Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas VIII)


Artikel yang terkait dengan judul :Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas VIII)

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas VIII) ✓ Apabila kita perhatikan makhluk hidup/ organisme yang ada di sekitar kita mengalami perkembangan dan pertumbuhan, misalnya ada yang dari kecil menjadi besar, ada yang dari pendek menjadi tinggi, ada yang dulunya ringan menjadi lebih berat dan lain-lain. Pengertian pertumbuhan adalah perubahan ukuran pada suatu makhluk hidup yang berlangsung selama hidupnya dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur (ukuran kualitatif). Sedangkan pengertian perkembangan adalah merupakan proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup/ organisme yang menuju kepada kedewasaan dan perubahan yang terjadi tersebut tidak dapat diukur dengan menggunakan alat ukur.

Daftar Isi

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas VIII)

Tahapan Perkembangan Makhluk Hidup Menjadi Dewasa

Tahapan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut:

Pembelahan Sel Zigot

Sel zigot akan mengalami serangkaian pembelahan secara mitosis. Sel anakan yang didapatkan menyusun diri sehingga akan terbentuk rongga yang berisi suatu cairan yang disebut sebagai blastoseol. Tahapan proses membentuk bola sel yang berongga disebut juga blostula.

Morfogenesis

Kemudian sel embrio akan terus membelah diri bergerak-gerak dan juga akan mengatur dirinya menjadi suatu bentuk tertentu. Faktor yang mempengaruhi proses tersebut adalah faktor genetik dan faktor lingkungan.

Diferensiasi Sel

Kemudian sel embrio juga berkembang membentuk suatu struktur dan fungsi yang khusus yang nantinya dipersiapkan apabila menjadi dewasa. Contoh pada tahap ini adalah proses pembentukan sel saraf dan sel otot yang terjadi pada hewan, sedangkan pada tumbuhan adalah pembentukan meristem batang dan akar.

Pertumbuhan

Dan setelah terbentuk organ tubuh, selanjutnya pertumbuhan makhluk hidup itu sendiri. Makhluk hidup akan menjadi lebih besar yang disebabkan karena pembelahan sel atau pembesaran sel, atau bisa juga karena kedua-duanya.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan

Pengertian/ Definisi dari pertumbuhan adalah merupakan suatu proses menjadi bertambahnya ukuran dan atau isi sel yang sudah tidak bisa balik kembali (irreversibel). Pada pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat dilakukan pengukuran dengan memakai alat tertentu.

Penyebab dari pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan hal berikut ini:
  • Pertumbuhan jumlah sel yang sekaligus merupakan hasil belahan sel secara mitosis pada titik tumbuh (meristem). Meristem terletak pada ujung-ujung pokok, batang dan juga pada akar. Terdapat 2 jenis tunas pada batang yaitu yang pertama tunas yang terletak pada ujung batang  (tunas terminal) dan yang kedua adalah tunas yang terletak di samping sepanjang batang yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan cabang, daun dan bunga (tunas lateral).
  • Pembesaran/ pemanjangan sel. Pada batang terjadinya pertumbuhan yang menyebabkan menjadi besar karena adanya jaringan kambium karena kambium mempunyai fungsi membentuk xilem dan floem yang baru.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan

Bagian tubuh hewan yang mengalami terjadinya pertumbuhan dan juga perkembangan adalah menyeluruh pada bagian tubuh. Proses pertumbuhan adalah merupakan hasil/ akibat dari proses pembelahan sel secara mitosis yang tentunya dengan adanya pembelahan tersebut akan menyebabkan jumlah sel akan bertambah dan juga akan membesar. Sedangkan pada perkembangan adalah merupakan hasil dari difrensiasi sel yang telah membelah sehingga akan menjadikan perubahan bentuk tubuh. Pada hewan vertebrata yang terjadinya pembuahan adalah di luar tubuh (fertilisasi eksternal), telur memiliki pertumbuhan dan juga perkembangan yang cukup singkat. Pada hewan vertebrata yang proses dari pembuahannya terjadi di dalam tubuh atau disebut juga fertilisasi internal, embrio akan terlindung di dalam rahim induknya. Pada hewan mamalia yang memeiliki tali plasenta, embrio akan mendapatkan makanan dari induk melalui perantara plasenta tesebut. Lamanya masa kehamilan (fetus) biasanya akan berbeda-beda karena semakin besar tubuhnya maka akan lama masa kehamilannya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan

