Kondisi Geografis dan Penduduk Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)


Artikel yang terkait dengan judul :Kondisi Geografis dan Penduduk Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)

Kondisi Geografis dan Penduduk Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII) ✓ Bagaimana kondisi pada suatu wilayah bisa mempengaruhi terhadap kehidupan penduduk/ masyarakat? Kita akan belajar bersama mengenai hubungan antara kondisi geografis, yaitu kondisi alam, iklim, dan juga kondisi hidrologis dengan pola hidup masyarakatnya. Pengertian penduduk adalah kelompok manusia yang tinggal pada suatu wilayah tertentu.

Kondisi Geografis Dan Penduduk Di Indonesia

Kondisi Geografis Dan Penduduk Di Indonesia

Daftar Isi

Kaitan Kondisi Alam dan Iklim dengan Kehidupan Penduduk

Kegiatan pada suatu penduduk/ masyarakat sangat dipengaruhi oleh keadaan geografisnya terutama adalah kondisi fisiknya yang terdiri atas kondisi iklim, jenis dan kualitas tanah, topografi, dan juga kondisi perairan. Mulai dari pantai yang merupakan dataran yang paling rendah hingga puncak gunung merupakan tempat tinggal dari manusia dengan segala aktivitasnya.

Daerah Pantai

Pengertian pantai adalah merupakan daratan yang berbatasan langsung dengan lautan. Masyarakat pantai memiliki beberapa karakteristik/ sifat yang disesuaikan dengan keadaan alamnya. Berikut krakteristik penduduk pantai yaitu meliputi:

- Mata pencaharian
Mata pencaharian daerah pantai

Sebagaian besar penduduk pantai adalah mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan daripada bercocok tanam. Hal ini dikarenakan kondisinya yang lebih dekat dengan laut dan juga karena kondisi dari tanah yang kurang cocok untuk bercocok tanam. Dengan melihat KONDISI GEOGRAFIS yamg ada maka masyarakat pantai akan memanfaatkan angin darat untuk melaut dalam rangka menangkap ikan dan memanfaatkan angin laut untuk kembali ke darat untuk menjual hasil tangkapannya selama di laut. Tempat untuk menjual ikan adalah tempat pelelangan ikan atau disebut TPI, dan hampir seluruh pelabuhan di Indonesia telah memiliki TPI. Karena pantai merupakan tempat wisata maka penduduk juga akan memanfaatkannya hal tersebut sebagai penjual jasa wisata, misalnya sebagai pemandu wisata, menjual jasa sewa perahu, menyewakan kamar penginapan, warung kuliner, dan juga sebagai penjual souvenir khas di daerah pantai. Pada daerah pantai dapat juga sebagai tempat untuk budidaya untuk tanaman tertentu, walaupun untuk mata pencaharian sampingan. Contoh tanaman yang cocok untuk daerah pantai adalah melon, semangka dan buah naga. Aktivitas lain dari masyarakat pantai adalah perikanan air payau. Pada perikanan ini akan dibuatkan kolam yang luas yang sering disebut tambak. Jenis ikan yang sering dibudidayakan di tambak antara lain bawal, bandeg dan juga lobster.

- Transportasi dan perdagangan

Transportasi dan perdagangan daerah pantai
Pantai yang ada di Indonesia dipakai untuk sarana transportasi dan sarana bongkar muat. Sebagai contoh adalah pelabuhan bongkar muat di Tanjung Mas di Semarang, Tanjung Perak di Surabaya dan juga Tanjung Priok di Jakarta. Sedangan contoh yang dipakai untuk sarana transportasi adalah di Pelabuhan Merak Provinsi Banten dan Pelabuha Gilimanuk. Adanya kegiatan transportasi dan juga perdagangan akan membentuk karakteristik masyarakat di sekitar pantai.

