Permasalahan Penduduk dan Dampaknya (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)


Artikel yang terkait dengan judul :Permasalahan Penduduk dan Dampaknya (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)

Permasalahan Penduduk dan Dampaknya (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII) ✓ Masing-masing negara baik yang telah maju maupun yang masih berkembang memiliki masalah mengenai kependudukan. Jumlah pertumbuhan penduduk akan bertambah seiring zaman, dan dalam kependudukan dikenal adanya istilah ledakan penduduk. Pengertian ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang cepat sekali dan tidak terkendali jumlahnya. Dengan adanya ledakan penduduk akan menimbulkan akibat yang tidak baik terhadap pembangunan nasional.

Daftar Isi

4. Distribusi penduduk

Pada bab ini, teman-teman semua akan belajar mengenai arti ledakan penduduk, membedakan antara pertumbuhan penduduk alami dengan pertumbuhan penduduk total, cara menghitung pertumbuhan penduduk, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepadatan penduduk pada suatu daerah, membedakan antara kepadatan penduduk artimatik dengan kepadatan penduduk agraris.

Permasalahan Penduduk dan Dampaknya (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)

Salah satu syarat dari berdirinya suatu negara adalah adanya rakyat. Suatu negara akan menjadi negara maju apabila rakyatnya atau sumber daya manusianya juga memiliki kualitas yang baik. Sehingga demikian rakyat adalah sumber daya yang sangat vital untuk suatu negara. Pertumbuhan penduduk yang tinggi harus dibarengi dengan kualitas penduduk yang tinggi juga.

Jumlah Penduduk

Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk suatu negara dari tahun ke tahun meningkat terus, termasuk negara Indonesia. Jarang sekali kita mendengar bahwa jumlah penduduk suatu negara tetap jumlahnya. Secara pasti mulai tahun 1920 jumlah penduduk Indonesia adalah 49,3 juta, namun jumlah tahun 2016 adalah sebesar 259 juta. Indonesia menempati urutan ke empat jumla penduduknya di tahun 2016 seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk pada suatu negara adalah kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). Untuk kelahiran mempunyai sifat menambah, kematian  memiliki sifat mengurangi sedangkan untuk migrasi mempunyai sifat menambah atau dapat juga mengurangi. Bersifat mengurangi jika jumlah penduduk yang pindah ke negara lain lebih banyak daripada jumlah penduduk yang masuk ke suatu negara dan begit pula sebaliknya untuk yang sifatnya menambah. Pertumbuhan penduduk dapat didefinisikan merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan - kekuatan yang sifatnya menambah dengan kekuatan-kekuatan yang bersifat mengurangi jumlah penduduk. Terdapat 2 macam pertumbuhan penduduk yaitu 1). pertumbuhan penduduk alami dan 2). pertumbuhan penduduk total.

1. Pertumbuhan penduduk alami (natural increase)

Pengertian pertumbuhan penduduk alami adalah merupakan selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian. Untuk rumus dalam menghitung pertumbuhan penduduk alami yaitu:

T = (L – M)

Ket:

T adalah angka pertumbuhan penduduk (jiwa)
L adalah jumlah kelahiran (jiwa)
M adalah jumlah kematian (jiwa)

Contoh perhitungan pertumbuhan penduduk:
Penduduk Indonesia pada tahun 2.000 berjumlah 201,1 juta jiwa. Untuk angka kelahiran adalah 24 per seribu, sedangkan angka kematian 8 per seribu. Berapakah pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2.000 tersebut?

Mengacu pada rumus yang ada bahwa T = L-M maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Jawab:
L = 24
M = 8

T = L – M
= 24 – 8 = 16 per seribu

atau jika kita jadikan dalam persentase adalah sebagai berikut:

= (16/1.000) x 100%
= 1,6%

2. Pertumbuhan penduduk total (total population growth)

Pengertian pertumbuhan penduduk total (total population growth) adalah merupakan pertumbuhan penduduk yang dihitung antara selisih angka kelahiran dikurangi angka kematian ditambah dengan selisih jumlah penduduk yang masuk ke suatu negara dikurangi dengan jumlah penduduk yang pindah (keluar) ke negara lain.

