α-naphthalene acetik acid (NNA), β-naphthoxy acetic acid, α-orto-chlorophenoxy propionic acid.

Buah lombok bisa dilakukan pemanenan setelah warnanya menjadi merah, umurnya telah mencapai 8 sampai 10 minggu setelah tanam. Buah lombok bisa dipetik sesudah warnanya merah (masak) atau pada saat warnanya masih hijau (belum masak) karena tergantung dari kebutuhan.

Penyerbukan Lombok

Bunga dari lombok yaitu berwarna putih tetapi kadang-kadang juga berwarna ungu. Bunganya tumbuh tunggal dan keluar dari ketiak daun atau cabangnya. Bunga terdiri atas 5 benang sari dengan kepala sari berwarna kebiruan. Kedudukan dari kepala sari  ada yang lebih pendek dan ada juga yang lebih panjang dari kepala putiknya. Bunga lombok mekar pada saat waktu di pagi hari kira-kira sekitar 2 jam setelah matahari terbit dan membukanya kurang dari 1 hari. Kepala sarinya masak 1 sampai 10 jam setelah bunga mekar. Pemanfaatan dari serangga dalam proses penyerbukan untuk meningkatkan produksi buah lombok belum jelas, hal ini disebabkan oleh karena lombok pada umumnya menyerbuk sendiri tetapi terjadinya proses penyerbukan silang masih dimungkinkan. Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan atau pemanfaatan dari serangga penyerbuk bisa meningkatkan produksi lombok yang dihasilkan yaitu dari 46% menjadi 71%. Jika kita perhatikan lebah liar atau lebah madu akan mengunjungi bunga lombok pada saat keadaan cuaca cerah dan iklim kering.

Hama dan Penyakit Tanaman Lombok

Penyakit yang biasa menyerang tanaman lombok antara lain bercak daun, busuk daun, mati bujung. Untuk bercak daun dan busuk daun bisa diatasi dengan menyemprotkan dengan fungisida Benlate selama seminggu sekali. Sedangkan untuk penyakit mati bujung merupakan jamur yang sering menyerang bibit tanaman lombok pada saat masih di persemaian. Cendawan tersebut hidup di dalam tanah, dan untuk pencegahannya adalah dengan fumigasi tanah yang akan ditanami. Sebaiknya sebelum biji disemaikan diberi fungisida terlebih dahulu. Fungisida yang berbahan aktif tembaga sebaiknya tidak untuk digunakan karena menimbulkan proses transpirasi yang tinggi.

Hama nematoda yang menyerang tanaman lombok adalah Heterodera marioni. Dalam rangka untuk mencegahnya yaitu dengan sterilisasi lahan dengan menggunakan nemagon. Serangga hama yang sering menyerang tanaman lombok adalah ulat penggerek buah, penggerek daun, ulat penggerek leher batang dan juga kutu daun

Lombok varietas lokal yang unggul yaitu “keriting” dengan hasil mencapai 5-10 ton per hektar, bisa ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. “Plumpung” produksinya mencpai 7 ton per hektar, “Prisen” mencapai 7 ton per hektar. Keduanya bisa dilakukan penanaman pada dataran tinggi dan juga pada dataran rendah.

*) SEMUA ARTIKEL TENTANG BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN ADA DI : Macam-Macam Contoh Budidaya Tanaman Sayuran

Artikel Hortikultura lainya:
1. Budidaya Tomat 
2. Budidaya Buncis
Demikianlah artikel tentang budidaya tanaman yang berjudul Budidaya Lombok : Syarat Tumbuh, Cara Menanam, Hama dan Penyakit Tanaman Lombok di Aanwijzing.com yang semoga bermanfaat. Terimakasih.

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.