- Pola pemukiman

Karena masyarakat pantai pada umumnya adallah bermata pencahariannya adalah sebagai nelayan maka bentuk/ pola pemukimannya adalah membentuk pola yang memanjang/ linear yang mengikuti garis pantai. Mengapa berpola linier? hal ini untuk memudahkan para nelayan untuk melaut. Pola pemukiman seperti ini hampir semua di seluruh wilayah Indonesia.

- Kondisi fisik penduduk

Suhu udara di daerah pantai pada waktu siang hari sangat panas yaitu sekitar 270 Celcius dan bisa lebih dari pada itu. Penduduk yang tinggal di daerah pantai memiliki kulit yang gelap, hal ini disebabkan oleh karena mereka sering tersengat oleh matahari secara langsung dan pakainnya pun sangat tipis karena suhu yang panas tersebut. Untuk masyarakat pantai juga dalam berbicara sangat keras karena mereka harus beradu suara dengan gemuruh dari gelombang yang terus menerus.

- Bentuk rumah

Pada umumnya rumah yang terdapat didaerah pantai adalah atapnya terbuat dari genteng tanah dan banyak terdapat ventilasi. Maksud dari banyaknya ventilasi tersebut adalah supaya banyak udara dingin yang masuk ke dalam rumah.

Waktu belakangan ini kita sering mendengar banyaknya kerusakan pada ekosistem laut dan pantai. Contoh perusakan ekosistem di daerah pantai adalah penebangan hutan bakau sehingga akan menimbulkan abrasi pada garis pantai. Contoh perusakan ekosistem laut adalah penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau dan mengakibatkan rusaknya terumbu karang. Karena rusak terumbu karangnya rusak maka ikan yang biasanya mencari ikan di daerah terumbu karang tersebut maka susah untuk dijumpai, ini akan mengakibatkan nelayan susah dalam mendapatkan ikan dan nelayan akan turun pendapatannya. Semua kerusakan dari ekositem tersebut dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab kepada kelestarian lingkungan.

Dataran Rendah

dataran rendah

Dataran rendah adalah merupakan daerah datar yang mempunyai ketinggian yang hampir sama. Pada daerah yang datar akan memudahkan kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah. Kegiatan yang beragam dan penuh dengan kegiatan yang dinamis terjadi di dataran rendah. Pada daerah dataran rendah cocok dipakai menjadi daerah pertanian, perkebunan, peternakan, industri dan juga menjadi kegiatan sentra-sentra bisnis. Karena kondisi geografis yang datar maka pada dataran rendah bisa untuk dikembangkan seluas-luasnya. Dengan keanekaragaman yang ada di dataran rendah membuat terjadinya heterogenitas terhadap mata pencaharian penduduknya misalnya sebagai buruh, pedagang, pegawai kantor dan lain sebagainya.

Masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah akan memanfaatkan awal musim penghujan untuk mengolah lahan pertaniannya. Ini semua disebabkan oleh karena keadaan lahan pada dataran rendah sangat bergantung kepada musim. Di dataran rendah masyarakatnya sama dengan di daerah pantai yaitu memakai pakaian yang tipis dan rumahnya banyak menggunakan ventilasi serta tap rumahnya menggunakan genteng tanah. Karena mudahnya transportasi dan benyaknya pusat-pusat kegiatan maka akan menarik banyak orang untuk tinggal di dataran rendah. Akibat yang ditimbulkannya misalnya lahan sawah dan hutan akan berkurang untuk diganti menjdi gedung bertingkat guna memenuhi tempat tinggal. Karena daerah resapan air berkurang yang telah digantikan bangunan gedung, maka pada musim penghujan akan terjadi bencana banjir, sedangkan pada musim kemarau akan terjadi kekeringan. Masalah lain sosial yang timbul adalah terjadinya pengangguran, polusi, dan juga penyakit masyarakat yang lainnya.