Tumbuhan

Faktor yang dapat mempengaruhi dari proses pertumbuhan dan perkembangan untuk tumbuhan yaitu 2 macam : faktor eksternal (faktor dari luar) dan faktor internal (faktor dari dalam). Faktor internal yaitu faktor gen dan faktor hormon. Pada gen terdapat sifat yang menurun pada keturunan yang dihasilkan. Selain mempunyai sifat yang menurun, gen juga dapat berfungsi untuk mengontrol reksi kimia sel, misalnya sintesis protein. Dalam pertumbuhan hormon memiliki peran sangat vital. Contoh hormon pertumbuhan yaitu : auksin, sitokinin, giberlin.

Sedangkan faktor eksternal (dari luar) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu:
  • Makanan. Apabila suatu tumbuhan kekurangan nutrisi maka kecepatan untuk tumbuh menjadi berkurang (menurun) dan bisa menyebabkan kematian.
  • Air. Peran air adalah untuk proses fotosintesa,  untuk mengaktifkan reaksi enzimatik, mempertahankan kelembaban dan juga untuk membantu perkecambahan.
  • Suhu. Pada tumbuhan memerlukan suhu optimum yaitu suhu tertentu yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Suhu yang terendah yang memungkinkan masih bisa untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu maksimum adalah suhu tertinggi yang memungkinkan masih bisa untuk tumbuh.
  • Kelembaban. Kelembaban dapat terjadi pada tanah dan udara. Kondisi yang lembab akan menyebabkan air banyak yang terserap, namun sedikit yang diuapkan. Pada kondisi yang lembab yang akan menjadi faktor pendukung terjadinya pemanjangan sel-sel
  • Oksigen. Mempunyai fungsi untuk reaksi metabolisme tumbuhan sebab sangat vital di dalam respirasi yang menghasilkan energi.
  • Cahaya. Kebutuhan cahaya untuk setia tumbuhan akan berbeda-beda. Cahaya akan menghambat pertumbuhan yang meninggi karena tumbuhan yang ditempat gelap akan lebih cepat tingginya dari pada tumbuhan yang ada di tempat yang terang. Hal ini karena cahaya bisa menguraikan hormon auksin. Pertumbuhan  yang berada pada tempat yang gelap dinamakan etiolasi.

Hewan

Seperti halnya tumbuhan, pada hewan pun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya bisa karena faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal beupa gen dan hormon. Gen merupakan penentu pola pertumbuhan yang meliputi : bentuk tulang, otot, warna kulit dan sebagainya sehingga tinggi dan besar tubuh sangat terkait dengannya. Hormon merupakan getah yang dihasilkan dari adanya kelenjar endoskrin yang mana kelenjar ini mempunyai fungsi yaitu antara lain untuk mendorong pertumbuhan. Hormon yang memiliki pengaruh yang utama adalah somatotrof yang merupakan hasil dari kelenjar pituitary. Makhluk hidup yang kekurangan hormon somatotrof akan mengalami kekerdilan sedangkan yang kelebihan akan mengalami pertumbuhan yang raksasa.

Metamorfosis

Pengertian metamorfosis adalah merupakan suatu proses perubahan yang melibatkan perubahan bentuk dan struktur yang terjadi pada hewan yang diawali dari fase embrio sampai dengan fase dewasa. Ada 2 macam metamorfosis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Berikut sedikit keterangannya:

1. Metamorfosis sempurna.

Pada metamorfosis sempurna meliputi tahap-tahab berikut ini : telur - larva - pupa - dewasa. Sebagai contoh adalah pada katak, kupu-kupu, nyamuk, lalat buah.

2. Metamorfosis tidak sempurna.

Tahap-tahapnya antara lain : telur - nimfa - dewasa. Contoh hewannya adalah belalang, jangkrik, kecoa.