Rumus pertumbuhan penduduk total adalah

T = (L – M ) + (I – E)

Ket:
T adalah pertumbuhan penduduk (jiwa)
L adalah jumlah kelahiran (jiwa)
M adalah jumlah kematian (jiwa)
I adalah jumlah imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu negara) (jiwa)
E adalah jumlah emigrasi (penduduk yang pindah ke negara lain) (jiwa)

Penggolongan pertumbuhan penduduk yaitu:

1. tinggi (lebih dari 2%)

2. sedang (1%–2%)

3. rendah (kurang dari 1%).

Proyeksi penduduk

Pada masa yang akan datang, jumlah penduduk suatu negara bisa dilakukan proyeksi. Informasi mengenai jumlah penduduk pada masa yang akan datang sangat bermanfaat dalam perencanaan yang berhubungan dengan kemajuan dan kesejahteraan dari penduduk. Sebagai contoh perencanaan mengenai fasilitas umum dan mengenai permukiman penduduk.

Rumus penghitungan proyeksi penduduk adalah sebagai berikut:

Ket:

Pn adalah jumlah penduduk pada tahun ke-n
Po adalah jumlah penduduk pada tahun 0 atau tahun yang diketahui
r adalah tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
n adalah jumlah tahun antara 0 sampai n

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk

a. Kelahiran (natalitas/fertilitas)

Pengertian kelahiran (fertilitas) adalah merupakan jumlah bayi yang dilahirkan oleh seorang wanita yang melahirkannya. Kelahiran bayi bisa kita bedakan menjadi 2 yaitu lahir hidup dan lahir mati. Kapan bayi disebut lahir hidup? yaitu bayi yang pada saat dilahirkan mempunyai tanda-tanda kehidupan, misalnya bayi tersebut bernapas, bergerak, dan lain sebagainya. Terus kapan dikatakan bayi lahir mati (still birth) ? yaitu apabila bayi pada sat dilahirkan tidak ada tanda-tanda adanya kehidupan, misalnya tidak bernafas dan lain sebagainya. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas).

a) Faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas)
  1. Kawin pada usia muda.
  2. Jika seorang wanita melakukan perkawinan pada usia yang muda, maka secara logika masa reproduksinya akan menjadi semakin panjang atau seakin lama, sehingga kesempatan untuk memiliki anak menjadi lebih banyak jika dibandingkan dengan seorang wanita yang masa reproduksinya pendek.
  3. Tingkat kesehatan yang rendah.
  4. Banyaknya bayi yang meninggal menimbulkan kecenderungan bagi orang tua untuk memiliki banyak anak.
  5. Adanya persepsi atau anggapan bahwa semakin banyak anak semakin banyak rejeki.
  6. Anak sebagai sumber tenaga kerja sehingga dengan semakin banyaknya anak, maka rezekinya juga akan semakin banyak pula karena banyaknya tenaga kerja yang ada.
b) Faktor-faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas)
  1. Terdapat ketentuan mengenai batas usia minimal untuk melakukan pernikahan.
  2. Negara Indonesia mempuyai batas untuk wanita menikah pada usia 16 tahun sedangkan untuk laki-laki adalah berumur 19 tahun. Tetapi menurut UU perkawinan, sebaiknya pernikahan diakukan minimal 20 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk laki-laki.
  3. Terdapat program pemerintah yang membatasi kelahiran.
  4. Seperti program Keluarga Berencana (KB) dengan pemakaian alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
  5. Adanya persepsi untuk sebagian masyarakat bahwa anak adalah merupakan beban bagi orang tuanya.
b. Kematian (mortalitas)

Tingkat kematian adalah merupakan jumlah kematian untuk tiap seribu penduduk per tahunnya. Tingkat kematian di negara maju lebih rendah apabila di bandingkan dengan negara berkembang. berikut adalah faktor yang meghambat tingkat kematian (antimortalitas) dan faktor yang mendukung kematian (promortalitas).

a) Faktor-faktor antimortalitas
  1. Terdapat fasilitas kesehatan yang memadai.
  2. Lingkungan yang sehat dan bersih.
  3. Adanya ajaran dari agama yang melarang bunuh diri terhadap pengikutnya.
  4. Masyarakat yang tidak mudah terserang penyakit karena tingkat kesadaran dari masyarakat yang tinggi akan pentingnya kesehatan.
b) Faktor-faktor promortalitas
  1. Kesadaran terhadap pentingnya kesehatan yang masih kurang atau masih rendah.
  2. Terbatasnya fasilitas kesehatan dan juga fasilitasnya yang kurang memadai.
  3. Adanya bencana alam yang menelan korban jiwa.

Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pembangunan

Seperti yang telah ditulis sebelumnya bahwa jumlah penduduk yang besar adalah merupakan sumber daya yang sangat berguna untuk pembangunan, namun harus dibarengi dengan kualitas yang tinggi pula. Hal ini akan membantu dalam menopang dari proses pembangunan, tetapi jika kualitasnya rendah yang terjadi adalah menjadi beban bahkan akan menghambat dari proses pembangunan. Hasil-hasil dari pembangunan yang telah dicapai hanya akan habis untuk dikonsumsi oleh pendudik yang berkualitas rendah. Dengan demikian tugas pemerintaj adalah melakukan langkah dan upaya untuk menekan terhadap lajunya pertumbuhan penduduk sehingga kualitas dari masyarakatnya akan meningkat.

Masalah Komposisi Penduduk

Jenis Komposisi Penduduk

Pengertian komposisi penduduk adalah merupakan suatu jumlah penduduk tertentu yang didasarkan menurut ciri-cirinya. Sebagai contoh berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, suku bangsa, agama yang dianutnya dan lain-lain.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin adalah komposisi yang paling penting.

1. Komposisi penduduk menurut umur

Adalah merupakan pengelompokan penduduk yang didasarkan pada umur tertentu. Misalnya saja umur 0 sampai 4 tahun, umur 5 sampai 9 tahun, dst.

2. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin

Adalah merupakan pengelompokan penduduk yang didasarkan pada jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.

Kedua jenis komposisi tersebut bisa dilukiskan dalam bentuk piramida penduduk yang mana piramida penduduk tersebut bisa diketahui hal-hal berikut ini:

- Rasio jenis kelamin;
- Angka ketergantungan (dependency ratio);
- Kebutuhan lapangan kerja;
- Kebutuhan sarana dan prasarana bidang pendidikan;
- Perkiraan (estimasi) dari jumlah pertumbuhan penduduk untuk masa yang akan datang.

Berikut ulasan singkat untuk masin-masing informasi tersebut:

a. Rasio jenis kelamin

Pengertian rasio jenis kelamin adalah merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan pada suatu wilayah dalam waktu tertentu. Rasio jenis kelamin adalah dinyatakan banyaknya jumlah penduduk laki-laki per seratus penduduk perempuan. Jika jumlah penduduk laki-laki adalah M dan jumlah penduduk perempuan adalah F maka rasio jenis kelaminnya yang dinyatakan dengan SR adalah memiliki rumus sebagai berikut:

Rumus Rasio Jenis Kelamin
Ket:
SR adalah rasio jenis kelamin
M adalah jumlah penduduk laki-laki (male)
F adalah jumlah penduduk perempuan (female)
k adalah konstanta (100)

Berikut contoh perhitungan rasio jenis kelamin. Di tahun 2003, penduduk laki-laki kabupaten A adalah 500.000 sedangkan perempuannya 510.000. Maka rasio jenis kelamin adalah sebagai berikut

Jawab:
SR = (500.000/510.000) x 100
SR = 98,04

Dari rasio tersebut dapat dikatakan bahwa setiap seratus penduduk perempuan terdapat 98,04 penduduk laki-laki.

b. Angka ketergantungan (dependency ratio)

Pengertian angka ketergantungan adalah merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah usia produktif dengan jumlah usia tidak produktif untuk setiap seratus usia produktif.

Rumus rasio ketergantungan adalah sebagai berikut:

Ket:

DR adalah Rasio ketergantungan (depency ratio)
P (0–14) adalah penduduk umur 0–14 tahun
P(15–64) adalah penduduk umur 15–64 tahun
P(65+) adalah penduduk umur 65 tahun ke atas.
P(0–14) adalah penduduk belum produktif, umumnya masih menempuh pendidikan
P(65+) adalah penduduk yang sudah tidak produktif

Misalnya pada suatu kabupaten, setelah dilakukan perhitungan DR adalah 40, ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok penduduk yang produktif harus menanggung sebanyak 40 kelompok yang tidak produktif.

Dari rasio ini berarti semakin besar angka rasionya maka berarti semakin besar beban tanggungan bagi kelompok usia yang produktif.

Kegunaan komposisi penduduk

Di dalam bidang kependudukan, komposisi penduduk sangat bermanfaat antara lain meliputi:

a. Untuk mengetahui sumber daya manusia yang ada menurut umur dan menurut jenis kelamin.

b. Untuk mengambil kebijakan yang berkaitan dengan kependudukan.

c. Untuk menentukan dasar perencanaan pembangunan.