Di negara kita, penduduk dengan segala aktivitasnya hampir semuanya terpusatkan di daerah dataran rendah sehingga berakibat jumlah penduduk biasanya akan menjadi lebih besar jika dibandingkan daerah pantai ataupun di daerah dataran tinggi.

Dataran Tinggi

Daerah dataran tinggi di wilayah Indonesia mempunyai sistem pegunungan yang tersusun memanjang dan juga masih aktif. Dengan banyaknya pegunungan dan juga perbukitan akan membentuk relief daratan yang menyebabkan wilayah Indonesia mempunyai tanah yang subur, udara yang sejuk, dan mempunyai alam yang sangat indah. Salah satu fungsi dataran tinggi adalah dijadikan sebagai daerah untuk tangkapan air hujan (cathcment area). Selain bisa mencukupi terhadap kebutuhan air tanah di wilayah sekitarnya, daerah tangkapan air hujan juga bisa mencegah terjadinya bencana banjir pada daerah bawah. Hutan yang masih terjaga dengan pepohonannya yang besar-besar akan mencegah terjadinya erosi, bisa juga digunakan untuk suaka margasatwa, cagar alam, atau bisa jiga sebagai obyek wisata. Penebangan pohon secara liar dengan tidak memperhatikan upaya penanaman kembali pohon yang telah ditebangnya dan usaha konservasi lahan sering menyebabkan terjadinya bencana terhadap penduduk yang ada di sekitarnya. Resapan air juga bisa disebabkan karena adanya pembangunan vila dan pemukiman di daerah pegunungan. Penduduk yang ada di dataran tinggi sebagian besar masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Selain itu penduduk yang ada di daerah pegunungan juga banyak memanfaatkan suhu udara yang dingin guna untuk menanam berbagai jenis sayuran dan berbagai jenis tanaman perkebunan. Daerah pegunungan juga dapat dimanfaatkan sebagai daerah wisata, misalnya yang terkenal adalah kawasan Puncak di Bogor, Kaliurang di Jogjakarta, Lembang di Bandung dan juga Batu di Malang.
Di daerah dataran tinggi memiliki curah hujan yang tinggi dan suhunya lebih dingin jik dibandingkan dengan daerah pantai atau daerah dataran rendah. Dengan demikian penduduk yang tinggal di daerah dataran tinggi memiliki pola makan dan tata cara berpakaian yang berbeda jika dibandingkan dengan daerah yang lainnya. Biasanya mereka akan mengonsumsi makanan yang dapat menghangatkan tubuh mereka dan akan berpakaian lebih tertutup. Di daratan tinggi, rumahnya mempunyai ventilasi yang sedikit dan atapnya terbuat dari seng, hal ini sangat berbeda jika kita bandingkan dengan daerah pantai ataupun dataran rendah. Dengan pemakaian seng supaya panas matahari dapat tersimpan da dapat menghangatkan suhu, sedangkan untuk ventilasi yang sedikit bertujuan supaya udara dingin tidak terlalu banyak yang masuk ke dalam rumah. Pola dari rumah penduduk pada derah dataran tinggi adalah pada umumnya menyebar mengikuti lereng dan akan mengelompok pada daerah yang memiliki lahan yang subur dan relatif lebih datar.

Kaitan Kondisi Hidrologis dengan Kehidupan Makhluk Hidup

Air merupakan sumber kehidupan, karena tanpa adanya air tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Air sangat berdampak positif terhadap kehidupan misalnya untuk irigasi lahan pertanian, sebagai sumber air bersih, sebagai tempat hidup hewan dan tumbuhan air, sebagai sarana transportasi air. Selain dampak positif air, terdapat juga dampak negatif/ kerugian adanya air misalnya terjadinya bencana banjir, daat menyebabkan tanah longsoor, dan juga bisa mengakibatkan terjadinya erosi,