Metagenesis

Pengertian metagenesis adalah pergiliran keturunan antara vase vegetatif dan fase generatif. Pengertian fase vegetatif adalah merupakan suatu fase dihasilkannya spora sehingga fase ini dikenal dengan nama fase sporofit. Sedangkan fase generatif adalah merupakan suatu fase dihasilkannya gamet, sehingga fase ini dikenal dengan nama fase gametofit.

Makhluk hidup/ organisme yang mengalami metagenesis antara lain tumbuhan lumut, tumbuhan paku, ubur-ubur (obelia Sp), dan plasmodium Sp.

Tumbuhan Lumut

Spora lumut apabila jatuh pada tempat yang cocok akan menjadi protonema yang kemudian akan tumbuh menjadi gametofit muda. Gametofit kemudian akan tumbuh menjadi gamet (Gamet jantan disebut anteredium yang menghasilkan sperma sedangkan gamet betina disebut arkegonium yang menghasilkan sel telur). Peleburan antar sel sperma dan sel telur akan menghasilkan yang namanya zigot. Kemudian zigot akan berkembang menjadi sporogonium yang menghasilkan akan menghasilkan spora.

Tumbuhan Paku

Spora tumbuhan paku apabila jatuh pada tempat yang cocok akan menjadi protalium yang mempunyai anteredium dan erkegonium  sehingga dinamakan fase gametofit. Peleburan antara sel sperma dan sel telur menghasilkan zigot yang kemudian akan tumbuh menjadi tumbuhan paku dan tumbuhan paku inilah yang disebut sebagai fase sporofit.

Ubur-ubur

Bentuk ubur-ubur pada saat berlangsung perkembangan aseksual adalah bulat anjang (polop), tetpi pada saat berlangsung perkembangbiakan seksual adalah berbentuk seperti payung (medusa). dari bentu gamet , kuncup medusa  dipisahkan menjadi organisme yang bisa menghasilkan sel kelamin jantan an sel kelamin betina. Apabila sel kelamin jantan dan sel kelamin betina bergabung maka akan terbentuk zigot dan akan terbentuk ubur-ubur baru yang berbentuk polop. Kemudian polip berkembang biak dengan membentuk tunas pada bagian ujungnya. Jika tunas dilepaskan maka akan tumbuh menjadi medusa dan akan terulang kembali sikluus ubur-ubur.

Plasmodium Sp

Siklus hidup dari Plasmodium Sp di awali dari infeksi sporofit yang dilakukan oleh gigitan nyamuk anopheles betina. Kemudian di dalam tubuh manusia sporofit akan menyerang sel darah merah dan akan berkembang biak secara vegetatif dengan cara membelah diri secara berulang-ulangmenjadi merozoit dengan jumlah yang sangat banyak. Apabila merozoit telah matang maka akan pecah sel darah merahnya dan merozoit akan berhamburan keluar, kemudian kaan menyerang sel darah merah yang baru. Masa perkembangan sporofit menjadi merozoit dinamakan sporulasi. Dari sekian banyak merozoit ada yang berkembang menjadi sel gamet/ gametozoid. Apabila gametozoid tersebut terhisap oleh nyamuk maka dalam perut nyamuk terebut berkembang menjadi gamet jantan (mikrogametozoid) dan gamet betina (makrogametozid). Di dalam nyamuk mikrogametozoid dan makrogametozid akan bergabung menjadi zigot yang kemudian keluar menembus usus nyamuk dan berubah menjadi  ookista kemudian akan membelah diri membentuk sporofit masuk ke dalam tubuh orang dan siklus hidup plasmodium akan terulang lagi.
Baca juga : Bioteknologi (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas IX) dan Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup/ Organisme.
Demikianlah artikel biologi yang berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas VIII) di Aanwijzing.Com.

Artikel www. Aanwijzing.com : Ayo membaca...!!! Lainnya :

Copyright © 2016 Aanwijzing.com | Google.com | Google.co.id | Design by Bamz | Powered by Blogger.