4. Piramida penduduk

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur bisa juga dibuat piramida penduduk. Pengertian piramida penduduk adalah merupakan grafik dalam bentuk piramida yang dapat memberi gambaran mengenai komposisi jenis kelamin dan umur. Adapun informasi-informasi yang bisa kita dapatkan dari piramida penduduk adalah sebagai berikut:
  1. Informasi mengenai jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di kelompok umur tertentu.
  2. Informasi mengenai kecenderungan keadaan penduduk pada waktu yang akan datang.
  3. Informasi mengenai perubahan penduduk (pertumbuhan maupun penurunan jumlah penduduk).
Macam-macam piramida penduduk yaitu 1). piramida penduduk muda, 2). piramida penduduk tetap, dan 3). piramida penduduk tua. Berikut ulasan singkatnya:

a. Piramida penduduk muda

Ciri-ciri piramida penduduk muda adalah sebagian besar penduduknya pada rentang 0–14 tahun, jumlah dari penduduk usia lanjut adalah sedikit, pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi sehingga jumlah penduduk dari tahun ke tahun terus bertambah walaupun terdapat penduduk yang meninggal.

b. Piramida penduduk tetap

Ciri-ciri piramida penduduk tetap adalah jumlah penduduk untuk tiap-tiap kelompok umur hampir sama. Jumlah kelahiran hampir sama dengan jumlah kematian. Dengan demikian jumlah dari penduduknya cenderung tetap dari tahun ke tahunnya.

c. Piramida penduduk tua

Adapun ciri-ciri dari piramida penduduk tua adalah sebagian besar penduduknya tergolong dalam usia dewasa, banyak dalam usia lanjutnya. Angka kelahiran semakin kecil sehingga jumlah penduduknya dari tahun ke tahun semakin berkurang.

Dampak komposisi penduduk terutama komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yaitu:
  • Usia ketergantungan yang kurang produktif dalam pembangunan.
  • Banyaknya usia produktif yang tidak memperoleh pekerjaan (menganggur) merupakan beban pelaksanaan pembangunan.
  • Pembangunan yang memiliki orientasi pada penyediaan lapangan kerja dalam rangka untuk mengatasi pengangguran.

Distribusi Penduduk

Luas Indonesia adalah sangat luas sekali dan juga mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, tetapi tidak disertai dengan pemerataan terhadap persebarannya. Kepadatan penduduk bisa kita bedakan menjadi : 1). kepadatan penduduk aritmatik dan 2). kepadatan penduduk agraris.

1. Kepadatan penduduk aritmatik

Adalah jumlah rata-rata penduduk untuk setiap 1 Km persegi. Rumus kepadatan penduduk aritmatik adalah sebagai berikut:
rumus kepadatan penduduk aritmatik
2. Kepadatan penduduk agraris

Definisi dari kepadatan penduduk agraris adalah jumlah rata-rata penduduk untuk per satuan luas lahan pertanian. Rumus kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut:
Rumus kepadatan penduduk agraris
Berikut adalah upaya menanggulangi permasalahan kependudukan oleh pemerintah terutama dalam rangka untuk mengurangi kepadatan penduduk yang tinggi di suatu daerah agar persebarannya merata, yaitu:
  1. Adanya program Keluarga Berencana (KB).
  2. Adanya program transmigrasi.
Penduduk yang persebarannya tidak merata menyebabkan pembangunan menjadi sulit. Akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata antara lain:

- Untuk daerah yang kepadatannya tinggi maka pelaksanaan dari pembangunan sulit untuk pelaksanaannya terutama pembangunan fisik karena adanya lahan yang terbatas.

- Sedangkan untuk wilayah yang kepadatannya rendah maka pembangunan yang dilaksanakan kurang menyentuh pada seluruh aspek kehidupan masyarakat, karena keterbatasan dari sumber daya manusia yang ada di wilayah tesebut.

Artikel IPS lainnya:

1. Lingkungan Hidup dan Pelestariannya
2. Unsur Sosial Wilayah Indonesia
*) Semua Materi IPS SMP Kelas 8 dapat dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII

Demikianlah artikel tentang kependudukan di Aanwijzing.Com yang berjudul Permasalahan Penduduk dan Dampaknya (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII) yang semoga bermanfaat. Terimakasih.

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.