Letak Indonesia

Letak Astronomis Indonesia

letak astronomi indonesia
Negara Indonesia mempunyai letak astronomis yaitu 60 LU - 110 LS dan antara 950 BT - 1410 BT. Tahukah apa pengaruh dari garis bujur? letak garis bujur bisa berpengaruh pada zana waktu, misalnya kalau di Indonesia memiliki 3 daerah yang terdiri dari bagian barat, tengah dan timur. Garis bujur inilah yang menjadi standard waktu Internasional. Zona waktu wilayah Indonesia didapatkan 3 zona berdasarkan hitungan  bahwa bumi memiliki 360 derajat, waktu sehari semalam adalah 24 jam, maka perjamnya adalah 360 dibagi 24 adalah 15 derajat perjam. Panjang BT wilayah Indonesia adalah 46 derajat (141-95), maka zona waktu yang didapat adalah 46 dibagi 15 adalah 3 zona waktu.

Letak Geografis Indonesia

Letak Geografis Indonesia

Pengertian/ definisi letak geografis adalah merupakan letak suatu daerah/ negara  yang dilihat dari letak kenyataan di permukaan bumi. Keuntungan dari letak geografis Indonesia memiliki letak yang strategis sebab berada di posisi silang sehingga bangsa Indonesia sangat diuntungkan dari segi sosial, ekonomi dan politik.
Selain keuntungan dari kondisi geografis juga terdapat dampak negatif dari letak geografis diantaranya adalah kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa masuk ke Indonesia, misalnya Indonesia merupakan ditengarai merupakan jalur lalu lintas dari perdagangan Internasional narkoba yang sangat membahayakan bagi generasi muda kita. Selain itu karena kita merupakan negara kepulauan maka rawan terhadap penyelundupan, pencurian ikan, dan lain sebagainya. Untuk menambah referensi mengenai hal ini dapat dilihat di artikel Letak dan Luas Negara Indonesia Kelas 9.

Luas Wilayah Indonesia

Jumlah pulau di Indonesia adalah mencapai 17.508 buah baik pulau yang besar maupun pulau-pulau yang kecil sehingga negara Indonesia disebut juga sebagai “ Archipelago State”. Di dasarkan pada konvensi hukum laut internasional “United Nation Convention on the Law of the Sea” tepatnya pada tanggal 10 Desember 1982 di Montego Bay, Yamaica bangsa Indonesia memiliki 2 batas laut, yaitu: Batas laut teritorial, dan Zone Ekonomi Eksklusif.

Batas laut teritorial

Luas dari wilayah laut Indonesia adalah sangat luas sekali yaitu mencapai angka 3.257.357 Km², dengan batas wilayah laut dari garis dasar kontinen adalah berjarak/ sejauh 12 mil yang diukur dari garis dasar. Untuk garis dasar sendiri adalah ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau, lalu titik-titik tersebut dihubungkan sehingga semua titik yang ada akan membentuk sebuah garis yang saling bersambungan. Atau dengan kata lain untuk mengukur atau menentuan batas teritorial wilayah Indonesia diukur dengan menarik ke laut bebas sejauh 12 mil dari suatu pulau, dan bangsa Indonesia mempunyai kekuasaan penuh atas wilayah teritorial tersebut.

Zone Ekonomi Eksklusif

ZEE atau kepanjangan dari Zone Ekonomi Eksklusif diukur dari garis dasar yang berjarak sejauh 200 mil. Batas laut teritorial wilayah adalah 12 mil yang merupakan batas hukum dari kedaulatan Negara Republik Indonesia. Sedangkan ZEE 200 mil ini adalah merupakan batas hak yang dimiliki Negara Republik Indonesia untuk mengekploitasi/ memanfaatkan sumberdaya alam yang ada yang terkandung di dalamnya.

Luas wilayah dari negara Indonesia adalah mencapai 1.919.443 Km², sedangkan untuk luas lautnya adaah 3.257.357 km². Dan jika kita jumlahkan maka jumlah wilayah lautan ditambah dengan luas daratan adalah 5.176.800 Km². Indonesia memiliki pulau-pulau yang besar yaitu Pulau Kalimantan yang luasnya kurang lebih 4 x Pulau Jawa, Pulau Sumatera yang luasnya rang lebih 3,5 x Pulau Jawa, Papua mempunyai luas kurag lebih 3 x Pulau Jawa, dan Pulau Sulawesi yang luasnya kurang lebih sekitar 1,5 x Pulau Jawa.
luas pulau di indonesia
Berikut adalah peta wilayah laut Indonesia
peta wilayah laut indonesia
Sedangkan luas wilayah Indonesia jika dibandingkan dengan negara di asia tenggara dapat terlihat di tabel berikut ini:
luas indonesia dibanding negara lain

Pengaruh Posisi Geografis Terhadap Perubahan Musim

- Keadaan Cuaca dan Iklim

Pengertian/ definisi dari cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di tempat tertentu. Sedangkan definisi iklim adalah merupakan keadaan rata-rata udara di daerah yang luas dalam jangka waktu yang lama (30 tahun). Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa wilayah Indonesia terletak di garis lintang 6° LU dan 11° LS sehingga Indonesia termasuk wilayah tropis.
Coba lihat peredaran matahari semu tahunan pada gambar yang berikut ini ya teman-teman.

Pososi matahari semu tersebut memiliki pengaruh terhadap suhu udara, tekanan udara dan juga kelembaban di kedua belahan bumi, baik pada belahan bumi bagian utara ataupun pada belahan bumi bagian selatan. Posisi wilayah Indonesia adalah diantara Benua Asia dan Benua Australia, sehingga negara Indonesia akan mengalami perubahan gerakan angin yang akan mengikuti kedudukan dari matahari semu tersebut. Adanya perbedaan tekanan udara yang ada di bumi bagian utara dan selatan atau sebaliknya akan menimbulkan pergerakan udara di Indonesia, hal ini berpengaruh terhadap terjadinya perubahan musim. Pengertian musim adalah kondisi/ peristiwa atmosfer yang meliputi unsur-unsur cuaca, yaitu suhu udara, tekanan udara dan juga faktor kelembaban udara pada periode waktu tertentu.

- Angin Muson di Indonesia

Pengertian angin adalah gerakan udara yang diakibatkan karena tekanan udara.
Pergerakan Angin Muson Barat
Angin Muson Barat
Angin Muson Barat
Pergerakan Angin Muson Timur
Angin Muson Timur
Angin Muson Timur

Flora dan Fauna di Indonesia

- Fauna di Indonesia
Dengan melihat kondisi geografis membuat bangsa indonesia kaya akan beragam fauna. Terdapat 25% reptil di Indonesia dari 8000 jenis reptilia yang ada dunia. Jenis fauna bertulang belakang sekitar 20%, serangga 20%, dan cacing 10%. Selain itu ada 1.300 jenis burung, 2.500 jenis ikan dan juga terdapat 1.000 jenis amphibia.

Berikut adalah contoh fauna yang ada di Indonesia
Anoa
Anoa
Komodo
Komodo
Burung Maleo
Burung Maleo
bekantan
Bekantan
Gajah
Gajah
burung kasuari
Burung Kasuari
Flora dan fauna di wilayah Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 zona zoogeografi yaitu:
  • Asiatis, terletak di Paparan Sunda yang terdiri atas Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan juga Pulau Bali.
  • Australis, terletak di paparan Sahul yang terdiri atas Pulau Papua dan juga pulau-pulau di dangkalan Sahul.
  • Peralihan, terdapat di antara garis Wallacea sebelah barat dan garis Weber disebelah timur.
- Flora di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berbagai jenis flora, yaitu keadaan tanah, relief, dan juga iklim yang ada. Penggolongan hutan berdasarkan kondisi iklim, relief dan kesuburan tanah dapat dibedakan menjadi  hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana, hutan bakau,

1. Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis
 Adalah hutan yang mana pohon-pohon yang ada adalah tinggi dan juga rapat, tinggi pohonnya mencapai 60 meter. Adapun ciri-ciri hutan hujan tropis adalah mempunyai daun yang lebar, selalu hijau, terdapat epifit, lumut, palm, dan juga pohon-pohon memanjat. Daerah persebaran hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku Utara, dan juga terdapat di Papua.

2. Hutan Musim
Hutan Musim
Hutan Musim
Ciri-ciri hutan musim adalah pohon-pohon yang tumbuh lebih jarang, memiliki ketinggian antara 12-35 meter, memiliki daun pada musim kemarau meranggas. Sebagai contoh hutan jati yang ada di Jawa Tengah dan terdapat di Jawa Timur.

3. Hutan Sabana
Hutan Sabana
Hutan Sabana
Merupakan padang rumput dan juga diselingi adanya pohon perdu. Hutan sabana bisa jumpai di daerah yang memiliki musim kemarau panjang dan curah hujan yang kecil. Sebagai contoh di Baluran Jawa Timur dan Nusa Tenggara.

4. Hutan Bakau
Hutan Bakau
Hutan Bakau
Hutan ini terdapat pada daerah pantai dengan tumbuhan mangrove.

Penggolongan hutan berdasarkan jenis tumbuhannya dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
  • Hutan homogen, adalah hutan yang terdiri dari 1 jenis tumbuhan saja. Sebagai contoh hutan homogen adalah hutan jati, hutan bambu atau hutan cemara
  • Hutan heterogen adalah kebalikan dari hutan homogen yaitu hutan yang ditumbuhi oleh bermacam jenis tumbuhan.
Penggolongan hutan berdasarkan fungsinya dapat dbedakan menjadi 4 macam yaitu:
  • Hutan lindung. Fungsi hutan lindung antara lain : a) Hidroorologis adalah sebagai filter air yang masuk ke dalam tanah dan juga untuk cadangan air tanah (menyimpan air) serta untuk menghambat laju dari perjalanan air dalam tanah. b) Untuk mencegah terjadiya banjir, sebab fungsi hidroorologisnya tersebut. c) Untuk perlindungan tanah dan erosi
  • Hutan suaka alam, Fungsi hutan suaka marga satwa adalah untuk melindungi berbagai jenis tumbuhan dan ekosistem tertentu (cagar alam) dan juga hewan tertentu (suaka marga satwa).
  • Hutan produksi. Fungsi hutan produksi adalah untuk diambil hasilnya.
  • Hutan wisata. Fungsi hutan wisata adalah sesuai dengan namanya maka dipakai untuk tempat wisata.
- Persebaran Hutan di Indonesia
Persebaran Hutan di Indonesia
- Upaya Pelestarian Flora dan Fauna
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam melestarikan flora dan fauna di Indonesia adalah dengan cagar alam dan suaka marga satwa. Pengertian cagar alam adalah suatu kawasan yang berfungsi untuk perlindungan terhadap tumbuh-tumbuhan dan binatang dari terjadinya kepunahan. Sedangkan pengertian suaka marga satwa adalah daerah –daerah yang diperuntukkan sebagai tempat perlindungan jenis hewan tertentu.

Jenis Tanah Di Indonesia

Setiap tanah disusun dari 1). bahan-bahan mineral (berasal dari pelapukan batuan), 2). bahan organik (berasal dari proses penguraian organisme yang telah mati) dan 3). air tanah. Tanah akan selalu mengalami proses destruktif dan proses konstruktif. Pengertian proses destruktif ialah penguraian terhadap bahan mineral dan juga bahan organik. Sedangkan pengertian proses konstruktif ialah proses penyusunan kembali hasil penguraian bahan mineral dan bahan organik menjadi suatu senyawa baru. Komponen dari tanah sangat tergantung pada faktor jenis tanah, lapisan tanah, cuaca dan iklim serta adanya campur tangan dari manusia. Proses pembentukan tanah adalah sebagai berikut:
Regolith adalah bahan utama dalam pembentukan tanah dan disebut bahan induk. Adapun faktor-faktor pembentuk tanah antara lain : bahan induk, iklim, organisme, dan bentuk wilayah/topografi, serta juga waktu.

Adapun jenis tanah yang tersebar di Indonesia adalah sebagai berikut:
a).  Litosol, adalah jenis tanah yang baru mengalami proses pelapukan dan belum sama sekali mengalami adanya perkembangan tanah. Adapun litosol berasal dari batuan konglomerat dan juga batuan granit, untuk tingkat kesuburannya adalah cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk jenis tanaman hutan.
b). Latosol, adalah jenis tanah yang telah mengalami proses pelapukan intensif, warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan juga kondisi iklim. Pada jenis tanah ini adaah tanah yang subur, dan dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan untuk perkebunan.
c). Aluvial adalah jenis tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan. Tanah ini yang berasal dari gunung api biasanya subur sebab banyak terdapat kandungan mineral.
d). Regosol. Pada tanah ini baik untuk pertanian padi, palawija, kelapa, serta tebu.
e). Grumusol, terdiri atas beberapa macam antara lain 1). grumusol pada batu kapur, 2). grumusol pada sedimen tuff, 3). grumusol pada lembah-lembah kaki pegunungan, 4). grumusol endapan aluvial. Jenis ini memiliki tingkat kesuburan yang cukup dan dipakai untuk pertanian padi, dan tebu.
f). Organosol, mengandung paling banyak bahan organik, tidak mengalami perkembangan profil, disebut juga tanah gambut. Tanah jeis ini kurang subur dan belum dimanfaatkan, namun bisa juga dipakai untuk lahan persawahan

Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk

Kuantitas Penduduk

- Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Jika kita lihat, penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat terus, ini dpat terlihat dari tabel berikut yang diambil dari BPS.
Pengertian pertumbuhan penduduk adalah merupakan bertambahnya jumlah penduduk yang didasarkan pada pertambahan alami dan migrasi. Sedangkan pengertian ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang sangat besar.

Cara Menghitung Pertumbuhan Penduduk

Rumus Alami
Pi = L – M

Rumus Sosial
Pi = (L-M)+( I – E)

Keterangan:
Pi = Jumlah pertumbuhan penduduk alami;
L = Jumlah dari kelahiran;
M = Jumlah dari kematian
I = Jumlah penduduk yang masuk;
E = Jumlah penduduk yang keluar;

- Persebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi dari pemusatan penduduk dapat bupa lokasi, iklim, topografi, tanah, sumberdaya alam, dan ketersediaan air. Selain faktor lingkungan juga karena faktor sejarah, sebagai contoh misalnya pemusatan penduduk di Pulau Jawa karena faktor sejarah karena sejak zaman kerajaan, pulau jawa merupakan pusat pemerintahan.

Pengertian kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas suatu wilayah dalam satuan Ha atau Km2. Adapun cara untuk menghitung kepadatan penduduk dpat dilakukan dengan 3 cara yaitu:

1. Kepadatan penduduk kasar (KP)
Kepadatan penduduk kasar (KP)
2. Kepadatan penduduk fisiologis (KF)
3. Kepadatan penduduk agraris (KAG)
Persebaran penduduk di Indonesia antara satu pulau dengan pulau yang lainnya berbeda-beda. Berikut adalah kepadatan penduduk di Indonesia yang diambil dari data BPS.
Baca juga : Pengertian Peta, Atlas, dan Globe dan Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi
*) Semua Materi IPS SMP dapat dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII

Itulah artikel IPS tentang Kondisi Geografis dan Penduduk Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII) di Aanwijzing.com. Terimakasih.

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.